o4

17 1 0
                                    

Pagi ini sedikit, berbeda gadis yang biasanya susah untuk di bangunin eh ini masih pukul setengah enam dia udah pakai seragam sekolah dengan rapi.
.
.
.

" Pagi bun " Sapa dira

" Pagi sayang, tumben anak gadis bunda udah siap, biasanya kan kaya kebbo "

" Ih, bunda mah gitu " Ucapnya sambil cemberut

"Iya, nih bantuin bunda ngantar makanan ke meja makan sekalian tata rapi "

" Siap komandan "

Setelah semuanya sip, ayah dan abang nya datang ke meja makan.

Suasana kali ini amat berbeda, yang biasanya dira langsung mencium pipi sang ayah kini dia memilih duduk seolah acuh dengan ke aturan sang ayah.

" Gak ada kecupan selamat pagi nih "ucap aditiya

Namun semuanya memilih diam, dira yang asih mengambil sarapan paginya, bunda yang menyiapkan sarapan untuk ayah dan ayah yang selalu menatap putrinya dengan tatapan bersalah.

" Bang bisa gak setiap hari abang antar jemput dira? "

" Emangnya kenapa? Tumben lo gak mau naik angkot atau bus! "

" Biar gak dapat surat panggilan lagi karna masalah telat "

" Tapi kan lo punya motor, mobil juga punya apalagi sepeda "

" Malas, maunya abang yang antar jemput dira "

" Iya deh, apasih yang gak buat adik abang yang jelek ini, cim dulu dong " Sambil menyodorkan pipinya lebih dekat ke dira.

Cup

Cup

" Oke mari kita sarapan "

" Dira ayah minta maaf, soal ucapan semalam, masalah ayah sedang banyak jadi terbawa deh sampe ke rumah " Ucap ayah sambil menunduk. Dira yang melihat itu pun tak tega. Niat untuk menjahili sang ayah malah berdampak pada ayahnya yang sangat merasa bersalah.

Dira pun menghampiri sang ayah lalu memeluknya.

" Ih, ayah mah gitu, dira kan gak pernah marah sama ayah, harusnya dira yang minta maaf soalnya kata-kata dira semalam, kurang ajar bangat dira jadi anak, dira juga punya masalah di sekolah, makanya dira lebih milih tidur di UKS dari pada masuk kelas soalnya pasti gak bisa pokus ujung-ujungnya kan di keluarin juga, ayah tau tara mantan aku waktu SMP itu, masuk ke sekolah dira untung beda kelas, makanya dira marah sama diri dira, dira gak bisa ngendaliin emosi itu, tapi dira sama tara  udah baikan seperti atau ayah lebih baik melupakan masa itu, dan mengukir kenangan baru " Ucap dira

" Syukurlah putri kecil ayah gak marah "

Cup

Cup

" I love you cinta ke tiga "

" Too, dad's first love "   

Setelah itu mereka menikmati sarapan sambil sesekali terdengar keributan yang di buat oleh abang beradik itu sedangkan orang tua mereka hanya tersenyum melihat pemandangan itu.

Setelah sarapan dira dan Adit pamit untuk berangkat.
.
.
.
" Bay bangku " Ucap dira setelah turun dari motor sang abang, lalu berlari kecil untuk menghindari amukan sang singa.

" Dasar adek laknat udah di anterin malah meledek is untung tu orang adek gue kalau kaga udah gue tebas tu leher " Ucap aditiya geram, namun tak lama dia tersenyum sambil menjalankan motornya, walau bagai mana pun dira dia tetap adik kecil yang sangat di sayangi aditiya. Dia bahkan rela jika nyawanya di tukar untuk menggantikan kebahagiaan sang adik.
.
.
.
" Eh,  Ayang bebeb udah datang toh " Ucap dira setibanya di kelas, saat melihat keberadaan Arion yang sedang duduk manis sambil membaca buku.

Namun yang di tanya hanya menunjukkan muka datarnya, lalu kembali asik membaca buku tanpa memperdulikan keberadaan makhluk seperti dira.

"Ih kok cuek bangat sih beb " Ucap dira cemberut, lalu duduk di samping arion setelah meletakkan tasnya di bangkunya.

" Rion kapan sih lo, bisa suka sama gue "

" Gak akan pernah "

" Kok gitu sih, padahal kan gue udah ngejar-ngejar lo dari kita selesai masa MOS sampai sekarang dari yang kirim surat cinta kasih bekal, coklat perhatian dan teman-teman nya, kok lo gak pernah luluh ya. "

" Yang suruh lo lakuin itu siapa coba! "

" Hati gue yang nyuruh "

" BODOH "

" Memang gue bodoh, lo gak liat gue rangking 5 dari bawah, tapi 3ntah kenapa ya kita bisa terus satu kelas bangkunya juga selalu berdekatan mungkin jodoh kali ya "

" Gak usah halu "

Setelah itu arion langsung beranjak dari duduknya lalu pergi untuk menjaga gerbang.
Tak berselang lama, kedua sahabatnya  pun muncul.

" Yuhu setan apa yang merasuki si dira udah duduk aja di situ kayak penunggu kelas " Ucap zoya

" Iya nih ada angin apa lo tiba-tiba rajin datang ke sekolah " Tanya defvian.

" Bokap gue marah kerena lagi-lagi gue dapat surat panggilan makanya gue mau merubah sedikit kebiasaan buruk gue "

" Kenapa sih lo gak kaya lo yang dulu lebih oke deh "

" Malas " Setalah mengucapkan itu dira langsung berlari keluar dari kelas tanpa memperdulikan panggilan ke dua temanya.

" Lo sih mengungkit-ungkit masa lalunya dia " Ucap zoya

"Ya maaf gue, cuman pengen dia jadi dirinya yang dulu, lebih baik dia orangnya cuek tapi masih tersentuh dari pada sok ceria tapi gak bisa kita gapai "

"Iya juga sih "

.
.
.

" Selalu begini gue benci.........

.
.
.
.
.

ADIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang