"Jadi kita harus bagaimana??" tanya Author seraya meletakkan Halilintar kecil untuk duduk di sofa bersama dirinya dan yang lain.
"Entahlah, tapi yang jelas kalian berdua harus bantuin gw buat merawat mereka," seru Gempa dengan senyum mautnya
Alesha mengangguk, "Kalau Alesha sih, dengan senang hati dan jiwa akan membantu kakak ipar merawat Icy seorang," girangnya seraya mengangkat tubuh Ice ke udara.
"WOY BUKAN SEORANG, TAPI SEMUA!!" kesal Gempa
Pemuda itu nampak menghela nafasnya, meredakan kekesalannya.
"Kalau lo thor gimana??" Ia bertanya, seraya menoleh kearah Author yang tengah menyimak pembicaraan mereka.
"Alahh, Author mah jangan di tanya, pasti mau," jawab Alesha
"Emm.. gimana ya." Author nampak memasang wajah berpikir nya lalu mengangguk pelan.
"Iya deh, gw mau karena terpaksa," jawabnya membuat kedua remaja didepannya berdecih
"Bohong amet."
"Bilang aja mau apa susahnya sih thor," seru Alesha
"Tapi, sebelum itu gue mau ngabarin orang rumah dulu, takutnya nyariin," ucapnya seraya mengetik sesuatu di handphone, tanpa menghiraukan Alesha.
"Emang lo punya rumah thor?" tanya Gempa dengan kekehan kecil di mulutnya
"Ada, toh dikolong jembatan," sahut Alesha mewakili membuat Author berdecih kesal.
"Hehe, bercanda atuhh."
"Hehe bircindi atih, bacot lo," kesal Author
"Elah, pms ya neng?"
"Nyenyenye."
"Aduh kalian ini." Gempa menggelengkan kepalanya pasrah, melihat kelakuan dua temannya ini.
•••
Siang harinya.
"Ah, akhirnya mereka tidur juga." Gempa menghela nafas lega, seraya mengipaskan topinya kebadan nya.
Kini ketiga remaja itu tengah duduk santai disofa ruang tengah, untuk sekedar melepas lelah. Sedari tadi mereka nampak kerepotan untuk menidurkan enam bocah yang sangat aktif itu.
"Nah begini kan damai," seru Author seraya menyenderkan tubuhnya pada sofa.
"Kalau Icy, besar atau kecil tetap aja molor," kekeh Alesha kala mengingat pacarnya itu cepat sekali tertidur.
"Tidur mah udah kerjaan Ice hari-hari," sahut Author
"Heran juga, padahal ayah dan bunda gak ada yang hobi tidur," gumam Gempa
Alesha dan Author terkekeh serempak, mendengar penuturan Gempa tentang Ice.
"Btw gimana dengan pembagian tugas kita??" Author bertanya seraya menoleh kearah Gempa dan Alesha secara bergantian.
"Huum kecuali tugas memandikan dan memakaikan baju, itu khusus tugas kakak ipar," jawab Alesha seraya menaikkan kakinya keatas meja.
Gempa nampak berpikir sejenak sebelum akhirnya mengusulkan sesuatu. "Hm.. bagaimana kalau masing masing diantara kita merawat dua orang anak?"
Alesha dan Author saling tatap, lalu mengangguk bersama menyetujui usulan dari Gempa.
"Oke! Lesha tentu saja merawat Icy dan em.. kakak ipar Blaze deh," ucap Alesha seraya mengacungkan jempolnya
Gempa mengangguk, lalu menatap Author.
"Em, Taufan dan Gledek deh," jawab gadis itu
"Oke, jadi sisanya Thorn dan Solar," seru Gempa seraya menghela nafasnya lega
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Cool & Baby TroubleMakker☑️
General Fiction#6 - Kecil (2 Desember 2021) -------------------------------- Hanya karena kesalahan teknis semua menjadi berubah, ke enam elemental berubah menjadi seorang anak kecil yang berumur ±5 tahun. Perubahan yang membuat Alesha, Author, dan Gempa harus eks...