PART 26

17 3 0
                                    

Happy reading good people😊

-----------------

Menjauh darimu lebih sulit dari apa yang kuperkirakan.

Haruskah Ku Pergi~

"Ini Fer buat lo,"ucap Devi.

Devi memberi kotak segi empat pada Fero sambil tersenyum.

"Ini apaan Dev?"bingung Fero seraya mengambil kotak itu.

"Ini taro cake buatan gue, sengaja mau gue kasih ke lo sebagai ucapan terima kasih gue. Semoga lo suka ya,"

Aku menatap heran Devi, apa tadi dia bilang taro cake buatannya?sejak kapan dia bisa buat kue?masak air aja sering gosong dan apa pula maksudnya ucapan terima kasih?apa yang udah Fero lakukan buat Devi?apa selama ini mereka dekat dan gue aja yang gak peka?

"Thanks Dev. Nanti bakal gue makan,"

"Ihh Devi kok gue gak dikasih sih? Maksudnya tadi makasih itu apaan?,"aku memasang wajah cemberut.

"Mau tau aja. Monyongin terus tu bibir sampai jontor,"ledek Devi sambil tertawa.

"Tau ah ngeselin banget lo. Pokoknya gue ngambek,"

Fero mengacak rambutku sambil tersenyum simpul,"nanti gue bagi deh taro cakenya, udah gak usah ngambek udah gede juga. Lo kalo lagi ngambek keliatan jeleknya,"

"Biarin gue gak takut jelek. Taro cake aja gak cukup ya bikin gue gak ngambek lagi,"

"Terus?"

"Kasih gue permen yupi cepetan,"

"Hoho itu sih maunya lo,"sahut Fero.

"Permen yupi atau gue ngambek,"

"Iya ntar gue beli 'in,"

"Huaaa makasih Fero sahabat ku yang paling baik gak pelit kayak yang satu,"sindirku melirik kesebelah kananku.

"Manjain teruss,"decak Devi.

"Yaudah gue mau ketemu Satria dulu, jangan nanya urusan gue apa,"ucap Fero.

"Yeah loh ni si Bambang geer banget kita bakalan nanyain dia,"timpalku.

Walaupun Fero sudah berjalan agak jauh setelah mendengar ucapanku, dia kembali menoleh kebelakang dan tersenyum lalu kembali berjalan lagi.

"Kantin yuk Van,"

"Gak ah lo aja, gue mau ke perpus nyari buku buat bahan ngerjain tugas dari bu Prita,"

"Gue itu punya teman, tapi serasa gak punya teman. Kekantin aja sendirian, miris banget nasib gue. Cuma bayangan gue yang setia, selalu nemanin gue setiap saat,"

"Ini nih kalo kelamaan jomblo bawaannya baperan aja, makannya cari pacar sana,"

"Lo juga jomblo markonah. Gue jomblo bukan karena gak laku ya asal lo tau aja gue itu orangnya pilih-pilih, tipe gue itu tinggi,"

"Saking tingginya lo gak sanggup ngegapainya yahh, makannya belum ada yang nyangkut,"aku tertawa puas meledek Devi.

"Iya'in aja dari pada nanti gue disuruh beli permen yupi. Mentang-mentang punya do'i sombong banget,"

"Apaan si ngawur aja lo kalau ngomong. Do'i-do'i apaan tu?"

"Eleh lagak lu sok polos, gue panggil Aji baru tau rasa nanti,"

HARUSKAH KU PERGITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang