"bodo amat deh mau chanyeol nunggu ditaman, atau udah pergi kemana pun dan sama siapapun, yang penting gue ke taman dulu"Ara yang hanya bisa menerka nerka ada hal apa yang ia nantikan kedepannya, hal yang mungkin membuat ia bahagia atau sebaliknya
Tut... Tuttt...
Ara terus berusaha mencoba menelfon chanyeol, namun sudah beberapa kali ia lakukan hasilnya sama saja. Tidak bisa dihubungi
Sesampainya di taman, benar saja dugaan Ara, mana mau Chanyeol menunggunya, kan dia lebih sibuk bila hanya sekedar terus menunggu dan tak kunjung datang orang yang telah ditunggunya
"yah maaf deh yeol, maaf banget gue lupa soalnya" Ara hanya bisa berbicara sendiri lagi, lalu mengucapkan kata maaf di taman kosong ini tanpa siapapun kecuali dirinya
"kemana ya, ga mungkin kalo gue nyusul ke tempat latihan dia kan? Cuma mau bilang maaf doang sih, kalo bilang maaf di chat gini mah ntar bisa beda nada penyampaiannya"
"hmm di voice note aja gmna ya, ah tetep aja enaknya ngomong langsung"
Satu detik, dua detik,tiga detik Ara terus melamum, berfikir apa yang harus ia lakukan sekarang
"bodo deh ah ga peduli juga"
Tapi ucapannya berbanding terbalik dengan apa yang sekarang ia lakukan
Ia Ara sedang menulis pesan panjang sebagai permintaan maaf
Ara bergegas pergi, tidak, Ara tidak balik menuju hotel
Ia mencari tempat makan untuk mengisi perutnya dengan makanan lezat dan harga yang sesuai isi dompet
Ara menemukan tempat makan unik dan asik, tapi tidak ramai pengunjung, yang berarti Ara tidak harus menunggu lama untuk menunggu makananya matang
Ara mencari posisi yang cukup bagus untuk duduk menyendiri, setelah medapatkanya, pelayan langsung memberi menu, tak cukup waktu lama untuk Ara memilih makanan pelayan pun pergi setelah Ara selesai menyebutkan apa aja yang ia pesan
"bosen banget buka tutup hp gini" ucap Ara
"tau sih pasti ga ada notif dari chanyeol juga, terus kenapa di cek terus ya, bego banget emang"
"lapar lapar lapar, l a p a r"
Mungkin terlalu gabut untuk menunggu makananya matang ata terus berucap seperti itu"l apa r"
"lapar el ala p a par"
"sedih gini ih"
Pelayan pun akhirnya datang memberikan makanan yang Ara pesan
Karena lapar, Ara makin asik dengan kegiatannya sekarang ia terus menikmati makanan yang telah ia pesan
Tapi ketika santapanya itu akan habis, ia berbicara sendiri
"Chanyeol marah ga sih ni"
"ga tenang banget sumpah"
Sisa satu suapan terkahir dan Ara langsung melahapnya, Tapi Ara sengaja untuk meminum minumannya sedikit demi sedikit agar ia juga tidak terlalu gabut
Yang ia lakukan sekarang hanya menghabiskan minuman, bermain hp, menghabiskan minuman, bermain hp, menghabiskan minuman dan seperti itulah sampai minumanya itu habis
Mau tak mau setelah minumannya habis Ara akan pergi, karena tak mungkin bila ia memesan lagi
"kemana lagi kaki ini harus melangkah, menuju tempat singgah, yang tentunya harus indah"
"disini tempatnya islan" (dalam pikiran Ara)
Itu hanya kata kata halu yang sedang Ara bayangkan, namun bila menjadi kenyataan pun tak apa, ia siap menerimanya
"pulang aja udah lah daripada ga jelas gini mau kemana"
Menelusuri jalan menuju arah pulang, sambil melihat lihat orang yang sedang beraktivitas dan toko toko yang dipenuhi oleh pengunjung
"hah itu chanyeol kan? " Ara bertanya pada dirinya sendiri
"beneran itu Chanyeol"
"demi apa pegang hp juga, sedangkan bentar bentar"
Ara langsung mengambil hp nya dan memastikan bahwa pesan pesan yang ia kirimkan tidak dibaca oleh Park Chanyeol
"kan bener pesan gue aja ga dibaca sama sekali dan dia sekarang lagi pegang hp"
"tapi gue ga salah liat kan bener kan, oke jadi detektif dulu, ga jadi balik pulang, ini penting soalnya urusan hati"
"eh salah, maksudnya urusan yang tadi pagi"
Ara terus mengikuti Chanyeol pergi kemana, dan Chanyeol pun belum merasa ada yang mengikutinya
"normal normal aja dia"
"ga deh ga normal keknya, soalnya chat gue aja ga dibaca"
"apa dia marah? Pasti lah, hmm apalagi kalo dia tau kalo dia diikutin pasti tambah marah"
Sedikit berpikir kembali apa yang harus Ara lakukan sekarang, dan ketika ia telah memutuskan apa yang hendak dilakukanya
Ara melihat Chanyeol sedang bersama seorang perempuan, ya pakaiannya yang sama sama seperti menyembunyikan identitasnya masing masing
"ga bales chat karena mungkin sibuk kali ya, oke pulang aja jadinya selesai menjadi detektifnya bye huh"
Ara langsung meninggalkan tempat tersebut dan menuju arah pulang
Kring.... Kring.. Kringg
"diem, tunggu disana"
"disana dimana?disini tempat aku berdiri? " ucap Ara
"iya tunggu"
Iya Ara patuh dengan perintah yang ia terima dari telpon yang baru diangkatnya, Ara pikir ini kesempatan untuknya
Dari kejauhan sudah nampak orang yang tadi memerintahnya, dan dihadapan Ara sekarang ia berkata
"aku tau kamu liat tadi, dia trainee di SM, dan aku sedang mengajar dia latihan"
"terus?"
"ga"
"maksud kamu apa dateng tiba tiba ngejelasin siapa perempuan tadi? Kamu pikir aku bakal marah gitu dan berpikiran negatif tentang kamu, tentu tidak Park Chanyeol, itu urusan mu"
"lalu kenapa kamu tadi mengikuti aku seperti sasaeng?"
"hmm ga"
"aku tau islan"
"ya maaf deh, maaf untuk tadi pagi dan maaf untuk tadi itu, pokonya maaf untuk hari ini"
"aku sudah baca pesanmu tadi, aku baca permintaan maaf mu, dan aku juga sudah memaafkannya, lain kali aja kita pergi"
"oke, sekarang kamu bakal balik lagi kesana?"
"sepetinya iya, aku takut trainee tadi lama menunggunya, bye Islan hati hati"
Chanyeol dengan cepat pergi sambil melambaikan tangan
"aneh"
Hanya satu kata yang dapat Ara keluarkan, apa maksud Chanyeol yang bersikap seperti itu
"ya ya udah yang penting dimaafin, ga usah dipikirin lagi, kesel jadinya sama Chanyeol, ga peka lagi, jadi idol lama lama ga peka sama perempuan huh"
***
Thanks
KAMU SEDANG MEMBACA
The Falling Grace -PCY
FanficJika Mencintai Mu Adalah Sebuah Mimpi, Aku Tak Ingin Bangun Untuk Selamannya? Yeyy ini ff pertama aku, yg pingin merasa deket sama chanyeol baca ff ini yuu