aku hamil
Tidak mungkin, ini bohong..
aku hamil, Neua..
Bohong, semuanya bohong...
"hey, Phi apa kau baik baik saja? Kau melamun dari tadi"
"a-aku tidak apa apa"
"apa kau yakin?"
Neua mengangguk dan menghela nafasnya kasar, perasaan nya menjadi campur aduk, dia tak mengerti mengapa permasalahan datang bertubi tubi padanya.
"Gun, apa kau pikir Praram akan mengingat sesuatu tentang ku? Aku mulai khawatir"
"dokter bilang itu hanya sementara phi, tenanglah Praram mu akan segera kembali, aku heran kenapa dia ngebut seperti waktu itu"
Neua terdiam, itu karna dia, karna dia menjemput seseorang ke bandara, seseorang yang harusnya tidak usah dia jemput, hingga kepalanya tidak akan ingin meledak rasanya.
"jadi? Namaku adalah Praram, aku memiliki kembaran, yaitu dia Pralak dan seorang kakak laki laki Tossakkan ataupun Gun, begitu? "
"iya sayang, dan kau memiliki seorang kekasih bernama Neua "
"Neua? Namanya seperti tak asing"
"tentu saja sayang, kalian sudah bersama selama 2 tahun lebih"
"begitu rupanya, tapi mendengar namanya membuat kepala ku sakit dan marah mae, entah kenapa"
"kau pasti bohong kan, Fai? "
"jika aku bohong, aku tidak mungkin terbang ke sini jauh jauh dan menyusulmu, ini anakmu Neua tidak kah kau ingat malam itu? "
"apa maksud mu,Fai?aku tak pernah menyentuh mu! "
"apa?! Aku bahkan punya video nya apa kau tau? "
"berarti kau sengaja menjebakku hah? "
"menjebak? Apa maksud mu? "
"lalu kenapa kau memiliki video? Bukankah artinya kau sengaja? "
"cai! Aku memang sengaja, tapi sampai kapan pun ini adalah anakmu dan kau harus menikahiku! Aku akan segera mengatakan pada semua orang! Termasuk pacar mu itu"
Fai pergi dari sana ,meninggalkan Neua yang mengacak rambut nya kasar.
Bodoh! Kau bodoh Neua!
"perasaanku tidak enak, Gun"
"ada apa phi? Apa kau butuh bantuan? "
"mata ku terasa risih dengan perban ini"
"yasudah kita ganti perbannya, mungkin sudah waktunya ganti perban"
Gun membuka Perban itu
"tunggu sebentar ya Phi, aku akan mengambil perbannya ke ruang sebelah dulu"
"hm"
Bar mencoba membuka matanya perlahan, sebuah cahaya buram buram lalu setelah mengedip beberapa kali, dia melihat sebuah vas bunga diatas nakas, Gorden yang terbang kesana kemari karna angin.
Bar bangun dari duduk nya, memegang meja nakas itu dan mengangkat sebuah foto disana, memandang lelaki dengan jas dokter disana, wajah nya mendadak merah malu.
Bagaimana wajah Gun sekarang?
Apakah dia banyak berubah?
Cklekk-
"G-Gun..
"Phi- Phi Bar.. Kau..
"oiii Vee! Kau mau kemana lagi ha? "
"mencari Mark tentunya ,aku tidak akan menyerah sampai kapan pun phi"
"Vee, sudahlah kau sudah berusaha selama 2 minggu lebih, dia menghilang begitu saja, dia tak ingin melihatmu lagi,kapan kau akan paham itu? "
"aku paham itu Phi, tapi aku ingin dia mendengar penjelasanku dulu"
Vee mengambil jaket nya dan kunci motornya, baru saja naik motor, seseorang ikut duduk di belakangnya, Vee menoleh kebelakang, Yu sang kakak ikut duduk di motornya.
Vee memasang wajah senang menatap kakak laki laki nya.
"apa kau akan membantuku Phi? "
"membantu apa? "
"mencari Mark, kau akan membantuku kan? "
"hah? Aku hanya ingin nebeng sampai alfamidi di depan"
😑
"sudah ayo, kau sangat lambat, aku ingin beli sesuatu"
Vee menyalakan motornya dengan kesal.
'menyebalkan' pikirnya.
Mungkin kali ini dewi keberuntungan sedang berada disisi Vee, dia melihat Mark sedang membantu seorang wanita mengangkat buket bunga kedalam sebuah mobil dan menerima uang dari Orang yang berada diatas mobil tersebut.
Vee memarkirkan motornya, dia turun di ikuti oleh Yu dibelakangnya, Yu hanya bercanda tadi, dia tak mungkin membiarkan adiknya itu bersedih dan berusaha seperti orang gila.
Klingg~
"selamat datang,anda- phi Vee? "
"sedang apa kau disini,Phi?"
"Mark, kembalilah bersamaku, kita pulang"
"pulang? Pulang kemana ?aku sudah dirumah sekarang"
Wanita yang tadi datang dengan 3 buah cangkir berisi coklat hangat untuk ketiga lelaki itu.
"Mark, jika kalian perlu sesuatu panggil aku ya "
"iya, terimakasih sayang kau bisa menunggu didalam"
"sa-sayang? "
"perkenalkan, aku Namtarn pacar Mark, aku sering dengar tentang mu phi dari Mark katanya kalian adalah sahabat dekat, yasudah aku kedalam dulu ingin membuat buket silahkan minum teh nya"
Yu menatap adiknya dengan seringai di bibirnya.
"sudah kubilang Vee, kau sudah di buang 😏"
"tu-tunggu! Mark! Kau tidak suka perempuan! Aku tau itu! Kau tidak bisa berpacaran dengan perempuan! "
"semua orang berubah pada waktunya, Phi dan luka yang merubah jalanku menjadi seperti ini"
"kesalahan apa yang diperbuat adikku padamu hingga kau harus meninggalkan nya Mark? "
"dia menyelingkuhi ku phi,kau sudah lihat fotonya kan? "
"untuk soal itu, sebaiknya kau melihat video yang sudah ku kirim padamu, buka nomor ku dari daftar blokir mu,kau bermasalah dengan Vee bukan denganku, Mark"
"video? "
"setelah kau melihat video itu, aku beri waktu kau untuk berpikir kembali, kembali pada adikku atau tetap dengan wanita yang kau manfaatkan untuk melampiaskan lukamu saja "
Yu menarik Vee dari sana, Vee berontak namun saat Yu memanggil Vee dengan nama lengkapnya, dia tak ingin ada perkelahian di tempat indah itu.
Mark membuka nomor Yu dari daftar blokir dan 10 pesan masuk dari nomor itu sejak 2 minggu lalu,dia membuka sebuah video dan membulatkan matanya.
"ini kan...
"phi! Kenapa kau menarikku dari sana hah? "
"percaya padaku Vee, aku pastikan dalam 3 hari dia akan kembali padamu, atau bahkan kurang dari 3 hari"
Yu masuk kedalam rumah tanpa menoleh pada Vee sama sekali.