Anak Pembantu

17 7 0
                                    

welcome to my story🙂

"Ntar malam gue jemput ya"Ucap Alvin setelah mereka sampai di depan Gerbang Rumah Aurell.

Aurell menolehkan kepalanya kearah Alvin"Jam berapa?"

"Sekitar jam tujuh gue udah Stand by di rumah lo"

"Oke"Ucap Aurell sembari membuka pintu mobil.
"Tiati ya,Vin"Teriak Aurell sembari melambaikan tangannya.

Alvin tersenyum dibalik kaca,lalu mentancap gas meninggalkan Perkarangan rumah Aurell.

Aurell berjalan menuju pintu utama.
"Sore pak Chiko,pak Ridwan"Sapa Aurell sembari tersenyum manis kearah Dua satpam yang menjadi penjaga Kediaman Keluarga "GABRIL"

"Eh non Gaby.Sore juga non"jawab Pak Chiko dan Pak Ridwan barengan.

"Gaby masuk dulu ya pak"Pamit Aurell Yang dibalas anggukan dan senyuman dari kedua satpam tersebut.

Aurell masuk kedalam rumah berjalan ke arah dapur.

"Brukk"
"Sore bi"Ucap Aurell sembari memeluk Bi Yanti dari belakang.

"Astaga,bikin kaget aja si non"Ucap Bi Yanti sembari mengusap dadanya.

Aurell terkekeh"Maaf bi"Ucapnya sembari melepaskan pelukan nya.

Bi Yanti yang merupakan Asisten keluarga Aurell itu tersenyum"Gak apa-apa non"

"Bi,Ambilin gue minum"titah Beby

Aurell dan Bi Yanti menatap Beby

"Gak usah kurang ajar kalo nyuruh"sahut Aurell

Beby tersenyum sinis kearah Aurell"kenapa?Lo gak suka?Lagian kan dia disini kerja Jadi pembantu.Jadi bebas dong kalo gue mau nyuruh apa aja"Jelas Beby.

"Bi yanti asisten rumah tangga bukan jadi babu lo yang seenak jidat lo nyuruh nyuruh"Ucap Aurell  menahan amarahnya.

"Kalo lo gak tega ngeliat Pembantu itu di suruh,yodah lo aja jadi pembantu.Atau lo jadi anak pembantu aja,jadi anak dia"ucap beby sinis sembari menunjuk ke arah bi yanti yang masih diam berdiri disamping Aurell.

"Jangan kurang ajar ya lo kalo ngomong.Lo..."

"Udah non biarin aja"Bi Yanti melerai kedua anak majikan mya tersebut"Itu kan udah jadi tugas bibi disini"

Aurell menoleh ke arah Bi Yanti"Tapi bi Dia udah kelewatan.Bibi juga manusia sama kayak kita semua tapi dia dengan tidak tau sopan santun seenak jidat nyuruh bibi kayak gitu."

"Ehh Gaby,Kalo pembantu bukan untuk disuruh suruh lantas untuk apa dia dibayar??Dia disini kerja gak gratis kan,dibayar pake duit."ucap beby lagi.

"Bisa gak sih lo gak usah nginjak-nginjak harga diri orang.Lo pinter,lo berpendidikan tapi sayang lo gak punya hati dan gak punya otak"Sindir Aurell.

Beby menatap tajam ke arah Aurell.Dia mengangkat tangan nya hendak menampar Aurell.
Tapi Aurell lebih dulu menahan tangan kanan Beby yang melayang diudara.

"Apa?lo mau nampar gue?Jangan mimpi lo."Ucap Aurell sembari mengeratkan pegangannya.

Bi yanti yang melihat kejadian tersebut panik"Non Gaby udah ya.Bibi gak apa apa kok"Ucap Bi Yanti sembari mengelus lengan kiri Aurell.

"akhhh.."Ringis Beby"Lepasin tangan gue bangsat"Umpat Beby sembari menarik tangan nya dari cekalan tangan Aurell.

"Bibi tenang aja.Sesekali dia perlu di kasih pelajaran bi"Ucap Aurell tanpa menyahuti ucapan Beby.

"Lepasin tangan Mu di tangan anak saya"

Aurell,Bi Yanti dan Gaby menatap ke sumber suara.

"plakk"
Wanita tersebut menampar pipi sebelah kana Aurell

"berani berani ya kamu nyakitin anak saya"Ucap Lena Mama Aurell dan Beby sembari melepaskan tangan Beby dari cekalan tangan Aurell.

Aurell tersenyum sembari memegang pipinya yang di tampar oleh mamanya.
"Anak kesayangan mama itu yang cari gara gara duluan"Ucap Aurell datar

"kamu gak punya hak untuk menyalahkan anak saya.kalo sekali lagi saya melihat kamu menyakitin anak saya.kamu akan tau akibatnya sendiri."Ancam Lena

"Maaf nyonya.Non Aurell gak salah kok.Non Aurell tadi...."

"DIAM KAMU.Saya gak bicara sama kamu"Bentak Lena

Bi yantipun menundukkan kepalanya.

"Ini masalah keluarga saya.Dan kamu gak punya hak buat ikut campur.Kerjaan kamu disini untuk bersih bersih bukan mencampuri urusan keluarga saya"Jelas Lena lagi yang menbiat Bi Yanti semakin memunduk kan kepalanya.

Aurell yang melihat bi yanti ketakutan dia segera memegang tangan bi Yanti seakan berkata'bibi jangan takut'

"Seharus nya mama dengarin dulu penjelasan orang lain.baru ngambil kesimpulan.Gak semua yang mama lihat itu sesuai fakta"Ucap Aurell tegas

"Kamu gak perlu ngajarin saya.Saya lebih paham daripada kamu"Jawab Lena
"Dan saya melihat dengan  mata kepala saya sendiri kalo kamu nyakitin anak saya."lanjutnya lagi.

"Iya ma.Lihat tangan Beby jadi merah merah gini"Ucap Beby manja sembari meniup niup tangannya yang sedikit merah.

"Sabar ya sayang.Kita obatin di dalam nanti"Ucap Lena dengan nada yang penuh pengertian.

"Manja..."ketus Aurell

"Kenapa?lo iri ?lo juga pengen kan disayang sama mama dan papa.Lo sebenarnya pengen kan berada di posisi gue."Ucap Beby

"Iri. gak ada di dalam kamus gue kata iri.Gue juga gak pengen berada di posisi lo yang sekarang ini.Gue senang dengan keadaan gue yang sekarang gak banyak drama.Gak kayak lo"sindir Aurell.

"Maksud lo apa?nyindir nyindir gitu? hah?"Tanya Beby marah

Aurell tersenyum"Lo merasa tersindir ya.Padahal gue gak lagi nyindir.Gue ngomong yang sesuai fakta.Tapi kalo lo merasa tersindir berarti lo memang banyak drama nya"

Beby menatap tajam ke arah Aurell.
"Hidup lo tuh yang banyak drama"

Aurell tak mengubris ucapan Beby dia menoleh ke arah Bi Yanti."Bi aku kekamar dulu ya bi"Ucap nya sembari melepaskan tangan bi Yanti dalam genggamannya"Bibi gak usah takut.Ada Gaby disini"kekeh Aurell dan juga bi Yanti tersenyum.

Aurell berjalan melewati Lena Dan Beby yang hanya berdiri diam"Ma,aku kekamar dulu ya"Pamitnya.
Tanpa menunggu balasan dari mamanya,Aurell berjalan menuju kamar nya yang ada di lantai atas.

"Ma,kok Gaby makin kurang ajar ya ma"Ucap Beby

"Udah biarin aja.Dia memang gitu dari dulu.Ayok kita obatin tangan kamu"Ajak Lena dan diikuti Beby.

Mereka berjalan kearah ruang tamu dan mengobati tangan Beby.
....

Cerita gak nyambung ya??
Yahh biarin ajalah yang penting berusaha...
Semoga suka ya
Jangan lupa tinggalin jejak
Salam sayang dari istri ceye

-Yusni Zai-

AURELLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang