6

256 42 6
                                    

.
.
.

Beberapa hari terakhir terasa begitu melelahkan bagi Sungmin. Ia harus bolak-balik 3 kali dari rumah ke tempat kerja, lalu kembali lagi ke tempat kerjanya. Dan pulang lagi di malam hari. Jarak tempat tinggal dan restoran tidaklah dekat. Sering kali Sungmin harus berlari untuk sampai ke halte yang membawanya ketempat kerja jika ia tak bisa mengecek keadaan Kyuhyun menggunakan motor deliveri milik restoran.

Belum lagi kini tak ada hari dimana ia harus beristirahat. Sungmin bekerja seminggu full.
Pagi sekali ia harus mengantarkan pesanan susu dari rumah ke rumah dan bekerja di mini market pada hari sabtu dan minggu. Tenaganya banyak terkuras untuk melunasi biaya sewa rumah dan merawat Kyuhyun.

Rasanya ingin sekali gadis itu berteriak didepan wajah Kyuhyun agar namja itu bisa lekas sembuh dan meninggalkannya sendiri. Dengan begitu biaya hidupnya akan lebih murah. Dan bisa dengan cepat membayar uang sewa rumah dengan tabungannya.

Sungmin menghela nafas berat memikirkan betapa sulit hidupnya kini.

Tak

"antarkan pesanan ini ke Kantor Harmony" titah sang pemilik restoran kepada Sungmin seraya meletakkan kotak makanan dimeja.

Jika dilihat-lihat kenapa harus selalu Sungmin yang mengantarkan pesanan? Ya, direstoran ini pegawai pria mereka hanyalah para siswa yang bekerja paruh waktu. Jadi mereka hanya bisa bekerja disore hari.

"hm?. Pesanan dipagi hari?" tanya Sungmin selesai dengan cucian piring dan menggantungkan apron yang digunakannya sebelum mengambil helm yang disimpan dilaci penyimpanan barang.

"mereka memesan untuk sarapan"

"ahh.." seru sungmin seraya mengambil kunci dan bergegas keluar restoran

.
.
.

"Hallo. dimana saya harus mengantarkan pesanan ini" tanya Sungmin kepada resepsionis.

"pesanan atas nama?"

"ahh. Ini. Ini tertulis disini" Sungmin menunjukan kartu pesanan yang dituliskan oleh bosnya.

"Ah. Untuk Nyonya Kim. Tunggu sebentar saya akan konfirmasi dulu apakah benar ia memesan sesuatu"

"Nde" Sungmin berbalik menunggu karyawan itu menghubungi atasan mereka. Selagi menunggu, Sungmin mengedarkan pandangannya disetiap sudut bangunan. Memperhatikannya dengan seksama seolah bangunan ini begitu menarik baginya.

Wah. Ia berdecak kagum melihat bagaimana desain interior ruangan ini yang begitu mewah dan berkelas serta beberapa orang berlalu lalang didepannya yang mengenakan setelan rapih dan terlihat cantik dan tampan. Apakah perusahaan ini mengumpulkan orang-orang berparas seperti dewa dan dewi untuk menjadi karyawan mereka.

Sungmin tersenyum membayangkan bagaimana jika ia menjadi salah satu karyawan disini. Pakaian formal sederhana tapi terlihat begitu mewah melekat ditubuhnya. Riasan nan elok. Daebak. Bukankah seharusnya ia menjadi seorang aktris saja jika berpenampilan begitu. Hihi. Sungmin tersenyum sendiri dengan angan yang dibuatnya.

"silahkan menuju lift disebelah kiri" Sungmin berbalik, kembali menghadap resepsionis. ".. Lantai 13 Ruang Presider.. Akan ada yang membantu anda disana "

MOLLYCODDLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang