Aku mempercayai mu phi, selama 2 tahun lebih, lalu apa? Apa ini? Kau melakukannya lagi setelah 2 tahun berlalu.
Kau......
Melakukannya lagi....
"phi Vee, apa kau baik baik saja? "
Vee tidak mengatakan apapun hanya menatap mata Mark Masa lalu beranjak dari ranjang, mereka melakukannya kemarin malam, dan tiba tiba Vee berhenti di tengah permainan.
"phi Vee? Kau mau kemana? "
"mandi, aku ada Janji hari ini dengan teman SMU dulu, aku baru ingat"
"baiklah, aku akan buat sarapan"
"hm"
Hanya percakapan singkat,tidak seperti biasanya mereka akan cuddling dan bermanja ria setiap paginya.
Tidak ada ucapan selamat pagi..
Tidak ada kecupan selamat pagi..
Tidak ada senyum yang mereka berikan setiap paginya..
Ruangan itu tiba tiba terasa dingin, entah rasa dingin dari mana.
Setiap hubungan bisa saja ada rasa bosan, sama seperti daging yang terlalu lama dibiarkan akan dingin dan busuk.
Hohh!
Praram menunjuk kesal sang kakak kembarnya, Pralak karna seenaknya mengambil makanan miliknya. Sebelumnya si kakak tak pernah mau berbagi makanan apapun atau memakan makanan apapun dari orang lain.
"Pralak.. Jangan ganggu adikmu,nak"
"haaha.. Biarkan saja mae, lagipula pipinya semakin besar saja, phi Neua pasti tidak suka hahaha"
"phiii!!! "
"pralaakkk.. Prarammm! Astaga kalian!"
Tiba tiba iphone 11 milik Praram berdering, Pralak mengambilnya dan mengangkatnya.
"phiii kembalikan hanpdhone ku! "
"halooo"
"haloo, Praram apa kau sedang sibuk hari ini? "
"tidak phi,kenapa?"
"bisa tolong kau kemari? "
Melihat wajah Pralak yang berubah serius tiba tiba Praram berhenti bergerak merebut handphone nya, Pralak mematikan sambungan telpon dan menyerahkan hp Praram.
"siapa phi? "
"phi Mark Masa"
"hah? Tumben phi Masa menelpon lebih dulu, aku tidak ada minta les apapun kok padanya"
"pergilah, sepertinya dia sedang dalam masalah"
"baiklah, Pho aku pinjam mobil yaa!"
"Pho akan pergi hari ini, pakai mobil Mae mu saja"
"tapi Pho, mobilku akan di pinjam oleh Yuen nanti "
*Yuen : adiknya mama Si kembar
"jadi mobil siapa yang bisa kupinjam??? Ayolaahh"
"pakai motor tosakkan saja kalau begitu"
"astagaaa.. Yasudah aku pinjam motor phi Gun, nanti kalau dia sudah pulang bilang aku pinjam motornya oke, bye"
"hati hati dijalan nak, jangan ngebut ngebut"
"khab mae! "
Pralak terdiam sesaat, duduk di Sofa dan akhirnya memutuskan untuk menelpon seseorang.
"haloo tuan muda"
"ikuti Praram, dia baru saja keluar dari rumah"
"baik tuan"
Ibu si kembar hanya menggeleng kan kepalanya dan mengelus rambut Pralak yang menidurkan kepalanya di paha Mae nya.
"kamu terlalu kawatir nak"
"aku hanya takut terjadi sesuatu pada Praram mae"
"dia pasti baik baik saja Pralak"
"aku tidak akan membiarkan siapapun menyakitinya lagi mae"
"baiklah sayang"
Vee berlari dengan cepat ke kamar Mark, namun saat membuka pintu, dia begitu kaget melihat kamar itu sudah berantakan, Mark tergeletak di lantai, beberapa saat kemudian Praram juga sampai disana.
"Phi! Phi mark! Apa kau baik baik saja? Phi"
Mark tidak menjawab, matanya sangat sayu, darah tak berhenti mengalir dari perut dan sudut bibirnya.
3 orang laki laki masuk dan segera mengangkat Mark.
"hei! Siapa kalian?!
"tak apa phi, mereka pengawalku, Pralak pasti menyuruh mereka mengikutiku tadi, tolong bawa phi Mark ke rumah sakit segera aku dan Phi Vee akan menyusul, ada hal yang harus kami bicarakan dulu"
Praram menahan tangan Vee begitu Vee ingin pergi mengikuti 3 orang dewasa itu.
BUGHH!
"PRARAM! KENAPA KAU MEMUKULKU? "
"karna ini semua salah mu phi! Kalau saja kau tidak meninggalkan Phi mark sendirian hari ini, dia tidak akan seperti ini"
"aku ada pertemuan hari ini, Praram!"
"pertemuan? Hah? Dengan lelaki ini? Iyakah?! "
Praram menunjukkan foto dihandphone nya, Vee sangat terkejut bagaimana mungkin foto itu.
"aku tak mengerti isi kepalamu phi Vee, kau melakukannya lagi, lagi dan lagi! Mungkin perkataan phi James dan phi Yihwa benar! Kau tidak akan pernah pantas untuk phi Mark! "
Setelahnya Praram pergi dari sana menyusul pengawalnya yang membawa Mark.
