digeprek aja

42 6 5
                                    


di suasana solo yang hangat. eh panas deng. aku dan husna sedang makan siang disebuah warung ayam geprek di depan kampus. saking warung itu terkenal enak lagi ringan di kantong, banyak sekali yang mengantri untuk membelinya.

aku dan husna juga sedang mengantri. tepat dibelakang husna aku berdiri, sambil mengechat embakku.

messege

me : mbak dimana?

mbak sayang: masih di kampus. kenapa?

me : ena udah selese ospek ni. mau dijemput kapan?

mbak sayang: nanti sore aja jemputnya. masih ada project sama temen.

me : yaudah ena makan siang sama husna. mau main ke rumah husna juga.

mbak sayang: iya.

setelah mengechat embak. aku langsung memasukkan hp ku ke dalam tas. kepalaku kembali mendongak ke arah antrian yang tinggal menunggu 3 orang saja.

eh. aku melihat seorang pria berjas kampusku. itu kan kating yang itu, gumamku. seorang pria berambut gondrong, berwajah manis, dan berkacamata sedang berdiri di depan husna. aku yang berdiri di belakang husna tersadar. ketemu lagi sama kakak nya.

ingatanku kembali pada kakak yang manis itu. astagfirullah. aku segera menundukkan pandanganku. entah apa yang merasukii kuuu. sampai-sampai ni mata kayak nyantol aja kalo ada cowok bening dikit.

aku langsung menyibukkan pikiranku dengan bermain hp.

setelah beberapa menit menunggu, giliran kating itu yang mendapatkan ayamnya. aroma ayamnya harum banget. aku sih masih bisa kalo nahan mataku. tapi kalo nahan hidung dan perutku, aku rasa aku nggak kuat. 

mataku langsung tertuju pada ayam geprek masnya. gak tahan ya Allah. ayamnya enak banget kayaknya. tercium bau gurih ayam goreng dengan tepung. sambalnya juga terlihat merah membara dan menggugah selera. kemudia di geprek. prekk!. yang membuat aroma ayam bagian dalam yang juicy bercampur dengan bau khas sambalnya.

itu kayaknya yang membuat ayam geprek ini banyak dijamahi para mahasiswi maupun warga. udah ringan di kantung pelajar, tempatnya bersih, orangnya bersih, enak pula! wadaww patut dijadikan langgan nih. hehe.

aku yang sedang memperhatikan si ayam dengan serius tiba tiba saja dikagetkan dengan suara si mas kating itu.

"bu, saya tadi pesen empat kan bu. itu yang satunya sambalnya dipisah aja ya bu." pinta si mas kating pada ibu warung.

haa.. aku terkaget dengan tone suara si mas kating. suaranya kayak..

" bu punya saya langsung digeprek aja."

kayak siapa ya... hmm.. aduh siapa ya.

"bu punya saya dipisahin aja sambelnya ya bu"

mm... mirip.. miriiipp...mmm

"langsung di geprek aja bu"

aaa!!! inget! mirip suara ustadz hanan! 

"AAAAAAARRGHHHH!!!". 

"AAAA!... ustadz hanan!". aku terkejut dengan masnya yang tiba-tiba teriak.  "bin..?" husna yang juga terkejut dengan masnya menoleh ke arahku heran. 

"ha? gapapa nak." jawabku langsung. "itu masnya" lanjutku. husna mengangguk tanda mengerti . kami sama sama menoleh ke arah masnya. masnya kenapa lagi, pake teriak teriak gitu.

FK In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang