*****
Hari pernikahan yang akan diadakan besok segera tiba, hari dimana Axelle menjadi pria paling bahagia karena telah bisa memiliki pasangan yang akan menemaninya hingga ajal menjemput. Ya doakan saja gais mas Axelle gak belok.
"Barac, gue mau anak buah lo sekarang. Ini segini kurang banget," cerocos Axelle. Dia memang sedikit miring, pasalnya bodyguard yang menjaga pernikahannya lebih banyak dari pada tamu undangan.
Barac menatap Axelle jengah sekaligus kesal. "Pernikahan lo berasa pernikahan dukun santet kalo kebanyakan bodyguard, Xel. Paham nggak sih?" geramnya pada sahabat dari masa kecilnya itu.
Axelle menggeleng. "Gue nggak mau pernikahan gue ketunda gara-gara masalah sepele soalnya," jelas nya.
"Oke mau nambah berapa lagi?"
"200 orang buat jaga-jaga dari jarak luar."
"Heem, terus?"
"7 sniper handal, gue nggak mau ada orang nekat tiba-tiba gue ditembak. Kan nggak lucu udah jadi mayat pas nikahan."
"Masih ada lagi?"
"Sama bodyguard yang sexy, buat jaga gerbang."
Mendengar ucapan Axelle yang mulai membuatnya kesal, Barac mengacungkan pistol yang sedari tadi ia pegang ke kepala Axelle.
"Lo tega banget Rac, gue kan masih mau mantab-mantab nanti malem!" seru Axelle sedikit merinding.
"Atau gue tembak aja itu aset lo ya? Biar nggak bisa unboxing nanti malem," kelakar Barac lalu menurunkan lengannya yang membawa pistol tadi.
"Hehe, ya udah itu aja ya." Axelle terkekeh.
"Oke bisa diatur." Kemudian Barac meninggalkan Axelle sendiri di gedung pernikahannya yang sudah terhias dengan bermacam-macam hiasan khas Yunani sesuai permintaan Raveena, dan campuran Jawa sesuai keinginan Axelle. Iya memang ribet itu mereka kalo udah punya kemauan.
Axelle sudah mengecek segala persiapan untuk besok, pokoknya besok sehabis tamu undangan dateng dia harus bisa masukin lontongnya biar anget, itu niat Axelle siapa tau fungsi lagi, kan malu-maluin dibangunin kaya gimana lontongnya tetep layu. Dia sudah tidak tahan, lontongnya udah menganggur selama 1 bulan karena telah memutuskan untuk taubat dan tidak bermain wanita jalang lagi.
Sebenarnya tanpa diketahui, Zev atau Zevannus lah yang telah menyuntikan cairan impoten saat Axelle mabuk, dan untuk mendapat penawar nantinya akan disuntikan kembali cairan penawarnya saat mereka telah menikah.
"Sabar ya dek, nanti siapa tau lo bangkit lagi kalo sama Raveena," gumam nya dalam hati sambil meratapi juniornya yang tidak bisa bangkit.
*****
"Ana baju aku udah?"
"Udah."
"Loh, semua perlengkapan pernikahan kenapa udah semua si, lah aku kebagian apa?" Raveena bingung, dia dari kemarin hanya berdiam diri menerima beres saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fight for Reality
Teen FictionAlangkah lebih baik jika follow dahulu sebelum membaca, jangan lupa Vote dan Komen demi menghargai sebuah karya. Terimakasih. ***** Apa arti kenyataan yang sesungguhnya jika hanya disembunyikan untuk menutupi sebuah kebenaran yang ada, dunia penuh t...