SMA : part 2

36 7 2
                                    

Typo? Tandai dan bantu koreksi :)

Typo? Tandai dan bantu koreksi :)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*****

Lapangan Sma Vector saat ini sangat riuh, sorakan para murid perempuan bergema sampai ke penjuru sekolah. Bagaimana tidak? Ini mereka, para Cogan Sma Vector sedang latihaan basket bersama Pak Mamat di lapangan.

“Ahhhh, Kak Dami ganteng banget, apalagi kalau kena sinar matahari tambah ganteng.”

“Calon Ayah dari anak-anakku itu.”

“Semangat kakak!!”

“Pak Mamat!! aku mengagumi salah satu dari anak didikmu.”

Begitulah teriakan para siswi Sma Vector, yang seperti kesurupan jika sudah mengenai anak basket.

Damian Alfarezi Adijaya, sebut saja Damian atau Dami, kapten basket yang paling cool, ramah, dan baik pada para sahabat, tapi dingin dan anti pada para manusia alay.

Damian dan ketiga sahabatnya saat ini sedang berjalan dari koridor menuju ke loker untuk mengambil seragam sekolahnya. Sepanjang perjalanan di koridor mereka tak pernah lepas dari sorot mata para Siswi.

“Haii.” sapa salah satu sahabat Damian pada seorang siswi yang sedang berdiri di depan pintu sambil memegang Sapu.

“Ha-hayy.” jawabnya sambil tersenyum kikuk serta malu-malu.

“Yang rajin ya nyapu nya, biar nanti bisa jadi calon istri dan Ibu yang baik buat anak-anak kita.”katanya, kemudian lanjut berjalan dengan tangan di masukkan ke dalam saku celana, lalu menyusul para sahabatnya.

Perempuan yang disapa hanya bisa mematung, mimpi apa dia semalam!! sekarang, dia hanya senyum-senyum sendiri seperti orang stres.

“Parah lo Gar.” kata Damian pada sahabatnya Enggar.

“Bisanya cuman baperin anak orang aja.” sahut salah satu sahabatnya.

“Et dah buset, lo juga sama njir.” hardik Enggar.

Enggar Mahardika dan Kennen Yusron, dua sekawan yang sangat cocok, sama-sama memiliki jiwa fuckboy dan cerewet. Hanya satu yang membedakan, jika Enggar itu petakilan maka lain lagi dengan Kennen dia lebih ke gesrek

“Rul, pr sejarah udah selesai belum” tanya Enggar pada Ahmirul.

“Ngapain nanya gue?” balas Ahmirul dengan nada Dingin.

“Njir, gue nanya aja elah. Sans aja kali” sergah Enggar, padahal sebenarnya diaa ingin menyalin jawaban Ahmirul.

“Lo pasti belum buat pr kam? Ngaku lo   njir.” tebak Kennan sambil tersenyum jail.

Story About AiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang