6

404 54 11
                                    

Jin Guang Yao tertawa karena marah, “Lan XiChen! Dalam kehidupan ini, aku sudah berbohong berkali-kali, aku sudah membunuh berkali-kali. Seperti yang kamu katakan, aku membunuh ayahku, saudara laki-lakiku, istriku, guruku, temanku- dari semua kejahatan di dunia, apa yang belum aku lakukan?!”

Meneriakkan kata-kata itu benar-benar memerlukan tenaga ekstra, tetapi Jin GuangYao merasa tak peduli lagi, dia menarik nafas, serak, “Tapi aku bahkan tidak pernah berpikir untuk melukaimu!”

Lan XiChen membatu. Tangannya yang memegang gagang pedang bergetar.

Jin GuangYao tersenyum, “Tinggallah.. dan mati bersamaku..”

..

Lan XiChen membuka matanya dan terduduk. Dia mengurut pelipisnya lalu mendesah.

“Hanya mimpi..” dia bergumam. Tetapi kemudian pria itu menoleh ke sampingnya. Tempat di sisi nya kosong dan dingin. Lan XiChen menjadi panik. Dia melompat turun dari ranjang dan berjalan ke pintu secepat mungkin. Pada saat yang sama, pintu itu terbuka. Menampakkan pria yang lebih kecil, mengenakan pakaian berwarna putih dan membawa nampan.

Pria itu tersenyum padanya, “A-Huan! Kupikir kau belum bangun.”

Lan XiChen diam berdiri di tempatnya seperti orang bodoh. Meng Yao berjalan masuk ke dalam ruangan, dia meletakkan nampan yang dibawa nya di atas meja di tengah ruangan. Mengatur mangkuk dengan senandung pelan.

Lan XiChen perlahan mendekat. Dia ikut berlutut di samping Meng Yao dan memeluk pria itu dari belakang. Yang lebih besar membenamkan wajahnya pada punggung yang lebih kecil. Meng Yao tersenyum lembut, dia mengusap kepala Lan XiChen dengan lembut, “Kenapa? Apa kau bermimpi buruk lagi?”

Lan XiChen menjawab dengan anggukkan kepala. Desahan nafas keluar dari yang lebih kecil. Dia menepuk-nepuk kepala Lan XiChen, “Itu hanya mimpi. Aku ada disini sekarang.. aku masih hidup dan bernafas. Tak ada pedang di dada ku.. kau tak perlu khawatir.”

Lan XiChen sekali lagi mengangguk. Meng Yao kemudian menyuruhnya untuk membersihkan diri sebelum mereka memulai sarapan.

Lan XiChen menurut. Dia tahu Meng Yao nyata dan ada bersama nya. Tetapi apa yang terjadi di dalam mimpi pula adalah kenyataan. Dia benar-benar menusuk pedang nya ke dada pria itu. Tetapi itu semua ada di masa lalu. Sampai saat ini, Lan XiChen masih belum berhenti mengucapkan syukur pada para Dewa yang mengijinkan dirinya terlahir kembali ke masa sebelum Meng Yao menjadi Jin GuangYao.

Lan XiChen terlahir kembali disaat usianya baru 17 tahun. Mengetahui dia diberikan kesempatan kedua, dia tak menyia-nyiakan waktunya. Dia pergi ke Yunping, membeli hak kebebasan Meng Shi—yang membuat Pamannya, Lan QiRen hampir terkena serangan jantung. Bahkan adiknya, Lan WangJi memandangnya seolah dia baru saja menumbuhkan kepala lain. Tetapi Lan XiChen memilih untuk mengabaikan semua tatapan yang dia dapatkan. Dia bertemu dengan Meng Yao muda, masih seorang remaja yang polos.

Lan XiChen tak bisa melupakan tatapan mata Meng Yao saat mengetahui dia membeli kebebasan Ibunya. Meng Yao menatapnya seolah dia adalah seorang penjahat dan jujur saja itu menyakitinya. Karena dia kembali mengingat tatapan sakit hati dan kekecewaan dari kedua manik madu yang sama saat pedang nya membus dada pria itu. Membuat Lan XiChen berpikir jika dia memang seorang penjahat.

Tetapi semua terjadi di masa lalu. Pada masa sekarang, Meng Yao tak pernah datang ke Sekte Jin, tak pernah bekerja di Sekte Nie, tak membunuh Nie MingJue dan Jin GuangShan, Wei WuXian dan Jin ZiXuan masih hidup. Meng Yao bukan penjahat. Meng Yao adalah istrinya. Orang yang Lan XiChen cintai. Dan Lan XiChen tak akan pernah melepaskannya lagi.

28 Agustus 2020

Xiyao DrabblesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang