Typo? Tandai dan bantu koreksi :)
*****
Di suatu kamar yang memiliki nuansa monokrom, terdapat seorang gadis cantik nan manis sedang tertidur dengan nyenyaknya, belum ada niat untuk gadis itu terbangun padahal jam sudah menunjukan pukul 06.00 Wib, hingga akhirnya suara yang berasal dari jam wekernya berbunyi tanda bahwa benda itu harus membangunkan si pemilik jam untuk segera bangun.
Perlahan mata berwarna coklat terang itu pun terbuka, gadis yang memakai piyama berwarna abu-abu itu pun akhirnya bangun juga. Sebelum ia beranjak ke kamar mandi, ia pun meminum air putih terlebih dahulu, sebab meminum air putih sehabis bangun tidur bagus untuk kesehatan.
Setelah itu, gadis tersebut berjalan ke arah kamar mandi, untuk melakukan rutinitas semua manusia yakni mandi.
Tak butuh waktu lama, sekitar 15 menit, gadis itu telah selesai mandi, dan segera memakai seragam sekolahnya, setelah itu berjalan ke meja riasnya untuk menyisir rambut dan memakai bedak baby dan sedikit lip tin agar tidak kelihatan pucat. Natural, itu lah yang menggambarkan wajah dari gadis itu, wajah yang tidak pernah memakai make up, hanya memakai bedak baby dan lip tin saja. Ia lebih memilih make up yang terkesan natural di bandingkan menor, ia paling tidak suka dengan apa bila dirinya didandani.Setelah selesai memakai seragam hingga memasukan buku mata pelajaran hari ini, gadis itu segera turun ke bawah untuk segera sarapan dan berangkat sekolah.
"Pagi." sapanya kepada mereka yang ada di meja makan tersebut tanpa adanya senyuman yang menghiasi wajah cantik nan naturalnya itu.
"Pagi juga." balas pria dan wanita paruh baya serempak. Bisa ditebak pria dan wanita paruh baya itu adalah orang tua dari gadis itu.
"Kamu mau sarapan dengan apa, biar Mama ambilkan." tawar wanita paruh baya itu.
"Gak usah makasih tan, aku bisa ambil sendiri" ucap gadis itu, lalu tangannya mengambil selembar roti lalu mengoleskan dengan selai kesukaannya yakni selai coklat.
Wanita paruh baya hanya tersenyum mendengar balasan dari anaknya itu.
"Aira kenapa masih panggil Mama Nira dengan sebutan tante, dia itu Mama kamu." ucap sang Papa.
"Mama aku cuman 1 yaitu Mama Arlita dan sekarang udah tenang." balas Aira dengan nada dinginnya.
"Aira kamu ini..." belum selesai Adnan bicara, ucapannya itu langsung dipotong sang istri.
"Mas udah Mas, aku gak papa kok " ucap Nira.
Adnan Prasetyo hanya mampu menghela nafas, saat melihat sifat anaknya itu. Sedangkan Nira, ia hanya bisa tersenyum setiap anaknya memanggilnya sedang sebutan tante, sedikit sedih, tapi ia akan tetap sayang dan menunggu saatnya dimana sang anak tirinya memanggil dirinya dengan sebutan Mama.
"Aira berangkat." ucap Aira setelah menghabiskan sarapannya
Aira, nama gadis pemilik wajah yang cantik dan natural. mempunyai nama lengkap Airamila Putri Prasetyo, gadis yang berusia 16 tahun, gadis yang dulunya sangat ceria dan memiliki senyuman yang sangat manis, apabila ada yang melihat senyum milik Aira akan merasa terpanah dengan senyuman miliknya. Aira dikenal sebagai orang yang rendah hati dan ramah, ia akan membalas dengan senyuman atau sapaan jika ada yang menyapanya. Tapi itu dulu, Aira yang sekarang berbeda 180 derajat dengan Aira yang sekarang. Aira yang dulu telah berganti menjadi Aira yang dingin, cuek, tidak peduli dengan lingkungan dan tidak ada lagi senyuman yang menghiasi wajah cantiknya. Itu semua karena kejadian itu yang membuat Aira yang murah senyum menjadi dingin tak tersentuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story About Aira
Teen Fiction! Don't copy my story ! Tentang Aira, gadis yang ceria dan memiliki senyum manis. Tentang gadis yang lupa cara tersenyum dan memiliki teman kesunyian. Tentang gadis yang memiliki story yang membuat dia merasa dunianya hancur berantakan hingga ketemu...