Scripturae 5: "Konduktor" Aura Negatif

5 0 0
                                    

Scripturae 5: "Konduktor" Aura Negatif

          Pagi menjelang siang, bau terik matahari mulai terhirup

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pagi menjelang siang, bau terik matahari mulai terhirup. Punggung badan yang tertutup tas ransel dan pakaian kaos juga sela-sela rambut yang dirasakan lembab oleh keringat. Semangat yang aus karena melangkah menuju beberapa titik dalam kampus dan juga suatu kondisi yang benar-benar menguras emosi. Percayalah pada hukum "sebab akibat", kondisi saya saat itu dalam emosi yang kurang bersahabat sehingga akhirnya dirasakan perlu menenangkan diri. Saya menuju ke arah Studio Komputer prodi, berencana untuk duduk, membuka catatan agendaku, menulis beberapa agenda, mencoret daftar agenda atau melanjutkan membaca buku Biografi Paulus Waterpauw agar emosi panas itu kembali dingin. Namun, saat hendak masuk di ruangan, Kepala Studio yang juga adalah salah satu staff dosen kami mengajak untuk 'melihat' pengerjaan konstruksi di Gedung FTIK yang baru. Ya udah, saya ikut saja. Lagipula kebetulan memakai pakaian yang pas dengan lokasi proyek kecuali helm proyek.

Di Gedung FTIK baru yang masih tahap pengerjaan inilah menjadi "konduktor" emosi tak bersahabatku. Saya coba salurkan dengan 'bermain-main' di area proyek konstruksi ini. Memanjat ke daerah pengerjaan plat yang sebagian baru ditutupi multiply­­-wood sehingga masih terlihat scaffolding kayu dari atasnya. Panas mentari yang hampir tepat di atas kepala tak sepanas darahku yang mengalir masih diikuti amarah. Pelan-pelan saya kendalikan, mengatur nafas dan menguasai semua inti panasnya. Terhantarkan dengan mencoba membantu pekerja menancapkan beberapa paku pada multiply-wood sesuai as rangka kayu di bawahnya walaupun tanpa kaos tangan. "Menyenangkan," pikirku.

          Saya kemudian turun setelah jepret-jepret beberapa kali dan mencoba mengamati kolom-kolom yang sudah lepas dari bekisting-nya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Saya kemudian turun setelah jepret-jepret beberapa kali dan mencoba mengamati kolom-kolom yang sudah lepas dari bekisting-nya. Ada satu kolom struktur gagal cor dan beberapa harus 'disuntik' beton lagi tapi begitulah realita pengerjaan konstruksi. Setelah mengamati beberapa kolom, ternyata kejelian Pak Dosen kami ini menemukan pengerjaan yang belum dikerjakan. Pemasangan begel pada kolom struktur yang paling ujung. Menurut pekerjanya pekerjaan itu akan dikerjakan segera. Memasang begel, mengikatnya dengan kawat bendrat dengan alat khusus seperti hook dari besi.

 Memasang begel, mengikatnya dengan kawat bendrat dengan alat khusus seperti hook dari besi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
LOGICA SCIENTIA DAN RELIGIO: Opini-opinikuWhere stories live. Discover now