4. Fitnah?

39 10 0
                                    

Sudah hampir 5 bulan Kirana pindah ke sekolah Antariksa. Sekolah yang menurut Kirana ada Neraka.

Kirana berjalan masuk melewati gerbang dan disitu lah ada motor yang melewati genangan air 'dengan sengaja' mengenai rok dan sepatu Kirana. Kirana akui dia adalah wanita paling cengeng didunia ini, buktinya dengan diciprati air saja air matanya sudah berlinang.

Kirana tersenyum mengusap air matanya lalu berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan kotoran yang mengenai roknya

"Heh gembel! Ngapain Lo masih disini!"teriak salah satu murid yang berdiri dikoridor melihat keadaan Kirana saat ini. Mereka menertawakan kembali Kirana.

Kirana menunduk lalu menabrak lelaki yang ikut berjongkok lalu menutupkan jaketnya pada rok Kirana yang kotor.

Lagi lagi Kirana harus menangis dalam keadaan seperti ini. Kirana berlari ke kamar mandi meninggal lelaki itu dengan jaketnya.

"Lo kenapa tadi sengaja nyipratin air ke Kirana!"bentak Farhan pada Arka. Arka terdiam. Ada apa dengannya?

"Lo gatau masalahnya Han, Lo gatau siapa Kirana sebenernya! Gue benci sama tuh cewek!"tegas Arka lalu pergi meninggalkan tanda tanya besar dikepala Farhan.

Setelah selesai membersihkan roknya Kirana lalu membasuh mukanya yang sedikit sembab. Setelah itu Kirana keluar dan melihat Farhan bersandar pada tembok didekat kamar mandi.

Kirana berjalan agak cepat karna ia takut dibully lagi, ya walaupun Farhan tidak pernah membully nya. Bahkan? Arka lah yang sering membuat Kirana merasa terpojok

"Lo gapapa?"tanya Farhan saat Kirana berjalan tepat di hadapannya.

"Gapapa."kata Kirana lalu kembali mencepatkan langkahnya.

"Maafin temen gue!"teriak Farhan yang tak dihiraukan oleh Kirana.

Saat sampai dikelas Kirana langsung duduk di kursinya. Belum sampai semenit Arka muncul lalu melemparinya dengan plastik yang sudah di isi air.

Menangislah yang hanya bisa Kirana lakukan. Lagi dan lagi Arka menumpahkan air berwarna hitam pekat dan bau ke baju seragam Kirana. Kirana masih diam.
Tangan Kirana mengepal keras lalu berteriak tepat diwajah Arka.

"Kenapa Arka jahatin Kiran! Kiran salah apa sama Arka! Kalo Kiran salah tolong kasih tau dimana letak kesalahan Kiran!"teriak Kirana lalu kelas hening dan dan hanya seringai Arka yang muncul.

"Karna Lo udah godain bokap gue! Dan gara gara Lo nyokap gue pergi dari rumah, gara gara Lo keluarga gue hancur, gara gara lo!"bentak Arka. Kirana menggoda papa Arka? Kirana tidak pernah melakukan itu.

"Kiran ga pernah ngelakuin itu, Arka salah paham, Kiran ga semurah yang Arka pikir. Kiran di fitnah, Kiran ga pernah."kata Kiran luruh di kursinya lalu ada yang menariknya hingga ia tersungkur ke lantai.

"Fitnah Lo bilang! Nih liat kalo emang Lo di fitnah." Dan benar dividio itu Kirana berjalan disamping papa Arka, tapi bisa saja hanya postur tubuhnya saja kan yang sama? Kiran tidak mungkin seperti itu.

"Itu bukan Kiran, Kiran ga punya baju sebagus itu." Jleb//  Kirana benar, mana mungkin Kirana bisa membeli baju semahal itu, makan saja pas Pasan.

Tiba tiba ada yang memeluk tubuh rapuh Kirana yang dengan pakaian nya yang sudah tak layak pakai.

Farhan? Sejak kapan ia perhatian pada Kirana?

"Lo bisa bedain disana, cewe itu lebih gelap kulitnya dibanding Kirana."cetus Farhan lalu membawa Kirana pergi dari kelas. Arka mematung, memang benar di Vidio cewek itu kulitnya sawo matang sedangkan Kirana? Dia putih. Apakah Arka salah orang?

*Ini efek* batin Arka lalu ikut pergi dari kelas.

"Lo ga kasian bro sama tuh cewek, dulu aja Lo baik baikin sekang Lo siksa. Kasian dia udah ga ada siapa siapa lagi."nasehat Dero lalu mendahului Arka yang berdiri mematung. Teman teman Arka pun tak habis pikir kenapa Arka bisa sekejam ini.

"Ga habis pikir gue sama Lo Ka."ketus Devan lalu diikuti Bima meninggalkan Arka.

Tapi memang begitu lah mereka, siang ini berantem malamnya sudah baikan.

"Kamu sih baik banget dulu sama dia, sekarang liat?"ucap Letta yang sudah bergelayut manja dilengan Arka.

"Lepasin."ketus Arka namun Letta tak menggubris perkataan Arka. Arka menghempas kasar tangan Letta.

"ARKA JULIAN  DEVAPUTRA SILAKAN MENGHADAP KE KANTOR!"

"SEKALI LAGI! ARKA JULIAN DEVAPUTRA SILAKAN MENGHADAP KE KANTOR!"

seperti itu lah suara kepala sekolah yang menggema di seantero sekolah.

"Arka aku temenin ya."ucap Letta yang tak didengar kan oleh Arka.

Setelah sampai dikantor Arka melihat omnya? Kenapa dia datang ke sekolah?

"Nah ini anaknya pak."kata pak kepala sekolah saat Arka sudah masuk kedalam ruangan.

Arka memang dititipkan oleh orang tuanya pada pamannya, semenjak permasalahan di rumah tangga mereka.

"Sudah berapa lama kamu membully gadis itu?"tanya pamannya to the point.

"Wajar dong aku bully, dia itu godain papa, gara gara dia mama pergi!"ucap Arka dengan rahang rapat.

"Kamu salah orang!"tegas pamannya dan semua guru hanya melihat ketegangan didalam ruangan itu.

"Salah orang om bilang? Om udah liat muka orang yang ada difoto emangnya?!"ucap Arka tak bisa santai.

//Plakk//

"Memangnya kamu juga sudah tau muka orang ada didalam foto itu sehingga kamu membully gadis itu!"tegas pamannya lagi. Ia tak habis pikir dengan jalan pikiran ponakannya ini.

"Tolong panggilkan gadis itu pak."ucap Fahri pada guru BK yang berdiri disebelah meja. Ya nama pamannya Arka adalah Fahri.

"Baik."kata guru BK itu lalu keluar memanggil gadis yang dibully.

Arka masih terdiam sampai mata elangnya menatap gadis yang baru masuk kedalam kantor. Gadis itu berjalan menunduk tanda ia tak berani menatap siapa pun yang berada disini.

Saat Fahri melihat wajah gadis itu deg.

Wajah itu? Wajah yang mengingatnya pada seseorang, tapi siapa?

"Apa kamu yang bernama Kirana?"tanya Fahri, gadis itu mendongak dan terdapat raut terkejut diwajah Kirana. Kirana berfikir akan di caci maki oleh pria yang berada dihadapannya ini.

"Bisakah saya meminjam ruangan ini sebentar?"tanya Fahri lalu semua guru bahkan kepala sekolah keluar dari ruangan itu.

Setelah semuanya keluar dan tersisa lah Fahri,Arka,dan Kirana.

"Setelah bokap gue, terus sekarang om gue juga yang mau Lo goda?! Iya!"bentak Arka dan Kirana hanya menunduk.

"Kiran ga pernah kayak gitu."lirih Kirana yang masih menunduk.

"Mana ada maling ngaku bangsat!"bentak Arka lagi lalu mendorong Kirana hingga terjatuh ke lantai.

"Sejak kapan Om mengajarkan kasar ke kamu! Dia itu cewe Arka, kamu gamau kan adik kamu juga diperlakukan seperti itu juga?!" Ucap Fahri dengan menahan amarahnya. Begitu juga sikap Arka dia adalah ponakannya.

"Bela aja terus jalang ini!"teriak Arka lalu berjalan meninggalkan Fahri dan Kirana yang masih terduduk dilantai dengan sesegukan.

"Saya permisi."ucap Kirana formal lalu meninggalkan Fahri yang masih dalam keadaan mematung melihat punggung rapuh itu keluar dari ruangan itu.

Saat keluar dari kantor Kirana memperhatikan sekitar seolah semua nya menyalahkan Kirana dengan beredarnya kabar itu. Kirana ingin mati saja jika begini terus.

















_._._._._._

Hallo yeorobun 👋

Pasti bosen ya sama cerita ini?😪
Yaudah deh nanti diganti topik masalah nya, tapi? Kalo diganti ga seru dong🤣

KIRANA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang