Jealous

1K 87 10
                                    

"Yaak, kau jalan kesana. Okeh, tembak tembak!!" seru Jimin pada Jungkook yang bermain games dengan sangat serius. Di sebalahnya ada Taehyung yang sedang ikut bermain juga dalam satu tim yang sama.

Para trio maknae sedang menikmati waktu luang mereka dengan bermain games sepanjang waktu. Bahkan untuk makan dan mandi saja mereka harus dipaksa  kecuali Jungkook yang memang sangat rajin mandi.

"Jimin, ayo makan dulu. Sudah kumasakan masakan kesukaanmu." ucap Hoseok dengan lembut agar sang kekasih mau makan.

"Tunggu, hyung." jawab Jimin singkat. Matanya menghadap layar monitor tanpa beralih sedikitpun pada sang kekasih.

"Tae dan Kookie ayo cepat makan. Aku takkan meminta kedua kali. Jika tak ada yang bangkit dan duduk di kursi meja makan, maka aku akan membuang semua makanan dan membuat kalian kelaparan." sewot Hoseok karena perkataannya tak digubris oleh ketiga maknae grupnya itu.

"Baik, hyung." jawab Taehyung dan Jungkook bersamaan dan langsung bangkit dari duduknya menuju meja makan. Sedangkan Jimin masih tetap asik dengan game-nya.

"JIMIN!" panggil Hoseok agak sewot.

"Sabarlah, hyung. Jika aku lapar aku akan pesan makanan saja nanti." ujar Jimin tanpa melihat ke arah kekasihnya.

Hoseok marah bukan main saat melihat tingkah acuh Jimin. Ia meninggalkan tempat Jimin berada dan segera masuk ke dalam kamarnya. Hoseok sedikit membanting pintu kamarnya membuat Taehyung dan Jungkook yang sedang sarapan sedikit terlonjak karena kaget.

"Sepertinya akan ada perang dunia. Semoga Jimin tak menjadi semakin bantet." doa Taehyung dengan tulus.

"Kita lihat saja nanti." Jungkook tak peduli dan meneruskan acara makannya.

……………………………

"Hyung~" panggil Hoseok pada kakak tertuanya yang sedang memasak.

"Apa, Seokki?" Seokjin menyahut panggilan Hoseok dengan tangan yang masih sibuk mengaduk sup jamur yang sedang ia masak.

"Bantu aku yaaa.. Aku mau buat Jimin cemburu." rengek Hoseok pada Seokjin.

"Tidak mau. Lagian kan aku sama-sama bottom sepertimu sayang." tangan Seokjin menyentuh lembut wajah Hoseok yang memasang ekspresi memelas andalannya.

"Yaaaahh~~" desah Hoseok kecewa.

"Jangan goda kekasihku, Hoseok. Pergi ke kucing galak saja sana. Dia pasti suka menjadi partner in crime-mu." saran Seokjin.

"Yoongi hyung?" wajah Hoseok perlahan berubah menjadi lebih cerah dengan senyum agak licik yang ia sematkan di bibir tipisnya.

"Jangan lupa bahwa Yoongi juga suka padamu dan yang terpenting Jimin tau tentang itu. Jika kau dekat dengan Yoongi, Jimin pasti akan langsung cemburu dan memperhatikanmu. Tapi jika Jimin tak bereaksi, lebih baik kau putus saja dari Jimin dan jadi pacar Yoongi. Kucing galak itu lebih baik dari anak ayam." bisik Seokjin pada telinga Hoseok.

Hoseok mengangguk mengerti dan menerima semua masukan dari hyung tertuanya. Hoseok memang sudah lelah jika berhubungan dengan Jimin yang cuek dan lebih mementingkan games serta teman-temannya yang lain. Hoseok bagai tak ada di mata Jimin hingga waktu yang Hoseok punya untuk bersama Jimin sangat sedikit. Bahkan sekarang pun mereka jarang bermesraan.

Dengan semangat Hoseok berangkat ke gedung Bighit dengan tujuan studio kerja Min Genius. Ia sudah bertekad akan menggoda Yoongi agar mau menjadi partner in crime dalam menjalankan misinya. Hoseok juga mau sebuah kejelasan dalam hubungannya agar ia tidak digantung dan diacuhkan begitu saja oleh Jimin.

"Hyung, ini Hoseok tolong buka pintunya." Tak lama Yoongi membuka pintu untuk Hoseok.

Terlihat wajah pucat Yoongi dan mata mengantuknya. Sepertinya Yoongi sudah berhari-hari tak keluar dari studionya karena Hoseok juga tak melihat keberadaan Yoongi di rumah.

STORY about HOBI (Hoseok Bottom)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang