SMA ANTARIKSA.
Kelas XII IPA 5 saat ini tengah gaduh karna sebentar lagi guru akan datang dan satu kelas belum mengerjakan tugas dari guru killer.
"Permisi."ucap wali kelas XII IPA 5 dan seketika kelas hening dan tegang.
"Buk kita belom ngerjain tugas nih, gimana dong??"ucap Devan sang biang onar dan playboy cap sarden di SMA Antariksa.
"Ibu hari ini ada rapat dan kita kedatangan siswa baru."ucap buk Denok dengan senyumnya.
"Ayo masuk."ucap buk Denok mempersilahkan anak baru itu masuk.
Yang pertama dilihat dari anak baru itu adalah cupu tapi, cantik.
"Halo teman teman."sapa anak baru itu.
"Dijawab dong temannya nyapa itu."kata buk Denok galak.
"Hallo."jawab satu kelas tetapi tidak dengan Arka, dia masih sibuk memainkan ponselnya.
"Perkenalkan namaku Kirana Adisty, panggil Kiran aja. Aku pindahan dari Bandung."ucap Kiran dengan senyum manisnya.
"Kiran ih geulis euy."kata Bima yang kebetulan orang sunda juga.
"Silakan duduk di samping Anindita."ucap buk Denok, dan Kiran melihat dibangku belakang ada yang melambaikan tangan.
Kiran berjalan kearah tempat duduk Anin dengan menunduk dan hampir terjatuh karena tersandung kaki Letta yang disengaja supaya Kiran terjatuh.
"Maaf, ga sengaja."kata Kiran menunduk lalu berjalan ke arah Anin.
"Hai, kenalin gua Anindita panggil Anin aja."kata Anin dengan tangan ingin menjabat tangan Kiran.
Kirana menggambil uluran tangan Anin lalu tersenyum.
"Kiran."ucap Kiran lalu duduk didekat jendela yang kebetulan tepat di depan tempat duduk Arka.
"Baik, jangan ada yang berisik. Ibu tinggal rapat mungkin sampai istirahat."ucap buk Denok lalu meninggalkan kelas.
Kelas kembali gaduh dengan datangnya anak baru itu. apa lagi Devan sang Playboy cap sarden itu langsung menghampiri Kirana.
"Hallo Kiran, kenalin gue Devan cogan di SMA Antariksa."kata Devan bangga dan hanya dibalas senyuman oleh Kiran.
"Kiran."kata Kiran sedikit mengangguk ramah.
"Pindah ke sini kenapa?"tanya Anin sembari mengeluarkan bekalnya.
"Ikut nenek, karna ayah sama bunda udah ga ada."kata Kiran dengan senyumnya.
"Ehh maaf ga bermaksud."kata Anin tak enak lalu memberikan senwich miliknya pada Kiran namun Kiran menggeleng.
"Gapapa, jugaan mereka udah lama kok perginya."kata Kiran. Lalu Devan dengan suara cempreng nya memanggil Arka.
"Ka! Lo gamau kenalan sama ni cewe."kata Devan namun Arka malah berjalan keluar kelas dan diikuti oleh Bima, Dero, Farhan dan Devan pun mengikutinya.
"Lo mau ikut ga ke kantin, masih kurang nih."kata Anin lalu diangguki oleh Kiran.
Saat berjalan dikoridor menuju kantin banyak yang menatap jijik pada Kiran. Ya mungkin penampilannya yang tak sebanding dengan penampilan anak SMA Antariksa yang penampilannya begitu cetar membahana.
"Jangan diambil hati, anak sini emang kek gitu."kata Anin menggandeng tangan Kiran untuk berjalan lebih cepat kearah kantin.
Setelah sampai dikantin, Anin menyuruh Kiran untuk duduk dan dia yang memesan.
KAMU SEDANG MEMBACA
KIRANA [On Going]
Novela Juvenil"Kenapa Arka jahatin Kiran! Kiran salah apa sama Arka! Kalo Kiran salah tolong kasih tau dimana letak kesalahan Kiran!"teriak Kirana lalu kelas hening dan dan hanya seringai Arka yang muncul. "Karna Lo udah godain bokap gue! Dan gara gara Lo nyokap...