First Kiss Part 7

19 5 0
                                    

Pov Rico

Aku tidak bisa melepaskan bayangan ayu wajah Karin dari ingatanku. Seharian ini kami telah bersama. Aku lihat dia sudah melupakan kejadian berciuman tempo hari.

Aku juga sudah menjelaskan dan meminta maaf tentang kejadian berciuman yang tidak disengaja itu. Dan ada suatu hal yang sempat membuatku terkejut sekaligus salut terhadap Karin. Dia punya suatu prinsip yang mungkin jarang aku temui dari gadis lain.

Hari ini, aku baru paham mengapa Karin begitu sulit punya pacar, walaupun banyak cowok yang berusaha mendekatinya sebelum aku. Karena menurutnya, cowok-cowok yang dulu sempat dekat, kebanyakan selalu ingin mengeksploitasi dan menuntut kedekatan secara fisik, setidaknya begitulah bahasa Karin yang tadi sempat diceritakannya padaku.

Menurut Karin, para cowok itu kurang bisa menghargai tubuh seorang perempuan. Atas nama cinta dan status sebagai pacar, mereka seringkali menuntut untuk memeluk,  berciuman, atau pun menyentuh bagian tubuh yang paling berharga untuk perempuan.

Dan Karin sangat menentang akan hal itu. Dia punya prinsip, akan menjaga tubuhnya hanya untuk orang yang suatu saat menghalalkannya.

Tentang ciuman pun Karin punya impian, ciuman pertamanya hanya akan diberikan pada seseorang yang akan menjadi suaminya. Dan untuk hal ini, aku sedikit merasa bersalah karena telah menghancurkan impiannya, walaupun itu terjadi tanpa adanya unsur kesengajaan.

Pada akhirnya, tahulah aku kenapa Karin terlihat begitu shok dan ada gurat kecewa setelah kejadian berciuman tempo hari.

Tetapi setelah mendengarkan semua penjelasannya, aku paham, dan aku bertekat pada diriku sendiri akan mempertahankan Karin walau apa pun yang terjadi. Hatiku semakin mantap untuk memilihnya.

Dan aku akan berusaha mewujudkan impian Karin. Aku yang telah mencuri ciuman pertamanya, dan akulah yang akan menghalalkannya suatu saat nanti.

Aku akan berusaha membuktikan pada Karin, bahwa aku tidaklah sama seperti para cowok yang sudah memberikan kesan negatif dibenak Karin. Aku akan berusaha menjadi ‘cowok baik-baik’ bagi Karin. Kalau bisa yang terbaik malah.

Hari ini, aku juga memberikan sebuah cincin untuk Karin. Sepasang cincin perak yang telah aku persiapkan kami berdua. Dimana di balik cincin yang aku pakai terdapat nama Karin, dan di balik cincin yang dipakai Karin tertera namaku.

Rencana awal, aku menyiapkan cincin itu sebagai tanda permintaan maafku pada Karin, karena kejadian berciuman yang tanpa sengaja kemarin, telah membuat hubunganku dnegannya sedikit merenggang. Tetapi saat ini, aku sudah memantapkan hati untuk memilih Karin, dan cincin itu adalah simbol bahwa Karin sudah terikat hubungan denganku. Walaupun hanya sebatas hubungan kekasih.

Mungkin anggapan Karin, aku ini aneh atau terlalu cepat mengambil keputusan untuk lebih serius dengannya. Tapi entahlah, aku tidak bisa membohongi hatiku, bahwa gadis itu telah menguasai seluruh jiwaku.

Aku tidak pernah merasakan perasaan seperti itu terhadap gadis lain sebelumnya. Padahal, sebelum bersama Karin, aku juga sudah beberapa kali menjalin hubungan percintaan. Tetapi dengan para mantan, perasaanku lebih santai dan tidak terlalu menyita pikiran.

Ketika putus dengan mereka pun, perasaanku juga terasa biasa saja. Hanya beberapa hari saja aku merasa kehilangan teman jalan, tapi selebihnya, aku bisa menikmati hidupku tanpa mereka dan menghabiskan waktu dengan teman-teman kos atau teman-teman organisasiku di himpunan. Semudah itulah aku melupakan para mantanku.

Tetapi dengan Karin, semua terasa berbeda. Setiap kami bertemu, semakin lama berkomunikasi, aku semakin paham isi kepala dan kepribadian gadis itu. Semakin pula aku tidak bisa lepas dari bayangannya.

Beberapa hari, Karin sempat menghindar dariku, hari-hariku rasanya ada yang kurang. Dan saat bisa bersamanya, ada suatu perasaan bahagia dan nyaman yang belum pernah aku rasakan sebelumnya.

Mungkin seperti inilah rasanya jatuh cinta yang sebenarnya. Perasaan yang indah antara dua manusia anugerah dari sang Maha Pencipta

Terkadang aneh juga, seorang Rico bisa jatuh cinta pada gadis seperti Karin. Yang berpenampilan agak tomboy, natural dan sangat mandiri.

Dia gadis yang tegas dan punya prinsip. Dia tidak akan mudah terpengaruh oleh hal apapun yang dirasa tidak nyaman baginya. Karena itulah, aku akan berusaha menjadi orang yang paling bisa membuat Karin merasa nyaman.

Aku akan membuatnya selalu mencariku disaat dia membutuhkan kenyamanan dari seseorang. Dan aku yakin, seorang Rico akan bisa melakukannya.

Tanpa terasa, hari semakin larut. Memikirkan Karin, lama kelamaan membuat mataku semakin berat. Tubuh yang sejak tadi sudah terbaring di kasur kamar Arman,  sebentar lagi akan memasuki alam mimpi. Perlahan mataku mulai terpejam dan ingatan tentang Karin hilang untuk sementara waktu dari benakku.

***

Terima kasih masih setia membaca.
Komen dan vote-nya selalu author tunggu.

First Kiss (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang