11

831 88 7
                                    

Surprise Update!
Disclaimer: untuk yang lagi puasa, mungkin bisa baca ini setelah berbuka aja ya karena ada scene yang semi-r :)

"Keara. Abis makan siang kamu ikut meeting tahunan stockholder sama saya."

Gerakan jari Keara yang tengah mengetik balasan email terhenti, sesaat sebelum dia mengalihkan pandangan dari layar komputer di hadapannya. "Meeting kayak gitu bukannya biasa sama Ibu Rina ya, Pak?"

"Bu Rinanya berhalangan. Kamu ikut aja biar tau." Sahut Jay. "Agak macet, jadi mending abis ini kita langsung aja."

"Emang jauh Pak?"

"Di BSD."

"Oooh..." Keara mengangguk-ngangguk, meskipun sebenarnya meeting tahunan seperti ini pasti akan sangat membuatnya ngantuk. Lagian kenapa Pak Jay selalu nyuruh dia buat perwakilan apa-apa? Kenapa bukan Lukas? Biarpun luarnya Lukas begitu, dia kan lumayan pintar.

"Ra, lo ntar ikut ke BSD?" Celetuk Lukas begitu keduanya duduk di pantry kantor. Pantry saat itu tidak terlalu ramai, dan kebetulan keduanya malas berdesak-desakan di kantin karyawan.

"He eh, harusnya perwakilan departemen kita Pak Jay sama Bu Rina doang.. Tapi lagi berhalangan." Sahut Keara sebelum menyeruput kopi yang baru dibuatnya.

"Ya bagus dong, mana BSD kan jauh. Bisa lama-lama deh tuh lo berduaan." Goda Lukas.

"Lama-lama gimana. Gue masih awkward sama Pak Jay." Keara tidak sengaja menyeplos, tapi untungnya Lukas tidak menanyakan lebih jauh.

"Yah, lo nggak tau sih, ada yang panas waktu lo ke IKEA tempo hari bareng bapak marketing kesayangan." Tambah Lukas.

"Hah?"

"Iya, Pak Jay nge-wa gue. Katanya lo ada cerita nggak ke gue, lo hari itu mau ngapain. Ya mana gue tau anjir, gue bilang aja lo ngedate sama Pak Andre--"

"Sembarangan banget lo?!" Keara memekik pelan, entah kenapa dirinya harus panik. "Ngaco, Kas. Asli. Gue mana ada ngedate..."

"Lah, cewek cowok jalan berdua apa namanya Ra, kalo nggak ngedate?"

"Ya.. jalan keluar? Makan bareng?" Balas Keara tak terima. "Masa kalo gue bareng lo, gue ngedate juga sama lo?"

"Ya beda konteks, seyenggg. Gue punya cewe. Gue nggak naksir sama lo, begitupun sebaliknya. Nah kalo Pak Andreas? Sepenglihatan gue, dia kayaknya mulai ada feeling sama lo sejak pas lo balik dari Bali."

"Au ah, napa jadi lo yang ngeliatin...."

"Lo aja yang bego, Ra." Celetuk Lukas lagi dengan mulut pedasnya. "Orang-orang juga bisa liat Pak Andreas niat deketin lo."

"Keara. Kamu udah selesai?"

Wajah Lukas pucat begitu melihat Jay yang masuk ke Pantry, berharap atasannya itu tidak mendengarkan celotehannya sejak tadi. "Eh ada bapak.."

"U-Udah, Pak. Kita mau udahan kok." Sahut Keara salah tingkah.

"Kita langsung jalan aja, naik mobil saya. Lukas, kalau ada apa-apa di kantor, whatsapp ke Keara aja."

"Siap Pak." Lukas masih menunjukkan wajah cengegesannya.

"Ayo, Key."

***

Sejak mereka tiba di salah satu meeting room hotel di BSD, Keara sudah beberapa kali menahan dirinya untuk menguap didepan Jay, karena bisa-bisa dirinya kena omel karena nggak sopan ditengah meeting. Meskipun belakangan, Jay memang nggak terlalu sering mengomel. Memangnya Pak Andreas? Batinnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 16, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Supervisor | Jaehyun NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang