Let's start!
🍃🍃🍃
"beb, ini kak laras lamaran aja ramenya ga ketolong ya"bisik byo ke ayra yang ada disebelahnya. tau begini byo lebih milih untuk ikut ke puncak atau mengganggu quality time rayen-qeyza.
Ayra jengah, sedari tadi byo selalu mengeluh karena tamunya sangat ramai.
"Gimana ga rame coba, suaminya aja bang belvan, orang penting, mbak laras juga keluarganya banyak, jadi stop ngeluh"ucap ayra menatap tajam byo membuat laki-laki itu menciut.
Bukannya makin lembut semenjak jadi pacarnya justru ayra semakin ganas, untuk ukuran perempuan ayra terbilang perempuan yang layak dikatakan preman.
"Ay..byo..kalian cape ya? Pulang aja duluan bunda udah siapin makan siang dirumah"ucap bunda yang tergesa-gesa membawa beberapa potong buah ke dalam rumah.
"Ah iya bunda"jawab ayra sedangkan pacarnya, byo, sudah duluan kabur menuju rumah sebelah yang tak lain adalah rumahnya.
"Aish ga bisa apa ya, sehari aja vabyo itu bertingkah baik! Dasar!"ucap ayra mengambil tasnya dan segera menyusul sang kekasih.
Ayra sedikit berlarian ke arah rumah hingga tanpa sadar dia malah tersandung dan berakhir terjatuh.
Ayra sangat menyesal seharusnya tadi dia memakai celana saja, liat sekarang lututnya jadi korban.
"Ais..sial...sial..sial"gerutu ayra mencoba berdiri dan melangkah pelan menuju rumah.
"YAK! VABYO! BUKA PINTU!! VABYOOOO!!!"
vabyo yang didalam sedang menikmati makannya mencoba untuk mengembalikan pendengaran nya yang sempat hilang sesaat karena teriakan dari luar.
Dengan ogah ogahan byo berjalan ke arah pintu dan membukakan pintu rumahnya untuk orang yang hampir memecahkan gendang telinganya yang tak lain tak bukan adalah ayra.
"Jangan teriak teriak napa sih beb"ucap byo tak dihiraukan ayra, ayra menerobos masuk mendorong kasar bahu byo yang menghalangi jalan.
Ayra berjalan tertatih dan duduk di disofa tamu.
"Kaki lo kenapa beb?"tanya byo melihat ayra yang meluruskan sebelah kakinya
Apa byo buta? Itu darahnya udah ngalir sampe ke jari-jari kaki loh.
Byo meninggalkan ayra dan berjalan ke dapur mengambil kotak p3k yang biasa bunda simpan di salah satu lemari dapur.
Setelah mendapat apa yang dia inginkan byo segera menghampiri ayra.
"Cape banget ya?"tanya byo membuka kotak p3k itu. Vabyo itu emang anaknya ga pekaan, tapi dari pada coba nebak-nebak apa yang terjadi anak ini lebih suka fast respon. Kayak sekarang, daripada ngomel-ngomel nanyain kenapa kaki ayra luka, byo lebih milih untuk obatin kakinya. Soal kenapa bisa luka byo bisa nunggu ayra cerita nanti.
"By..kalo seandainya gua minta pu-"
"Gamau!"
Ayra mendengus dan mengumpat dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Be Sad! You Have Friends (Selesai)Tahap Revisi
Fiksi RemajaCinta tak hanya untuk orang dewasa. Cinta juga berhak untuk kita. Cinta yang datang ketika masa remaja. Tahap revisi! Pertukaran nama, and face claimernya Aqeela: Qeyza Rassya: Rayen Ratu: Ayra Kiesha: Vabyo Rey: Arta Sandrinna: Zyon Jefan: Daren Sa...