"Lo naik kudanya santai aja,""Tapi gue takut!"
"Gausah takut, Jihyo! Ada gue!"
"Ah lo mah kaga bisa diandelin!" Gerutu Jihyo.
Daniel menghela napasnya dengan kasar, "Naik aja ayo! Biar difoto nanti dikirim ke babeh, enyak!"
"Yaudah, gue naik ya!" Ucap Jihyo.
"SEMANGAT JIHYO!!" TERIAK MOMO—eh, capslock:')
Jihyo dan Daniel tengah berada di salah satu tempat berkuda khusus kalangan konglomerat *readers yang kentang dan gak mampu udah sini pelukan sama aing😚*
Dengan anehnya, Jihyo ngajak Momo. Karena, Daniel juga ngajak Jaehyun.
Double date dah mereka.
Sorakan dari Momo membuat Jihyo lebih bersemangat, sedangkan Daniel yang melihat adegan tersebut merasa teralihkan.
Karena kesal (gatau keselnya gegara apa) Daniel dengan gobloknya memukul pantat sikuda, membuat si Kuda berlari kencang.
Dan sialnya, Jihyo udah naik kuda tersebut.
"DANIELL!!" Jerit Jihyo.
ANYING.
Terjadilah Daniel berlari seperti layaknya shah rukh kan mengejar kajool.
AAAaaaaa kabi kushi kabi gem.
"Jihyo gue minta maaf, gue gak sengaja mukul pantat kuda—"
"APA? APA MAUMU?"
"Anjay salah lagi dah gua," Keluh Daniel.
TIUTIUTIUTIU
Suara sirine mobil polisi terdengar.
"Anda saya tahan karena sudah mengatakan kalimat yang tidak boleh diucapkan,"
Dan Daniel masuk penjara, Jihyo jadi janda.
GAK GAK, GAK GITU MAKSUDNYA.
Suara ombak dari pantai tersebut, dan hentakan kuda membuat pantai tersebut sangat sejuk.
Jihyo sedang tersenyum saat melihat ombak pantai, ia teringat masa kecilnya dengan adiknya dulu, Chenle.
Tanpa dipinta, airmata milik Jihyo menetes, ia benci seperti ini. Ia benci saat ia merasa ialah penyebab Chenle hilang.
"Kamu gak papa?" Tanya Momo.
"Enggak, gapapa."
"Terus kenapa ada airmata di pipi kamu?"
"Terserang bom hiroshima dan jatuh dari awan ke neptunus kemudian menjadi hokage ke 69."
Malah nanya, udah tau Jihyo bobrok.
"Aku nyaman di papua, gimana kalau kamu di jogja?" Tanya Lisa dalam telefon.
"Nyaman, ya gak bisa dibilang nyaman sih, tapi," Daniel menoleh keujung (ujung banget suer) untuk melihat Jihyo.
"Tapi merasa ada yang menghibur," Lanjut Daniel.
"Aku anggap kamu nyaman, aku cuman mau bilang sesuatu. Kita udah sama jodoh masing-masing, Niel. Kita gak bisa melawan semesta. Kamu udah sama jodoh kamu, begitu juga aku. Kamu harus bahagiain cewe kamu, Niel."
"Tapi Lisa, aku sama Jihyo gak saling cinta dan—"
"—Jihyo itu cinta sama kamu! Aku kakak kelas Jihyo waktu SMA, dan aku tau semuanya! Dia itu suka sama kamu, dan bodohnya kamu gak tau."
"Maksudnya?" Tanya Daniel.
Jaehyun sedang meratapi nasibnya sebagai gay, pantai ini sangat sepi. Hanya terdengar hentakan kuda saja, tetapi, ia merasa sendiri.
"Sendirian aja si Mas!" Goda salah satu cewe.
Jaehyun tersentak, lalu ia menoleh kearah belakang.
Cantiknya!
"Lah? Lo bisa liat gue?" Tanya cewek itu.
Jaehyun dengan sangat mantap mengangguk.
"WAJIG, kok bisa?"
"LU SETAN?" Jerit Jaehyun.
"Bukan begitu gue—"
"—AUDUBILLAHHIMINASYAITONNIROJIM, BISMILLAHIROHMANIROHIM, ALLAHULAILAHAILA HUAL—" Doa Jaehyun.
"Gue bukan setan astaga," Keluh cewek itu.
"Terus lo apa?"
"Gue Chaeyeon, malaikat pencabut nyawa lo,"
INI KOK MAKIN GAK JELAS YA CERITANYA.
"Jihyo!" Sahut Daniel dari ujung.
Jihyo menoleh, ia melihat Daniel sedang berlari kearahnya.
BRAKK
Daniel jatuh, mukanya nyium pasir.
Tapi dia bangkit lagi, layaknya sang romeo.
Saat ia nyampe ke Jihyo, ia memegang jemari Jihyo dengan hangat.
"Ngapa lo?" Tanya Jihyo.
"Jihyo, mau belajar saling mencintai satu sama lain?"
TBC
BODO AMAT MAU DI UNPUBLISH, GAJE BANGET NYING.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZONASI ( DANIEL & JIHYO )
RomanceKetika Pernikahan Memakai Jalur Zonasi. Ya gini . Bobrok😑