Epilog : Ddidoli

593 57 2
                                    

Ini seperti mimpi ketika gadis di hadapannya ini berujar begitu mendadak, "Jeon, ayo pergi ke pantai." Seolah Choi Yuna memang sengaja mengajaknya lari bersama sedang Jungkook hanya mengulum sedikit senyuman, "Pantai? Untuk apa?"

Yuna melepas rangkulan Jungkook di bahunya, seolah mereka menjadi lupa dunia jika sekarang keduanya masih berdiri saling menempel di tengah jembatan yang mulai senyap.

"Jimin bilang itu tempat yang sering kau kunjungi. Ayo ajak aku ke sana."

Sehingga di sinilah keduanya, saling duduk bersebelahan di tepi pantai, tempat biasa Jungkook menghabiskan waktunya setelah memesan satu kamar motel murahan di dekat Sungai Han kemudian esok paginya pergi ke Stasiun Seoul, membeli dua tiket ke Busan dan menghabiskan tiga jam bersama di dalam kereta.

"Jadi kau kabur dari rumah?" Jungkook bertanya dengan sedikit mencandai, meraih sekaleng soda yang sudah mereka beli, membukanya dan memberikan kaleng itu pada Choi Yuna sedang gadis itu menatap Jungkook begitu dalam, membiarkan mereka terus beradu pandangan sebelum membuka sedikit mulutnya, "Aku memang berniat kabur dari rumah."

Jungkook membulatkan matanya, "Yuna-ssi, kau benar-benar berniat kabur begini?"

"Ck, bercanda, Jungkook-ah." Yuna terkikik sebentar sedang Jungkook hanya mencebikkan bibirnya sebelum mengusak pelan rambut gadis di hadapannya.

"Aku memberi tau ayahku. Kau tak perlu khawatir."

"Memberi tau apa?"

"Bahwa kau membawaku ke Busan." Jungkook mendengus kecil ketika Yuna mencoba mencandai dirinya lagi, "Bukan aku yang membawamu kemari, Yuna-ssi. Tetapi kau yang mengajakku."

"Sama saja, Jeon." Yuna meraih kaleng soda yang sedari tadi masih berada di genggaman Jungkook dan menenggaknya.

"Apa ayahmu tak marah?" Jungkook bertanya lagi sedang Yuna menatap pemuda di hadapannya ini dengan bingung, "Kenapa ayahku harus marah?"

"Karena aku membawa kabur anak gadisnya."

Yuna mendecak sekilas usai mendengar jawaban Jungkook, "Aiissh. Gombalanmu, Jeon. Masih saja menjijikan." Kemudian memberi satu pukulan pelan di lengan Jungkook sedang yang dipukul kembali mengulum senyuman.

"Tapi aku memang berniat pergi dari rumah keluarga besarku."

"Eoh? Wae?"

"Jungkook-ah, apa kau tak ingin tinggal bersamaku?"

Jungkook mengerjap bingung, "Huh?"

"Ayo tinggal bersama di Anam-dong. Beberapa waktu lalu aku membeli sebuah bangunan di Anam-dong. Niat awalku ingin membuka kafe di sana. Memang tak terlalu besar tetapi itu memiliki loteng—"

"Apa itu benar-benar keinginanmu?"

Ada raut kecewa yang kentara di wajah gadisnya ketika Jungkook tanpa sengaja memotong ucapan Yuna sedang gadis itu terdiam sebentar sebelum berujar, "Tak apa jika kau tak mau. Aku bisa—"

"Geurae." Potong Jungkook lagi sedang Yuna masih menatap Jungkook linglung, menaikkan satu alisnya, menuntut kepastian, "Huh?"

"Tak apa jika memang kau ingin, Yuna-ssi. Aku tak masalah untuk pindah ke Anam-dong."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
DOWNPOUR (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang