PART 4 : UDAH TAU!

5 7 0
                                    

Setelah bel pulang berbunyi Fawnia dan Kiran bergegas kembali ke kelasnya untuk mengambil tas. Di perjalanan menuju kelas mereka berdua saling mengobrol akrab. Ketika hampir tiba di kelas mereka bertemu cowok yang wajahnya mirip dengan Kiran.

"Hei Kiran. Dari mana? Lo bolos kelas ya?" tanya cowok itu menghentikan langkah keduanya.

"Ini kak habis temenin Fawnia di UKS," jawab Kiran yang dibalas ohhh oleh cowok itu.

"Hai. Gue Mirza, abangnya Kiran!" Mirza tiba-tiba mengulurkan tangannya ke arah Fawnia memperkenalkan diri.

"Fawnia," ucap Fawnia membalas uluran tangan Mirza.

"Udah tau!" balas Mirza sambil tersenyum manis seolah-olah telah mengenal Fawnia yang baru pertama kalinya Fawnia temui hari ini.

"Kan tadi Kiran udah bilang nama lo, Fawnia," sambung Mirza menjawab kebingungan Fawnia. Fawnia kemudian mengangguk mengerti dan tersenyum sopan ke arah kakak kelasnya itu.

"Ohh iya, Kir.. Hari ini lo pulang bareng Nata! Gue ada latihan futsal soalnya," Mirza kemudian beralih ke Kiran yang dibalas anggukan oleh adiknya itu.
Selang beberapa detik kemudian, seorang cowok datang dari arah belakang Mirza. Fawnia merasa agak familiar dengan cowok tersebut.

"Yuk pulang!" ajak cowok tersebut sambil menepuk pundak Mirza.

"Ehh, Ta. Lo anterin Kiran ya, gue mau latihan futsal dulu. Katanya temennya juga mau nebeng," ucap Mirza merebut kunci motor Nata dan memberikan kunci mobilnya. Mirza kemudian berlari pergi meninggalkan ketiganya.

"Loh bukannya latihannya nggak jadi ya? Tadi katanya lo mau pulang," Nata meneriaki Mirza yang telah berlalu pergi sambil melambaikan tangannya dan tersenyum usil ke arah Nata. Pasalnya tadi Reno kapten Futsal mengatakan kalau hari ini tidak ada latihan. Lagipula Nata juga anak Futsal, mengapa ia tidak diajak Mirza ikut latihan?

"Udah deh kak, anterin aku sama temen aku pulang dulu. Kasian temen aku butuh istirahat," ucap Kiran mengerti jalan pikiran Mirza.

"Lohh Kiran, gue kan nggak pernah bilang mau nebeng. Gue bisa minta jemput kakak gue kok," ucap Fawnia. Mendengar suara itu Nata mengalihkan pandangannya ke arah Fawnia yang baru ia sadari ada di situ. 'Oh jadi ini motif Mirza,' batin Nata sudah mengerti keadaan.

"Nggak papa kok, Fawnia, sekalian aja aku mau tau rumah kamu di mana, biar bisa main kapan-kapan, lagi pula kak Nata nggak keberatan kok nganterin lo. Iya kan kak?" ucap Kiran sambil memberi kode ke Nata agar mengiyakan.

"Iya nggak papa," balas Nata sambil menatap Fawnia intens. 'Udah jadi tanggung jawab gue mastiin lo baik-baik aja', imbuh Nata dalam hati. Sedangkan yang ditatap agak merasa aneh dengan cowok di hadapannya ini. Ia merasa seperti pernah bertemu dengannya sebelumnya entah di mana itu Fawnia lupa.

"Kak Nata ngeliatinnya jangan kayak gitu. Fawnia risih tau diliatin sama orang yang belum dia kenal," ucap Kiran memberi kode ke Nata agar mengambil kesempatan untuk berkenalan. Nata tersenyum lalu mengulurkan tangannya ke arah Fawnia, "Gue Nata."

"Fawnia," Fawnia membalas uluran tangan Nata.

"Udah tau!" ucap Nata tersenyum penuh makna yang membuat Fawnia kebingungan.

"Ayo pulang sekarang!" sambung Nata lagi tak berniat menjawab kebingungan Fawnia. Fawnia merasa ada yang aneh, sudah dua pria yang mengatakan mengetahuinya hari ini. Namun, Nata-lah yang dirasa memiliki sesuatu yang tidak bisa Fawnia deskripsikan.

Di perjalan pulang, Fawnia dan Kiran banyak mengobrol. Mereka berdua duduk di jok kedua mobil yang dikendarai Nata. Hal itu membuat Nata terlihat seperti supir pribadi saja. Namun itu tidak masalah bagi Nata. Selama hal itu bisa ia lakukan untuk memantau keamanan Fawnia.

INJURYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang