Ketika malamnya seseorang membuka pintu penjara lagi, Li Tian Jin yang sedari tadi masih tak bergeming dari tempatnya duduk mengira itu adalah Ka Suo, tapi ternyata Xing Jiu yang masuk, membawakannya nampan berisi teko penuh air anggur dan sepiring buah-buahan segar dan diletakkannya di atas meja. Yang lama masih ada di atas meja dan tak tersentuh. Xing Jiu mengambil nampan lama yang isinya masih utuh dan baru saja hendak keluar ketika Li Tian Jin bertanya, "Dimana raja-mu?"
Mendengar itu Xing Jiu tersenyum, meletakkan kembali nampan lama ke atas meja, dan menjawab dengan nada sedikit menggodanya, "Kenapa? Apa kau merindukan kakakmu?"
Li Tian Jin tak menjawab dan memalingkan muka dengan sikap angkuh.
"Kakakmu meminta aku sendiri yang secara pribadi melayanimu." Lanjut Xing Jiu, kembali ke sikap formalnya yang biasa, "Karena dia sangat menyayangimu dan ingin memastikan kebutuhanmu selalu terpenuhi."
"Benarkah?" Balas Li Tian Jin dengan nada agak sarkastik, "Betapa baiknya! Tapi kalau begitu kenapa bukan dia sendiri yang secara pribadi melayaniku?"
Di luar dugaannya, Xing Jiu tidak tampak marah sama sekali mendengarnya, malah menjawab, "Baiklah, kalau kau mau seperti itu, akan kusampaikan padanya."
Mendengar itu, jawaban Li Tian Jin semakin sarkastik, "Kau benar-benar berani mati. Apa kau tidak berpikir suatu hari aku akan bebas dari tempat ini dan membunuh dirimu?"
Xing Jiu tersenyum singkat. "Kalau memang sudah ajalku, bagaimana aku bisa melarikan diri?" Balasnya tenang, "Tapi seperti yang kita tahu, ajal kita masing-masing terletak di tangan Langit dan sulit diramalkan."
Agaknya ketenangan Xing Jiu membuat Li Tian Jin kesal, tapi dia tidak menunjukkan sikap marah, melainkan mencoba memprovokasi Xing Jiu lagi. Dia melirik nampan baru berisi buah-buahan yang tadi diletakkan Xing Jiu di atas meja.
Xing Jiu mengikuti arah tatapannya.
"Bawa pergi saja semuanya!" Kata Li Tian Jin dengan sikap angkuh.
"Baiklah." Jawab Xing Jiu, masih dengan sikap kalem yang biasa, "Tapi apa kau tak kuatir akan lapar nanti?"
"Aku tidak suka buah-buahan disini." Sahut Li Tian Jin.
Xing Jiu menghela nafas, "Jadi kau mau makan apa?" Tanyanya, menatap pangeran-nya, tahu bahwa Li Tian Jin hanya asal bicara saja. Buah-buahan di wilayah suku Es jauh lebih ranum dan manis daripada di tempat lain mana pun. Tapi, sebagai seorang kakak, Xing Jiu juga memahami perasaan sayang Ka Suo terhadap adiknya, dan dia juga tahu Ka Suo pasti akan menuruti semua kemauan Pangeran Shi. Selain itu, sang raja muda telah memintanya secara pribadi melayani sendiri kebutuhan sang pangeran. Xing Jiu tahu, sebagai seorang raja seharusnya Ka Suo tidak terlalu sentimental, tetapi Xing Jiu mengerti perasaan Ka Suo.
"Aku tidak biasa makan di tempat sempit begini." Jawab Li Tian Jin sekenanya saja, tapi Xing Jiu malah nyaris tertawa geli mendengarnya.
"Jadi kau mau makan di bawah pohon sakura sambil piknik di udara terbuka?" Balas Xing Jiu tanpa bermaksud kurang ajar kepada si pangeran, tapi disertai senyum geli.
Sepasang mata amber Li Tian Jin menatapnya dengan marah, sekilas seolah menyiratkan percikan api sewarna crimson, akan tetapi suaranya tetap tenang ketika membalas, "Kalau berani, suruh kedua temanmu yang dari Healer Tribe itu untuk memulihkan Spiritual Power-ku dan kita bertanding secara jantan."
"Aku tahu takkan bisa menang melawanmu." Jawab Xing Jiu, "Bukan berarti aku takut bertanding denganmu, tapi kurasa Raja takkan setuju dengan itu."
Sudut bibir Li Tian Jin segera membentuk senyum mengejek, "Oh, aku lupa, kau adalah anjing yang patuh!" Sindirnya.
Xing Jiu tak menjawab lagi, melainkan membereskan nampan yang ada di meja, menumpuknya, dan membawa kedua nampan itu beserta isinya di tangannya. "Pangeran Shi, kalau tak ada hal lain, aku permisi dulu." Ucapnya dengan formal.
"Tunggu!"
Xing Jiu berhenti sebelum mencapai pintu. "Ada apa lagi, Pangeran?" Tanyanya.
"Katakan pada raja-mu agar lain kali tak usah menyuruh orang lain melayaniku." Jawab Li Tian Jin, "Aku bukan pangeran lagi, dan aku tak terbiasa dilayani."
Xing Jiu menghela nafas, lalu membalasnya, "Maksudmu, kau ingin agar lain kali kakakmu sendiri saja yang datang melayanimu. Baiklah, akan kusampaikan padanya."
Dilihatnya bahwa ucapannya itu menimbulkan ekspresi kesal di wajah belia Li Tian Jin, dan itu membuat Xing Jiu tersenyum. Dia keluar dengan membawa pergi nampan dan segala isinya yang telah disusun rapi di tangannya, lalu mengunci pintu dengan sihirnya.
...
KAMU SEDANG MEMBACA
Redemption 2
Fiksi PenggemarBagaimana jika saat Ka Suo pergi mencari Veiled Lotus, ayahnya berhasil menjebak Li Tian Jin dan menangkapnya dengan bantuan Xing Jiu, Mermaid Saint, dan lainnya?! Tapi mereka gagal menyelamatkan Li Luo dan Lan Shang yang langsung dibawa pergi oleh...