Jangan Lupa vote dan komennya yah
And
Happy Reading
****
Suasana dinginnya malam terasa sekali ke dalam raganya Lisa, untungnya dengan bantuan dari lilin yang kecil dan Kak Frans, kehangatan pun di dapat walaupun sedikit, baik kehangatan yang di dapat di raganya Lisa maupun di hatinya Lisa.
"PLAKKKKKK? Suara tangan yang menepak bahu Kak Frans.
"Heh Frans bisa kesini dulu gak, aku butuh bantuan kamu."
"Oh iya, bentar." Ujar Kak Frans.
"Lisa, aku tinggal dulu sebentar yah. Kamu gak apa-apa kan. Tenang saja disini banyak orang kok, tuh temen kamu Zara juga sedang asik melihat lilin disana." Ujar Kak Frans.
"Iya kak, gak apa-apa kok. Aku baik-baik saja." Ujar Lisa.
"Ingat yah jangan melamun, ingat juga harus tetap berdoa. Ya udah aku tinggal dulu yah." Ujar Kak Frans.
"Iya kak aku mengerti, iya kak silahkan." Ujar Lisa.
Setelah itu Lisa di tinggal oleh Kak Frans, karena Dia sedang ada urusan untuk mengkoordinir acara. Kemudian setelah kegiatan renungan malam ini, semua orang di perintahkan untuk menutup mata mereka dengan ikat kepala yang sudah disediakan panitia acara.
Lalu setelah semua orang menutup matanya dengan ikat kepala, kemudian semua orang dituntun untuk berjalan dengan bergandengan tangan pada bahu temannya yang di depan. Tujuannya agar tidak ada yang tersesat.
"Memang nya ini mau ngapain sih?"
"Aku juga gak tau nih, udah lah turutin aja."
Sebelum Lisa menutup kedua matanya dengan ikat kepala, Dia tidak merasakan sedikit pun hawa keberadaan 'mereka'. Kemudian dia memegang bahu temannya yang di depan dan semua orang mulai berjalan.
Pada awal nya, hal ini berjalan mulus. Tapi tidak lama kemudian, tanpa di sadari oleh Lisa dan panitia kegiatan itu. Lisa berjalan dengan berbelok arah, jadi Lisa tidak searah dengan yang lainnya.
"Aduhhhh." Teriak Lisa karena kakinya tersandung.
"Ini emangnya kemana sih, kok ini kayak yang naik tangga." Ujar Lisa.
"Enggak tahu aku juga." Ujar seseorang di depannya.
Kemudian Lisa membuka ikat kepala yang menutupi matanya, tiba-tiba dia sudah berada di atas gedung kosong yang bangunannya sedang di renovasi, dan Dia tidak melihat seorang pun disana.
"Terus yang tadi aku pegang pundaknya itu siapa?" Ujar batin Lisa.
Lalu Lisa sadar bahwa orang didepannya itu bukan manusia. Kemudian Lisa berbalik dan Dia kemasukan.
"Jalan terus, aku akan menemani mu di kegelapan." Ujar Lisa sambil berjalan ke arah Luar gedung.
"AHHHHHHHHHHHHHH." Teriak seseorang dari bawah gedung.
"Lihat di atas gedung itu, ada yang mau melompat."
Kemudian semua orang yang berada di bawah gedung melihat ke atas gedung dan berteriak.
"LISA?" Ujar Kak Frans.
Lalu Kak Frans berlari ke atas gedung itu, untuk menyelamatkan Lisa.
"Lisa, sadarlah. Jangan biarkan 'mereka' mengendalikan mu. Ingat kamu itu kuat." Ujar Kak Frans.
"DIAM KAMU, LISA SEDANG TIDUR. DIA TIDAK AKAN MENDENGARKANMU." Ujar Lisa dengan nada suara yang aneh dan menyeramkan.
"HAHAHA SELAMAT TINGGAL. LISA SEKARANG AKAN MENJADI MILIKKU."
AHHHHHHHHHHHHH..
Semua orang di bawah gedung berteriak histeris melihat Lisa akan melompat ke bawah. Tiba-tiba Lisa sadar dan Dia terpeleset, tangannya berpegangan pada ujung gedung itu. Kaki nya sudah jatuh melayang ke bawah, tapi Lisa menahan itu dengan tangannya. Sampai-sampai kuku tangannya berdarah saking kuatnya menahan berat badannya.
"Aku tidak takut sama kamu, manusia lebih sempurna derajatnya daripada kamu. Setan sialan, keluar kamu dari tubuhku." Ujar Lisa.
"KELUARRRR." Teriak Lisa.
Lalu tangan Kak Frans meraih tangannya Lisa, Dia di angkat ke atas kembali. Dan Lisa akhirnya terselamatkan oleh Kak Frans.
"Kak Frans." Ujar Lisa sambil menangis di pangkuan nya Kak Frans.
"Sudah Lisa jangan menangis, aku kan sudah bilang, disaat kamu sedang dalam masalah, aku pasti datang untuk membantumu." Ujar Kak Frans.
"Terimakasih banyak Kak, aku gak tau harus bilang apa lagi sama kakak, Terimakasih sudah menyelamatkanku lagi." Ujar Lisa.
Ketika momen itu berlangsung, tiba-tiba sebagian orang di bawah berteriak histeris. Dan ternyata mereka kerasukan. Saat itu, banyak orang yang kerasukan. Dan Lisa maupun Kak Frans tidak tau cara menyembuhkannya.
Mereka semua yang kerasukan, kemudian di bawa ke mesjid kampus. Untung nya disana ada seseorang yang tahu cara menyembuhkan orang yang kerasukan. Satu persatu dari mereka di sembuhkan, dan akhirnya mereka sembuh.
Sejak kejadian itu, pihak kampus memberi ijin istirahat untuk semua orang yang mengikuti kegiatan tersebut.
TBC
.
.
.
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN NYAAda Salam dari
Lisa Fandrina Ayudia
Zara Dwi LestariSEE YOU NEXT PART....
KAMU SEDANG MEMBACA
Upnormal ✔
HorrorSuatu insiden yang tragis telah merenggut kehidupan normal nya Lisa Fandrina Ayudia, bahkan sang kematian pun ikut serta merenggut nyawanya. Akan tetapi takdir tidak berpihak pada sang kematian. Kedua mata Lisa terbuka kembali seiring kegelapan yang...