PROLOG

322 44 14
                                    

Dentuman lonceng cukup membuat telingaku menoleh ke arah sumber bunyi, yang tandanya pelajaran Bahasa Indonesia akan segera dimulai.
Terlihat seorang pria dengan setelan formal sedang menuju kearah kelasku dengan segenggam kertas ditangan kekarnya,"Selamat pagi anak-anak," Ucap pak Raffi. Guru yang katanya paling handsome seantero sekolah.
"Hari ini bapak akan membagikan hasil ulangan kalian minggu lalu, dan untuk nilai tertinggi diraih oleh m-m Vanya,"ucap pak Raffi yang tersenyum kearah ku seakan membuatku terbuai.Ya, aku tidak terlalau terkejut mendengarnya karna bagiku sudah biasa jika nilai ku selalu tertinggi.

Sombong bat dah sih vanya!!!

Tunggu, jika aku mendapat nilai tertinggi lalu apa kabar rivalku yang duduk disebrang sana?
Mungkin dia akan sangat kesal atau bahkan akan bersumpah serapah terhadapku ? Ahh, sudah lah aku tak begitu peduli.
Pria yang berwajah sangat manis dan kulitnya yang putih serta kacamata yang tidak pernah absend selalu menempel di hidungnya berjalan kearah ku dengan sangat pd memberikan tatapan seakan ingin memakanku"Untuk itu bapak akan memberikan Vanya hadiah berupa tawaran menjadi pacar bapak,"tegasnya. Sontak seluruh kelas ricuh kontra terhadapku karna ucapan pak Raffi yang tak begitu penting bagiku namun mampu membangkitkan api amarah dari seluruh P3R(Persatuan Pencinta Pak Raffi)."HHAHHH,"sontak aku bersuara.

Yang benar saja aku diminta jadi pacar guruku, bisa-bisa aku dilabrak oleh P3R, Aduhh kenapa sih dua sisi ku berpikir sangat keras, satu sisi jika aku menjadi pacar pak Raffi, aku bisa menjadi sangat terkenal bahkan nilai-nilai Bahasa Indonesiaku akan sangat terjamin tapi jika aku menolak itu sama saja aku mempermalukan pak Raffi yang kemungkinan nilai ku akan dipertaruhakan.

Sial ! Kenapa aku bisa terjebak dalam situasi menyebalkan ini.

Kkkkrrrriinnnnggggg

Alarm sangat tidak bersahabat bagiku bahkan disetiap pagi dia selalu mengganggu kesenanganku.

STUPID

Aku merutuki kejadian beberapa jam lalu yang membawaku kesituasi yang tidak aku sukai.
"Aa untung hanya mimpi," nafasnya terasa sangat lega.
Bagaimana bisa aku bermimpi ditembak pak Raffi didalam kelas, pasti aku terlalu banyak makan rendang jengkol sehingga efeknya membuat otakku jadi melenceng dan dunia halu ku jadi sangat mainstream berpikir seperti itu.
Halu ku harus segera diobati kalau tidak, bisa -bisa aku akan terlihat seperti orang dengan kewarasan tingkat tinggi yang selalu bertanya ADA AQUA????

HARUSKAH KU PERGITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang