Setelah sampai hotel Ara bergegas untuk mandi dan bersiap untuk tidur karena ia cukup lelah hari ini. Liya juga baru sampai ketika Ara selesai mandi"Ra, gue bingung nih ntar kalo pulang bawa barang yg udah gue beli gimana ya?
"Gatau ya, gue pusing"
"ih Ara kamu sakit? Kenapa? Masih marah?"
"ga"
"Araaa.... Kenapa bilang"
"gpp"
"kalo ada apa apa cerita, gue ga bisa nebak kalo lo jawab gpp"
"emang beneran gpp ko"
"dasar cewe padahal apa apa, taunya ada apa apa huft" dengan percaya diri Liya berbicara
"heh bego sadar!! lu juga cewe" Kesal Ara sambil nimpuk Liya pake bantal
"ya abisnya emang suka gitu kan"
"taulah, gue cape mau tidur"
"cerita dl Araaaa"
"SHUT UP YOUR MOUTH PLEASE" gertak Ara
Liya yang sudah takut dengan gertakan Ara, ia langsung cepat cepat ke kamar mandi untuk persiapan tidur
"yah emang kebiasaan gitu si Ara, sosoan gamau cerita, giliran pusing udah nangis 7 hari 7 malem baru deh cerita" ucap Liya terlalu lebay
Sedangkan setelah Liya masuk kamar mandi, Ara mengubah posisi menjadi duduk di kasur menerawang apa aja kejadian yang terlalu ga masuk akal terjadi di sini
"gue aja terakhir ketemu dia waktu nanya dia dapet no gue dari siapa itu kan, itu udah lama banget dong"
"eh terakhir ketemu di mimpi dong berarti yang mimpi waktu itu ketauan Liya kan, iya iya terakhir ketemu di mimpi"
"tapi ketemu tatap muka pas nanya dapet nomor gue darimana itu kan"
"wah lama banget ga ketemu dia"
Ara terus saja meracau sendirian, mengingat kembali pertemuan yang tak sengaja itu, kemudian kisahnya menghilang setelah lama tak bertemu
"dan dia tadi tiba tiba telpon dengan sikap dia yang kaya gitu, wow manusia memang susah ditebak" ucapnya kembali
Kemudian Ara mengambil handphonenya yang ia tak sentuh dari tadi semenjak ia sampai hotel
Beberapa panggilan tak terjawab yang sudah dipastikan itu berasal dari Park Chanyeol seseorang yang sikapnya seperti bunglon
Tanpa ragu ia menelpon kembali nomer tersebut, setelah terdengar nada sambungan, lalu tak ada yang menjawab begitu terus hingga ia nyerah
Mungkin Chanyeol sedang latian, atau sibuk, ia pun langsung terlelap tidur
🐣🐣🐣
Mereka baru saja selesai untuk melakukan kerja lapangan, dan berkumpul di rumah kepala desa untuk membahas tentang kegiatan mereka
"iya sepertinya pa kami akan off sebentar dalam beberapa minggu, kami terkahir 2 kali lagi untuk meneliti kembali dan memeriksa hasil laporan kami" ucap jimin menjelaskan
"oh baiklah, apa kalian selesai dari sini akan langsung pulang ke indonesia?" jawab kepala desa
"kami tidak akan kembali langsung ke Indonesia, kami akan meminta dosen untuk merevisi hasil kerja kami, dan bila ada revisian kami akan balik lagi untuk memperbaikinya, seperti itu" ucap Ara
"bagus, bagus kalian tetap disini, sepertinya anak anak disini sudah senang dengan kehadiran kalian semua, saya tak tau jika kalian pergi mungkin mereka sedih" ucap kepala desa terasa menahan tangis
"tapi sebelum itu saya dan warga juga mengucapkan terimakasih atas bantuan yang kalian berikan, ajaran kepada anak anak dan berbagai hal yang dapat kami pelajari dari kalian" tambahnya
"iya sama sama, seharusnya kami yang berterimakasih pa" balas Liya
Mungkin seperti itulah gambaran pamit lebih awal rasanya kehilangan sesuatu, karena kita terbiasa melakukan ini
Begitulah waktu terasa begitu cepat, ternyata 2 bulan di sini mengesankan, Ara yang beruntung ketemu seorang artis meskipun jarang ketemu, Liya yang akhirnya bisa bertemu dengan idola, jimin,daniel dan jihoon yang bisa mengetahui kenyataan bahwa gambaran korea yang sebenarnya, bukan korea yang selalu ada dipikirannya
"eh eh tau ga sebenernya gue tadi antara nahan ketawa sama nangis tau, gara gara kepala desanya itu loh" jihoon yang histeris mengungkapkan perasaanya
"sama, urang juga tadi kaya yang ah sedih lah anjir, eh pas liat muka kepala desa yang ngomong sambil mau nangis jadi pingin ketawa" sambung daniel
"parah lo semua, hahaha" ucap jimin
"ini akhir kita bukan sih?" Liya yang bingung bertanya
"Hah lo pikir ini akhir? Kita baru masuk awal gua coyy" Jawab jihoon
"Masa? Beneran?"tanya Liya yang masing bingung
"Ia kita baru masuk banget gua yang gelap, dingin dan kita ga tau di dalemnya ada binatang buas atau semacamnya dan kita harus nyari sesuatu didalam situ dengan segala rintangan yg tadi, lalu kalo lo udah dapet itu lo bisa keluar dengan gua yang diterangi cahaya seolah olah gua yang awalnya gelap hilang gitu aja" jelas jimin
"ini baru awal dan hidup gue masih panjang lagi dengan drama seperti ini, OMG"
"Biasa aja kali" ucap Ara
Lalu Ara berpikir, kalo emang ini awal kita, terus yang kemarin kemarin baru pemanasan aja gitu? Baru permulaan aja
"Dan apakah akhirnya aku akan kembali pulang dengan cahaya yang memberi jalan untuk keluar gua, atau malah sebaliknya?" pikir Ara
__________
Kangan banget nulis cerita lagi..
Sekarang harus ga mood dulu sama urusan yang lain, baru bisa mood buat nulis, aneh ga sih, soalnya baru kepikiran kalo lagi ga mood pasti pelampiasannya nulis itulah aku 😁Buat yang udah nunggu cerita ini makasi yaaa, jangan sungkan buat vote sama comment ya manteman, luv u💓
KAMU SEDANG MEMBACA
The Falling Grace -PCY
FanfictionJika Mencintai Mu Adalah Sebuah Mimpi, Aku Tak Ingin Bangun Untuk Selamannya? Yeyy ini ff pertama aku, yg pingin merasa deket sama chanyeol baca ff ini yuu