5. Perplexion

171 26 0
                                    

Sebelumnya, setelah meninggalkan penjara Ka Suo hendak berlari masuk ke dalam kamarnya, tetapi bertemu Xing Jiu di koridor.

"Yang Mulia?" Bawahannya mengerutkan kening dengan kuatir melihat sang raja muda tampak panik dengan tangan menutupi mulutnya. "Apakah kau terluka?"

"Tidak." Ka Suo merasa lututnya lemas. Dia nyaris jatuh, untung tangannya keburu meraih tembok dan bertumpu di tembok.

"Apakah.. Pangeran Shi.. melukaimu?" Tanya Xing Jiu, semakin kuatir.

Ka Suo menggeleng, terdiam sejenak, lalu dengan berat hati menjawab, "Akulah yang telah melukainya."

Sesaat Xing Jiu tak menjawab, tampak berpikir, kemudian bertanya lagi, "Apakah Pangeran Shi secara tanpa sengaja telah mendesakmu sehingga kau melukainya di luar keinginanmu?"

Ka Suo mengangkat satu tangannya sebagai isyarat agar bawahannya diam, lalu dia mengatur nafasnya sendiri yang sebelumnya menderu cepat. Setelah tenang kembali, barulah dia menjawab, "Tidak, ini semua kesalahanku sendiri. Jangan menyalahkan Shi. Aku benar-benar.. telah berbuat salah." Dia menatap Xing Jiu dengan wajah putus asa, "Shi pasti sangat membenciku sekarang."

Xing Jiu terdiam lagi sesaat, tampak berpikir, lalu akhirnya menyahut, "Tenanglah. Raja, coba ceritakan padaku. Mungkin aku bisa membujuk Pangeran Shi agar tidak membencimu."

Ka Suo memalingkan muka. Berat baginya untuk mengatakan apa yang telah dilakukannya, meskipun itu mungkin hanya sebuah insiden kecil di mata orang lain, tapi baginya itu adalah hal besar. Dia selalu berusaha berbuat benar dan tidak melanggar aturan, tapi kenapa dia bisa seperti lupa daratan tadi?

Dia yang sangat menyayangi serta melindungi Shi, bagaimana mungkin dia tega melakukan insiden itu pada adiknya tadi?

Dia tak bisa melupakan sepasang mata Li Tian Jin yang terbelalak kaget. Pasti Shi sudah membencinya sekarang.

Pikiran itu membuat isi kepalanya terasa berputar.

"Raja?" Tegur Xing Jiu lagi. Suaranya bagaikan menarik Ka Suo kembali pada kenyataan.

Ka Suo menatapnya. Dia tak pernah meragukan kesetiaan Xing Jiu padanya. Bahkan, selama ini dia menganggap pemimpin Dreamer Tribe itu sebagai sahabat terdekatnya, bukan sebagai bawahan semata. Xing Jiu adalah seorang yang berpikiran terbuka dan berwawasan luas, bahkan dapat dikatakan bijaksana, juga memiliki seorang adik.. Mungkin Xing Jiu akan dapat mengerti.

Berpikir begitu, Ka Suo akhirnya berkata dengan berat hati, "Aku bersalah pada Shi. Aku.. mencium bibirnya."

Seketika Xing Jiu tersentak, tidak mengira akan mendengar hal seperti ini. Alisnya bertaut, ekspresinya tampak serius dan bimbang. Dia memahami kegundahan rajanya, tapi dia tidak tahu harus mengatakan apa saat ini.

"Xing Jiu, katakan.. Apa kau merasa jijik padaku sekarang?" Tanya Ka Suo dengan putus asa.

Mendengar itu, bawahannya itu segera menjawab dengan cepat. "Tidak!" Lalu dia kembali terdiam sesaat untuk berpikir, kemudian akhirnya meneruskan, "Raja, aku tidak paham bagaimana kejadiannya, tapi aku yakin kau punya alasan. Dan.. di sisi lain...." Sampai disitu dia terhenti, tampak ragu untuk meneruskan ucapannya.

"Katakan." Ucap Ka Suo.

Xing Jiu tampaknya masih ragu untuk meneruskan, tapi akhirnya dia memaksakan diri untuk bicara, "Di sisi lain... mungkin itu bisa membantu Pangeran Shi untuk mengingat bagaimana perasaannya padamu dan bagaimana dekatnya kalian berdua dulu."

Ka Suo menghela nafas dan menggeleng. Kata-kata Xing Jiu barusan tidak membuatnya merasa lebih baik. Saat ini yang dia tahu hanyalah dia sudah melukai adik kesayangannya, dan itu melukai hatinya sendiri sangat dalam.

"Bagaimana itu bisa membantunya untuk mengingat?!" Balas Ka Suo pada bawahannya dengan nada pahit, "Sudahlah. Aku tak ingin menahan Shi lebih lama lagi, atau dia akan semakin membenciku. Xing Jiu, biarkan dia pergi. Jika dia lebih suka di Kota Api, biarkanlah dia kesana, asal dia merasa senang."

...

Xing Jiu tak merasa paham apa yang sebenarnya terjadi, tapi jawaban sang Raja tadi sangat jelas; dia mencium adiknya sendiri. Meskipun begitu, Xing Jiu memahami baik watak Ka Suo dan percaya bahwa sang Raja memiliki alasan untuk itu, bukan hanya sekedar karena terpesona pada Pangeran Shi semata. Dalam hati Xing Jiu berjanji pada dirinya sendiri untuk menjaga rahasia ini, dan dia melakukan sesuai perintah rajanya untuk membiarkan Pangeran Shi bebas.

Xing Jiu meninggalkan penjara dan membiarkan pintu tak terkunci. Tapi otaknya terus berputar, mencoba memprediksi langkah Pangeran Shi selanjutnya. Bagaimana jika Pangeran Shi malah nekad menyelinap ke kamar Yang Mulia Ka Suo dan mencoba membunuhnya? Meskipun Shi belum mendapatkan penawar dari racun buatan Yue Shen dan Huang Tuo yang menekan Spiritual Power-nya, tapi Xing Jiu tahu Pangeran Shi-nya cukup cerdik dan bisa mencari cara untuk membunuh sang raja.

Dia juga kuatir berita bahwa Shi telah lepas dari penjara akan terdengar ke ayah Ka Suo. Sang mantan raja takkan mau begitu mudah melepaskan Shi. Begitu pun dengan Mermaid Saint. Pasti Mermaid Saint ingin menukarnya dengan kebebasan Lan Shang dan Li Luo.

Xing Jiu tak tahu bagaimana Ka Suo akan menjelaskan tentang kepergian Shi kepada Mermaid Saint, dan dia hanya bisa berharap Mermaid Saint tidak akan terlalu ngotot berdebat dengan raja mudanya.

...




Redemption 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang