15

374 45 11
                                    

*

*

*

Leeteuk menatap putrinya dari kejauhan. Tatapannya memancarkan rasa rindu yang sudah lama ditahannya untuk melihat Sungmin.

"Silahkan pesanannya Nyonya" seru Sungmin memberikan buku pesanan pada wanita yang duduk dimeja pelanggan

Sesaat gadis itu tertegun melihat wajah wanita yang dikenalinya

.

Sungmiin terus menunduk. Enggan menatap wajah di depannya.
Duduk bersama di kursi pelanggan ditempatnya bekerja terasa begitu canggung.

"bagaimana kabarmu?" tanya Leeteuk menatap Sungmin dengan mata teduhnya.

"Baik" singkat Sungmin, tak ingin banyak bicara.

Leeteuk sedikit merasa kecewa dengan respon Sungmin yang dingin. Ia mengerti mungkin Sungmin masih kecewa padanya.

"Syukurlah. Senang mendengarnya"

Jeda sejenak. Leeteuk mau pun Sungmin tak ingin bersuara.

Tatapan wanita itu masih tetap setia menatap wajah Sungmin, putrinya. Sedang kan gadis itu masih tertarik melihat lantai dibawahnya.

"Maaf" seru wanita itu pelan, namun masih dapat didengar oleh Sungmin

"Maaf telah meninggalkan mu disana. Maukah kau memafkan ku Sungmin?"

"Kenapa?" Sungmin mulai mendongak, menatap wanita didepannya yang sejak tadi sudah menatapnya

"..."

"Kenapa baru meminta maaf sekarang?"

".."

"Kau baru menyesalinya?"

"..."

Sungmin menghelas nafas sebentar "Aku tak suka waktu kerjaku habis sia-sia seperti ini" ucap Sungmin bangkit dari kursi

"Aku memaafkan mu, Nyonya."

Leeteuk mendongak menatap wajah Sungmin, Ia senang bukan main saat gadis itu menerima permintaan maaf darinya. Tapi, alis nya berkerut saat Sungmin memanggilnya dengan...

"Mulai sekarang kau tak perlu lagi mencemaskan keadaan ku, aku baik-baik saja. Aku bukan lah gadis  kecil yang harus kau cemaskan. Dan tolong jangan pernah menemuiku lagi. Kuharap ini pertemuan terakhir kita, Nyonya Lee." ucap Sungmin dingin membungkuk sopan sebelum pergi meninggalkan meja . "saya permisi"

Semudah itu? Semudah itu Sungmin memaafkannya? Benarkah Sungmin sudah memafkan ibunya? Lalu kenapa gadis itu meminta Ibunya untuk tak menemuinya lagi

*

Sungmin terus memukul dadanya yang terasa sesak, sedari tadi air matanya tak mau berhenti mengalir. Kenapa bertemu dengan wanita itu terasa menyakitkan sekaligus menyenangkan baginya.

Tapi rasa sakit ditinggalkan oleh wanita yang sangat dikasihnya begitu dominan. Hingga dengan lancang mulutnya mengatakan kalimat omong kosong pada ibunya barusan.

Tidak. Itu tidak benar.

Didalam lubuk hati terdalamnya,  Sungmin sangat merindukan ibunya. Hatinya senang bukan main ketika ia bisa bertemu dengan ibunya lagi. Tapi mengingat, wanita itu memiliki gadis lain disisinya. Mungkin wanita itu tak pernah berpikir untuk menemuinya. Mungkin saja wanita itu ingin bertemu sebentar untuk melihatnya, lalu kembali meninggalkannya seorang diri. Sungmin tak siap  berpisah untuk kedua kalinya.

MOLLYCODDLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang