20

402 40 1
                                    

Tubuhnya besar dengan sisik berwarna perak kebiruan menutupinya. Cakar tajam pada keempat kakinya dan tanduk panjang berwarna perak. Seharusnya dia tampil menyeramkan, tetapi tidak. Dia malah terlihat sangat indah. Terlebih saat sisik perak itu terkena cahaya matahari. Nampak sangat indah.

Naga, makhluk mitologi legendaris itu, Meng Yao tak percaya makhluk itu ternyata nyata. Dan lebih tak bisa dipercaya lagi bahwa makhluk itu sedang melilitnya dengan ekornya. Lilitannya tidak kuat, tidak juga longgar. Cukup untuk menahan Meng Yao agar tidak melarikan diri. Naga itu mengendus padanya, lalu membuka mulutnya yang besar. Membuat jantung Meng Yao berdetak dengan sangat cepat karena takut dimakan. Tetapi makhluk itu hanya menjulurkan lidahnya dan menjilat Meng Yao. Pemuda tersebut sangat terkejut.

Sang Naga melepaskan belitannya pada tubuh kecil Meng Yao. Sebelum sempat mengambil kesempatan untuk melarikan diri, sang Naga menarinya dengan cakar depannya. Ekornya bergoyang, seperti anak anjing yang bahagia.

Tiba-tiba saja, cahaya menyilaukan muncul dari tubuh sang Naga, dan makhluk itu berubah menjadi seorang pemuda tampan berpakaian serba putih. Lengannya yang kokoh mengurung Meng Yao yang hanya dapat berbaring di tanah dan menatap dengan terkejut. Pemuda itu tersenyum, matanya membentuk bulan sabit yang indah.

“Kau sangat cantik! Menikahlah denganku!”

Meng Yao menatap dengan terkejut. Seekor naga, makhluk legendaris yang sangat ditakuti dan dihormati, meminta dirinya untuk menjadi pengantinnya?

Apakah jika dia menolak dia akan dimakan?

Seharusnya dia mendengarkan nasehat mendiang Ibunya dan tidak masuk ke dalam hutan ini. Apa yang sebenarnya dia pikirkan? Hanya demi mengejar ayam hutan itu, dia malah masuk ke dalam sarang naga.

“Aku sangat kesepian, adikku sudah lama sekali pergi meninggalkanku bersama pasangannya. Kau mau kan menemaniku?” Sang Naga bertanya dengan ekspresi kekanakan. Membuat Meng Yao merasa tak sampai hati menolaknya, tetapi dia tak mungkin menerima nya. Pemuda tersebut berusaha untuk mendorong setiap inci kewarasannya, dia menggelengkan kepalanya. Menolak.

..

“A-Yao! Telurnya bergerak!” Lan XiChen berujar dengan bahagia sambil memeluk telur raksasa kesayangannya. Meng Yao masih tak bisa mempercayai dia mengeluarkan benda itu dari dalam tubuhnya. Dan ya, Lan XiChen, naga yang dia temui 2 tahun yang lalu, kini berstatus sebagai suaminya.

Meng Yao sendiri bingung, bagaimana bisa dia menikah dengan makhluk legendaris ini? Sudahlah, tak usah dipikirkan. Berbeda dari kepercayaan orang-orang tentang naga sebagai makhluk yang kejam dan mengerikan. Sang Naga yang tengah memeluk telur itu justru sangat lembut dan baik hati pada semua makhluk  hidup. Ramah dan murah senyum.

Bahkan dalam wujud naga nya, dia tak pernah menyakiti siapapun.

“Aku tak sabar sampai dia menetas. Dia akan terlihat seperti siapa ya?” Lan XiChen berujar sambil mengusap-usap telur berwarna biru langit itu.

“Dia pasti akan sangat cantik kan?” Lan XiChen menoleh padanya, tersenyum hangat. Dan Meng Yao mengembalikan senyumnya, duduk di sisi Lan XiChen dan ikut mengusap telur. Telur mereka, berisi anak mereka.

03 September 2020

Xiyao DrabblesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang