CHAPTER 6

32 16 1
                                    

HAI NIA DATANG LAGI NIH! SETELAH SEKIAN LAMA😁SORRY BANGET🙏

JAN LUPA FOLLOW AKUN AUTOR YA PARA READERS😘VOTE AND COMMENTNYA JUGA😆

********

Hari ini ruangan inap penuh dengan teman-teman sekelasnya.mereka datang menjenguknya dengan bu rina wali kelasnya.

"Hai nia.gimana sekarang kamu udah baikan?"tanya bu rina yang duduk di sampingku.

"Iyus bu ntar sore juga udah bisa pulang"jawab nia dan menampilkan sebuah senyuman yang amat manis.

"Bagus kalo gitu jadi besok udah bisa sekolah"kata bu rina.nia hanya mengangguk-angguk sebagai bentuk jawaban.

"Yasudah kami semua pulang dulu cepat sembuh ya nia"pamit bu rina.

"Makasih bu udah dateng"respons nia.

Bu rina hanya tersenyum dan ia melangkahkan kakinya menuju pintu ruangan itu.

"Terimakasih kalian udah pada dateng"ucap nia.

"Sama-sama.semoga cepet pulih nia"balas orang yang masih di dalam. Nia hanya membalas dengan senyum manisnya.

Sepulang teman-temanya pulang, tinggalah Fathir yang masih setia di ruangannya.orangtuanya sedang pergi ke kantin untuk membeli sesuatu dan Fathir harus tetap disana menjaga nia sampai orang tua nia kembali.

" Gue kenapa bang kata dokter ?"tanya nia.

"Lo kecapean doang"balas Fathir sambil tersenyuml. 'Maafin gue dek gue udah boong'Batinnya.

" Lo gak boong kan?"tanya Nia karena belum puas dengan orang yang udah dianggap kakaknya sendiri.

"Nggak kok gak boong"jawab Fathir mencoba tenang.

"Bang gue boleh pulang sekarang-sekarang gak?"tanya Nia yang sudah suntuk berdiam di ranjang rumah sakit ini.fathir menghembuskan nafas lega karena Nia tak kembali menanyakan hal yang sama.

"Kamu disini dulu sampai dokter ngizinin kamu pulang"ucap Fathir lembut nan hati-hati.

"Tapi kenapa bang, gue kan udah sembuh bang"kata Nia sendu yang seketika membuat Fathir kembali kebingungan.

"Emmm,,gimana ya jelasinnya"ucap Fathir kelimpungan sambil menggaruk tengkuknya yang sebenarnya tak gatal sama sekali.

Ceklek.

"Assalamualaikum"ucap seseorang yang membuka pintu ruangan itu yang sontak membuat keduanya melihat kearah tersebut.

"Waalaikumsalam"jawab keduanya kompak.dan Fathir bernafas lega kembali.

" lagi ngomongin apa nii kayaknya serius gitu?"ucap arita mamah nia.

"Iya nii kaya adek kakak aja" sahut papah nia dan disambut dengan tawa mereka kecuali fathir yang justru malah menunduk sedih.

'Seandainya kalian tahu kalo aku ini bener fathur bukannya fathir' batin fathir.

"Nggak kok mah tadi nia cuma nanyain kenapa aku gitu doang,,hhe" jawab nia dengan cengiran khasnya.

"Oke,oke,jawabannya bakal mamah jawab dan jawabannya adalahhhh___"

"Yah mulai deh dramanya" ucap Alfaro pelan namun masih  terdengar oleh Arita.seketika Arita menatap tajam ke arah suaminya dan yang di tatap malah nyengir.

"Kirain gak denger"

"Papahhhh,,," desis Arita yang siap mengeluarkan jurus seribu kata yang langsung di potong oleh Alfaro.

"Hhe iya mah maaf maaf" cengir Alfaro yang takut di beri seribu kata. yang sontak membuat nia jga fathir kini tertawa geli melihat kedua paruh baya tersebut.

"Om ada ada aja masa takut sama istrinya sih" ledek fathir yang sukses membuat Arita menepuk dadanya bangga.

"Awas kamu ya fathir gak kasih saya izin jadi kakanya nia klo masih ledekin Om kaya gitu" sahut Alfaro kesal.

"Udah udah ini rumah sakit bukan tempat silat" lerai nia yang di akhiri kekehnya di akhir.

"Iya tuh bener kata nia berisik " sambung arita.

"Hey kau jga ikut serta mah,iyakan sayang" ucap Alfaro tak mau kalah sambil menatap nia yang di ranjangnya.

"Udah udah yang intinya kalian berisik." lerai nia kembali karna tak kunjung berhenti dan fathir hanya menundukan kepala melihat keluarga harmonis itu tanpa dirinya.

"Om Tante fathir pulang dulu ya takut mamah nyariin soalnya" pamit fathir menyalami kedua orang tua nia.

"Iya hati-hati ya nak.makasih udah anterin nia kesini" jawab Arita dan memeluk fathir.tak tahu mengapa dirinya seperti ada yang mendorong nya untuk memeluk fathir dan saat memeluknya terasa begitu nyaman dan itu membuat ia mengingat putranya yang hilang.'mungkin kamu setampan  anak ini nak'batin Arita lirih.

                           📌📌📌

628 kata

Sorry pendek🙏

See you next chapter readers❤

Vote and comment! kritik sarannya juga boleh😍

  

DEAR ALLAH [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang