1. Fragment

369 32 1
                                    

Ka Suo berjalan di koridor yang dingin itu, menjauhi keramaian dan cahaya, terus melangkah menuruni tangga dan menuju ke arah penjara bawah tanah yang dingin. Langkahnya cepat-cepat dan terburu-buru, berusaha menghindari seseorang yang mengikutinya sambil memanggilnya, "Yang Mulia! Tunggu!"

Ka Suo tidak memperdulikannya dan mempercepat langkahnya.

Orang yang mengejarnya; Xing Jiu; setengah berlari dan berhasil mendahuluinya untuk merentangkan kedua tangannya di depan sang raja muda; mencegahnya berjalan semakin jauh.

"Yang Mulia, tunggu!" Serunya.

"Kau berani menghalangiku?" Balas Ka Suo. Ekspresinya yang biasanya sangat ramah dan lembut kepada bawahan kesayangannya itu kini tampak mengeras.

"Tidak. Tapi...." XingJiu menurunkan tangannya, "Ayahmu kuatir kau akan melepaskan dia."

"Tentu saja aku akan melepaskan dia. Dia adalah adikku!" Balas Ka Suo sambil berjalan melewati Xing Jiu.

"Raja-ku, tunggu!" Seru Xing Jiu pula, kembali mengikutinya.

Dua pengawal yang bertugas menjaga penjara bawah tanah membungkuk memberi hormat kepada Ka Suo yang hanya ditanggapi dengan anggukan dingin oleh sang raja muda.

"Buka pintunya!" Perintahnya.

Kedua penjaga penjara saling pandang, kemudian salah seorang menjawab dengan sopan, "Maaf, Yang Mulia. Ayah anda melarang kami membuka pintu."

"Kubilang, buka pintunya." Balas Ka Suo.

Kedua pengawal itu tampak ragu-ragu.

Sepasang mata biru cerulean sang raja muda menatap kedua pengawal itu dengan tajam sehingga keduanya menekuk lutut mereka dengan takut, tapi tidak membuka pintu. Xing Jiu yang berdiri di belakang Ka Suo dan melihat itu semua hanya menghela nafas.

"Aku raja-mu." Ucap Ka Suo dengan nada tak sabar, "Apa gunanya aku jadi raja jika kalian tidak mau mematuhiku?"

Kedua pengawal itu masih ragu-ragu dan saling pandang.

"Kalau begitu, maaf." Ka Suo terpaksa bertindak sendiri. Dengan cepat dia menarik kedua pengawal itu dan melemparnya ke arah Xing Jiu, lalu membekukan engsel pintu penjara sampai menjadi es dan hancur, kemudian membukanya.

Xing Jiu menangkap kedua pengawal yang dilempar kepadanya dan membantu keduanya berdiri kembali. "Pergilah!" Perintahnya.

Kedua pengawal itu segera pergi.

Ka Suo menatap pada sosok yang duduk di atas dipan penjara dan menghela nafas lega melihat kondisi adik tirinya baik-baik saja. Penjara itu juga bersih dan dilengkapi dengan sebuah dipan dan sebuah meja. Di atas meja ada air dan buah-buahan yang tak tersentuh.

Xing Jiu mengikuti masuk. "Aku sudah berusaha memastikan agar Pangeran Shi merasa nyaman." Ucapnya, "Tapi dia tidak mau menyentuh makanan dan minumannya selama disini."

Mendengar itu, Ka Suo menatap Xing Jiu dengan pandangan penuh rasa terima kasih. Rupanya Xing Jiu yang telah mengatur agar penjara yang ditempati Li Tian Jin tetap bersih dan nyaman.

"Yue Shen terpaksa memberinya racun agar tidak bisa menggunakan spiritual powernya." Lanjut Xing Jiu, "Begitulah cara kami menangkapnya. Hingga saat ini Pangeran Shi belum dapat menggunakan Spiritual Power-nya. Ayahmu mengatakan akan melepaskannya jika Pangeran Shi bersedia mengembalikan Ratu Li Jing dan Puteri Lan Shang, tapi sejauh ini Pangeran Shi belum mau bekerja sama."

Ka Suo menatap Li Tian Jin yang duduk bersila di atas dipan. Ekspresi Li Tian Jin tampak marah, tapi keangkuhannya menjaganya tetap tenang dan tidak bertindak memalukan dirinya sendiri. Sepasang mata carneliannya mengawasi wajah Ka Suo dengan sorot mata penuh kebencian. Meskipun marah, sikapnya tetap tenang.

Redemption 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang