"Ada empat hal penghambat datangnya rezeki: tidur di waktu pagi, sedikit shalat, bermalas-malasan, sifat khianat."
(Al Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah)
Saskia melihat jam di layar ponselnya, pukul setengah dua belas malam. Artinya sudah sekitar dua jam ia sibuk dengan buku di gazebo yang dekorasinya didominasi kayu dengan atap berupa ilalang di taman belakang rumahnya. Tempat itu memang menjadi spot favoritnya untuk membaca di malam hari. Selain karena dari sana ia dapat melihat langsung keindahan langit malam di desanya, ia juga dapat merasakan belaian angin malam yang menyapu kulitnya. Walau dingin dan dikerumuni nyamuk, ia tetap merasa nyaman. Di sekitar sana ibunya telah meletakkan pot-pot berisi tanaman lavender dan geranium, namun belum cukup jika tak ditambah dengan mengoleskan lotion anti nyamuk untuk menghalau serangan serangga yang hobi menghisap darah manusia itu.Ia beranjak dengan enggan, merasa malas untuk masuk dan bertemu laki-laki itu. Ia berharap akan menemukan laki-laki itu sadar diri dan memilih tidur di sofa. Tapi keinginannya harus pupus begitu ia melihat sofa ruang tamunya tak berpenghuni. Ia menghela napas dan masuk ke dalam kamarnya. Ia melihat laki-laki yang sebelumnya sibuk menggulir layar ponselnya itu menoleh dan tersenyum ke arahnya.
"Sudah selesai?"
Saskia mengendikkan bahu dan memilih menaruh kembali buku ke raknya. "Mau ngapain?" tanyanya sedikit panik begitu ia berbalik badan dan melihat Rayhan yang sudah akan berbaring.
"Tidur," jawab Rayhan santai seperti tidak mempedulikan raut wajah Saskia.
"Tapi ini kamar saya."
"Lalu?" Rayhan mengangkat kembali tubuhnya yang sudah hampir berbaring sempurna. "Tadi kata ibu kalau saya capek bisa langsung tidur di kamar kamu."
"Tapi saya nggak mau anda ada di kamar saya."
Rayhan mengendikkan bahu. "Saya kan hanya menjalankan perintah ibu mertua saya. Kalau kamu nggak suka, sana protes sama ibu mertua saya," katanya dengan tampang tak berdosa dan sengaja menekan ucapan 'ibu mertua saya' yang terdengar menyebalkan bagi Saskia.
Ia berdecak. Kenapa sih ibunya tidak mau sedikit mengasihaninya. Bukankah kamar kosong di rumahnya masih tersisa dua lagi. "Fine! Silakan pakai kamar ini sepuasnya!" putusnya sebelum akhirnya menutup pintu dari luar. Ia beristighfar, berusaha meredam emosi yang kini menguasainya. Tapi tak berapa lama ia harus kembali dibuat kesal karena dua kamar kosong yang ingin ditempatinya terkunci tanpa ia ketahui letak kuncinya. Ia tidak harus susah-susah menebak bahwa ini rencana sang ibu karena ia menemukan sebuah memo dengan kertas berwarna pink menyala terpajang di pintu di hadapannya.
'Nggak usah aneh-aneh, nduk! Sana tidur sama suami kamu!'
Apa-apaan. Bagaimana bisa ibunya mengetahui skenarionya akan begini. Apa kisahnya begitu klise sehingga ibunya yang dulu sempat menggilai drama korea jadi tahu? Tapi apakah drama korea ada yang jalan ceritanya begini? Atau justru ini sering terjadi di sinetron dalam negeri?
"Ish, kenapa jadi mikirin drama korea sama sinetron sih," kesalnya. Ia berjalan lunglai ke arah ruang tamu. Hari ini ia begitu lelah dan sudah memimpikan akan tidur dengan nyaman di kasurnya. Namun, laki-laki itu datang mengacaukan. Tidak hanya waktu tidurnya, tapi juga hidupnya.
"Oke, nggak ada kasur, sofa pun jadi," ujarnya menyemangati diri dan mulai berbaring.
Rasanya baru saja Saskia memejamkan mata. Rasanya baru saja ia memulai mimpi liburan keluarga menyenangkan ke pulau tak berpenghuni. Namun kini ia merasa tubuhnya melayang. Ah, pasti saat ini ia terlalu bahagia hingga tubuhnya dapat terbang bebas. Karena itu ia tak berniat membuka mata dan mencari posisi yang lebih nyaman. Tapi itu tidak berlangsung lama. Kali ini ia merasa tubuhnya melayang lebih cepat. Ia membuka mata perlahan dan menyadari bahwa dirinya bukan hanya melayang namun terlempar. Tak lama, ia merasakan bokongnya menyentuh lantai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daur Ulang Hati
SpiritualCerita Fiksi Sebaik-baik bacaan tetap Al-Qur'an Ayat Al-Qur'an, hadits, atau perkataan para ulama dalam cerita ini dikutip dari ceramah asatidz sunnah dan website Rumaysho.com, muslim.or.id, muslimah.or.id, muslimafiyah.com, almanhaj.or.id, dll, in...