PART 34

19 1 0
                                    


Selamat membaca dan happy enjoy.
Boleh disiapin cemilan dan air minum sebagai selingan bacanya.

------------

Ketika akan berangkat dan pulang sekolah Aji tak hentinya tersenyum bahagia. Wajah yang sumringah itu membuat Fira penasaran ada apa dengan anak kesayangannya saat ini. Roman-romannya Aji sedang jatuh cinta dengan perasaan yang berbunga-bunga, ia bisa tau jelas itu dari gerak-gerik Aji. Toh, dia juga pernah muda, sempat merasakan yang sedang di alami Aji sekarang.

"Pagi ma, pa!"sapa Aji. Kemudian dia meletakkan tas sekolahnya di kursi sebelah.

"Pagi sayang,"sambut Fira dengan memberikan sandwich di piring Aji. Aji langsung memakannya tentunya terlebih dahulu dia berdoa. Salah satu etika yang diajarkan kedua orang tuanya dan sekarang menjadi kebiasaan.

"Kayaknya ada yang lagi bahagia nih!"sindir papa Aji.

Brata Prabu Saka, seorang pengusaha textil. Dia memiliki cabang diseluruh Indonesia. Bahkan, perusahaannya ada di luar negeri dan produknya banyak mendapatkan kerja sama dengan pengusaha sukses luar negara. Wajahnya tampan tak kalah dengan putranya. Berwibawa sudah menjadi sikapnya, memiliki kharisma sebagai pemimpin yang disegani karyawan dan rekan bisnisnya serta sangat tegas dalam bertindak.

"Tanda-tanda lagi jatuh cinta,"goda Fira.

"Apa sih, orang senyum emang salah?"

"Jangan kebanyakan senyum, entar cewe-cewe pada ngantri pengen jadi pacar kamu, yang ada nanti kamu pusing, susah buat milih yang mana,"

"Belajar dari pengalaman ya pa?"Aji menggoda papaya.

"Itu udah pasti pa, orang Aji gantengnya nauzubillah ngalahin Lee Jong Suk, tapi tenang Aji udah ada calon jadi gak bakal lirik sana-sini,"ungkap Fira menatap Aji nakal.

"Apa sih mah, jangan ngadi-ngadi deh,"timpal Aji malu.

"Benar itu Ji? Kalau gitu ajak lah dia main kesini, kenalin sama mama papa!"

"Mama udah ketemu dan lumayan kenal. Dia pernah kesini sekali waktu Aji sakit,"ujar Fira kompor.

"Oh ya? Anaknya gimana?"tanya Brata.

"Anaknya cantik, baik, intelek, sopan lagi. Pokoknya fix mama suka,"

"Kompor terussss!"sahut Aji.

*********

"Selamat pagi,"sapa Vanya setelah duduk dibangku kelasnya.

"Pagi,"jawab Aji mengalihkan perhatiannya di layar ponsel.

"Tumben lo berangkatnya awal? Pagi-pagi banget melebihi gue. Biasanya lo masuk dalam barisan pengejar bel,"

"Salah kalau gue mendadak jadi disiplin? Atau lo takut ya kalau pamor gue ngalahin anak teladan?"

Vanya mendengus,"sok mangga kalau mau."

"Jeruk ada?"

Mereka berdua tertawa lewat obrolan yang gak penting. Sepagi ini Aji kembali membuat tawa dihari Vanya dengan kekonyolannya yang absurd.

"Apa sih gak nyambung,"ujar Vanya.

"Yaudah ayo kita beli kabel dulu biar nyambung,"tukas Aji.

"Sa bodo teing lah!"

Bibir Vanya yang ranum membentuk senyuman, lagi dan lagi Aji mempunyai cara tersendiri membuat Vanya keluar dari zona nyamannya.

Para murid mulai berdatangan karena sebentar lagi bel masuk segera berbunyi. Suasana menjadi ramai, ada yang asyik mengobrol, ada juga yang membaca buku sambil mengerjakan tugas, dan ada yang memanfaatkan waktu sebelum bel untuk tidur dikelas karena bergadang semalaman.

HARUSKAH KU PERGITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang