Semoga Suka Ya Xixi :)
*****
Note : Disini ceritanya terfokus sama kehidupan rumah tangga si Axelle ya jadi aku skip jauh:)
15 Tahun Kemudian.
"Pak Axelle!" teriak seorang wanita sambil menggedor-gedor pintu kediaman keluarga Stoward.
Raveena yang sedang hamil anak ke 4 nya sedikit terganggu akibat suara gaduh tersebut, dengan malas ia beranjak bangun untuk membuka pintu. Sengaja memang mereka tidak mempekerjakan pembantu karena Raveena lah yang memintanya pada Axelle.
Hormon hamil sangat mempengaruhi Raveena, dia tidak ingin suaminya dekat dengan semua wanita kecuali dirinya dan anak-anaknya.
"Apa sih!" gerutu Raveena kesal, dengan perut buncitnya yang sedikit mengganjal karena sudah terlihat besar dan membuatnya sedikit susah berjalan.
"Ini Bu Raveena, anaknya bandel banget!" ucap seorang ibu-ibu yang berumur jauh lebih tua dari pada Raveena sambil menjewer telinga anak kedua nya.
"Mom sakit ini! Ini ibu-ibu sok soan banget sih! Nanti Xella bilangin Daddy biar rumah ibu nya digusur, biar jadi gelandangan!" teriak bocah perempuan berumur 14 tahun itu.
"Bu Sandra, anak saya jangan dijewer! Saya Mommynya aja nggak pernah jewer anak saya!"
"Enak aja Bu! Kelakuan anak ibu ini yang nakalnya nauzubillah, amit-amit punya anak titisan setan kaya gini." Raveena sangat tersindir dengan ucapan Sandra yang bukan hanya menghina anaknya namun juga menghina dirinya.
"Apa anda bilang?! Ibu jangan semena-mena ya sama keluarga saya dan jangan macam-macam jika masih ingin hidup tenang!" tentu saja hormon kehamilan Raveena sangat mempengaruhi emosinya saat ini dan sudah siap meledak kapan saja.
"Bentar deh, ini nenek lampir nggak mau lepasin jewerannya dulu? Bisa copot telinga Xella!" ujar gadis itu sambil meringis menahan sakit.
"Nggak bakal! Kamu buat anak ibu masuk rumah sakit gara-gara main sama kamu!"
"Lah emang anak saya ngapain Bu sampe buat anak titisan mak lampir masuk rumah sakit?" tanya Raveena polos.
"Anak ibu naikin motor trail suami saya, pake ngajakin Fani. Mereka jatoh bareng tapi anak sialan ini selamat nggak luka apapun dan anak saya sekarang kritis dirumah sakit gara-gara anak Anda!"
"Bajingan tua, lepaskan adikku!" suara dingin itu seperti perintah yang membuat Sandra sedikit menegang lalu melepaskan jewerannya.
"Kak Lee!" pekik Xella nampak girang lalu memeluk kakak kembarnya itu sambil menangis bombai seperti biasa, mengadu.
"Mom kenapa biarin tangan kotor ibu ini jewer Xella?" ujar Lee pada Raveena yang membuatnya sedikit kikuk, kenapa seketika nyalinya menciut dengan aura anaknya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fight for Reality
Teen FictionAlangkah lebih baik jika follow dahulu sebelum membaca, jangan lupa Vote dan Komen demi menghargai sebuah karya. Terimakasih. ***** Apa arti kenyataan yang sesungguhnya jika hanya disembunyikan untuk menutupi sebuah kebenaran yang ada, dunia penuh t...