24. rain

249 34 4
                                    

"manusia itu tak sekuat besi atau baja jadi mereka pasti masih bisa rapuh di waktu waktu tertentu namun tekadnya untuk mencapai sesuatu lah yang membuatnya sedikit lebih tegar dan kuat"

~~~

plakkk

"suara itu" -sheryl

sheryl membelakakan matanya serta melihat ke arah jendela mobil yang terbuka tersebut.

bukan bukan bukan guanlin maupun ten yang menampar jaemin namun yang menampar jaemin adalah jeno.

jeno sepertinya tak sengaja melewati rumah jaemin dan mungkin tak sengaja juga kalau ia mendengar percakapan antara 3 lelaki tersebut. ucapan yang guanlin lontarkan membuat laki laki itu tertohok karna yang jaemin lakukan adalah hal yang benar benar salah dan membuatnya marah.

guanlin dan ten pun terkejut bukan main sebab jeno tiba tiba menerobos mereka dan langsung menampar jaemin.

sheryl pun segera turun dari mobil dan segera menghampiri jeno serta menahan tangan jeno yang akan menghajar jaemin.

"udah no" -sheryl

mata jeno sudah memerah menandakan ia sangat marah dan urat tangan dan lehernya menonjol menandakan dirinya sangat emosi dengan keadaan.

"jeno...." -sheryl

"jeno ayo kita pulang aja kita main ps lagi udah ya kita pulang aja kerumah gue" -sheryl

jeno berusaha mengendalikan emosinya yang sudah naik tersebut lalu tersenyum kearah sheryl.

"iya ryl ayo guan,bang ayo kita main ps aja" -jeno

sebenarnya emosi jeno masih belum turun namun ia tak mau membuat sheryl khawatir terhadapnya.

sehabis ditampar oleh jeno pipi jaemin mulai memerah dan pasti itu akan menimbulkan rasa panas dan pedih karna bunyinya saja sangat keras.

jaemin diam saja di depan pintu dengan pipinya yang merah tersebut melihat sheryl,ten,guanlin serta jeno yang perlahan mulai menjauhi rumahnya tersebut.

jaemin masuk kerumahnya dengan lemas entah kenapa sejak tadi pagi saat ia bertemu sheryl energinya terkuras begitu banyak bahkan ia tak melakukan kerja apapun.

jaemin masuk ke kamarnya dan langsung berbaring begitu saja di ranjangnya tanpa mengobati pipinya dahulu.

tak berselang lama ia dapat telefon dari seseorang ia sedikit terkejut karna nama sheryl tertera di panggilan tersebut.

jaemin mengangkatnya agak ragu karna takut sheryl marah padanya. namun akhirnya ia mengangkata telefon tersebut.

"jaem to the point aja nanti sore gue mau ketemu lo bisa kan?" -sheryl

"bisa" -jaemin

"gue tunggu lo di taman kota jam 3 sore dan gue gamau liat pipi lo masih merah harus diobatin dulu ya" -sheryl

"udah gue cuman mau ngomong gitu aja makasi" -sheryl

telefon di putus secara sepihak oleh sheryl jaemin memikirkan omongan sheryl di telefon tadi.

[✓] Wedding || Na jaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang