26. after he left me

264 37 0
                                    

Sudah dua hari Jaemin pergi ke Jepang dan memang ia tak berbohong ia mau menjenguk kakeknya namun sekaligus menjauhi Sheryl dan mencoba melupakan serta tak mencintainya lagi.

Jaemin duduk di ruang tamu sembari membaca berita di handphonenya. Jaemin sebenarnya bukan tipe yang sering membaca berita setiap harinya namun ia hanya membaca berita disaat ia tak ada kerjaan saja.

Saat Jaemin sedang membaca berita di handphonenya ia mendapat notif chat dari Guanlin?untuk apa Guanlin mengirim pesan kepadanya?tak seperti biasanya, namun Jaemin tetap membuka chat dari Guanlin.


Guanlin SMA

heh jongjon

cewe gue kangen sama lu

pulang anjeng

buruan secepatnya harus
pulang

ga pulang gw sepak pala lu

gw ga boong cewe gw kangen
sama lo

ngerengek pen ketemu lu

pen ke jepang

sumpah

awas lu ya sampe bertahun
tahun ga pulang dan bikin
calon istri gw kangen liat aja
lu bakal gw bakar idup idup

lah?

iya ga sampe bertahun tahun

salam buat sheryl


Jaemin menghela nafasnya kasar, ia bingung antara harus menghindari atau tetap di sisi Sheryl. Ia berharap untuk tetap bersama Sheryl namun entahlahh ia makin pusing memikirkan hal tersebut.

 Ia berharap untuk tetap bersama Sheryl namun entahlahh ia makin pusing memikirkan hal tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

empat bulan kemudian

Makin lama hubungan Sheryl dan Guanlin makin kacau. Sheryl pusing karena Guanlin yang akhir akhir ini bekerja dengan tak benar dan juga Guanlin makin hari makin mengacuhkan Sheryl.

"Gyan yang bener kerjanya tau pelanggan kita banyak!!" -Sheryl

"Gausah bentak bentak gue sih, lagian gue udah bener juga" -Guanlin

Sheryl lebih memilih diam daripada para pelanggannya merasa tak nyaman dan juga ia akan berbicara tentang hal itu selesai bekerja.

-♡-

Semenjak dua bulan lalu mereka tak pernah pulang bersama atau jalan-jalan sepulang bekerja seperti bulan bulan sebelumnya. Entahlah, Guanlin telah berubah.

Toko mereka sudah tutup dan Guanlin akan pulang duluan namun Sheryl menahan tangannya.

"Tunggu" -Sheryl

"Apa?" -Guanlin

"Lo kenapa sih?" -Sheryl

"Lo yang kenapa?" -Guanlin

"Kok gue?" -Sheryl

"Ya lo kenapa secara tiba tiba nanya gue kenapa, biasanya juga lempeng-lempeng aja" -Guanlin

"Oke to the point, lo kenapa sih Guan akhir akhir ini kerjanya ga bener?beberapa bulan terakhir juga lo ga sepeduli dulu sama gue kayak dulu kita suka pulang bareng, lo suka main kerumah. Sedangkan sekarang?lo ga pernah mau pulang bareng gue bahkan lo aja ga mau ke rumah gue. Sebenernya kenapa sih?Gue punya salah apa sama lo?" -Sheryl

"Lo ga peka sih kalo gue mulai cape sama hubungan ini, hubungan dimana Jaemin yang notabenenya sebagai mantan suami lo itu tempatnya lebih spesial di hati lo ketimbang gue yang notabenenya sebagai pacar lo. Jaemin selalu lebih spesial dibanding gue yang ga ada apa-apa nya, lebih lo sayangin walau gue lebih sayang lo dari apapun, lebih khawatir sama Jaemin padahal gue khawatir lo lecet seujung kuku pun" -Guanlin

"Oh gitu ya?" -Sheryl

"Iya" -Guanlin

"kalo gitu, ayo putus aja" -Sheryl

"Kok?" -Guanlin

"Cih lo cape kan?Yaudah sih biar lo ga cape lagi" -Sheryl

"Ryl" -Guanlin

"Apa?lo bahkan gatau masa lalu gue gimana, semua tentang gue. Yang lo tau itu luar dari gue doang. Semuanya udah terlambat Guan, lo cuman liat satu sisi doang dari gue sisi yang dimana gue masih belum bisa lupain Jaemin sedangkan sisi gue yang lain ga lo liat. Mulai besok kalo bisa gausah kerja disini lagi" -Sheryl

Sheryl meninggalkan Guanlin yang mati-matian menahan tangisannya tersebut. Dirinya bodoh mengapa dia menyia nyiakan kesempatan bisa berpacaran dengan orang yang dia suka dari jaman MPLS SMA tersebut dan mungkin saja sekarang dirinya tak memiliki kesempatan untuk menjadi suaminya dan menjadi adik iparnya Ten.

[FYI:MPLS = Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah]

Sheryl mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi. Ia tak menyangka kalau Guanlin sebegitunya. ia ingin mengumpatinya namun ia menahan amarahnya agar tak datang saat itu juga.

Sheryl menepi di pinggir jalanan yang sepi dan menelfon sebuah nomor sambil menahan tangisannya. Syukurlah orang yang ia telfon mengangkatnya.

"hal-" -??

"Jaem gue kangen lo" -Sheryl

-to be continue

[✓] Wedding || Na jaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang