Selamat membaca..
Jangan lupa comment sebrengsek mungkin..
MATURE
"Juhee?" Suara lantang itu membuat langkah kecil Juhee terhenti.
"Apakah kau Juhee? Kim Juhee?"
"Benar, maaf kau siapa?"
"Kau tidak mengingatku?" Ucap pria tampan dengan jaket kulit di balut dengan kaca mata hitam yang menjadi daya pikatnya.
Juhee memicingkan matanya seperti tengah mengingat-ingat sesuatu, dan pria itu membuka kacamata hitamnya, pantas saja pria itu selalu menggunakan kaca mata hitam, bagaimana bisa mata besarnya sangat bersinar? Batin Juhee.
"Aku Jungkook, kita pernah bertemu di bandara, kau ingat?" ucap Pria tampan dengan senyum menawannya, berharap Juhee kembali mengingat itu "Dompetmu terjatuh saat kita bertabrakan" lanjutnya
"Ah benar, maaf aku sangat buruk dalam hal mengingat"
"Apa kau mengikuti kelas ini juga?"
"Benar"
"Tapi mengapa selama ini aku tidak pernah melihatmu?"
"Aku sebelumnya pernah kursus bahasa Spanyol lima tahun lalu, tapi aku berhenti, dan sekarang aku memulai lagi"
"Wah menarik, ternyata kita di lingkungan yang sama. Ah ya mau makan siang bersama?"
"Tapi aku harus pulang"
"Ayolah Juhee-ah aku akan mentraktir mu spageti yang paling enak di daerah ini, anggap saja ini adalah permintaan maafku karena telah menabrakmu minggu lalu"
Juhee sejenak berfikir, jika ia menolak pasti akan menyakiti ajakan baik pria ini, juga akan terasa semakin bosan jika ia terus berada di rumah yang sepi sendirian menunggu kabar dari suaminya setiap saat.
"Ba-baiklah"
Keduanya mengunjungi restoran terdekat dari tempat kursus itu, dan pembicaraannya keduanya kini mulai relax, tidak menegangkan seperti pertemuan awal.
Yang dapat Juhee simpulkan bahwa pria bernama Jungkook itu adalah pria yang sangat baik, tutur kata nya pun sangat sopan, juga memiliki kesukaan yang sama tentang Negara Spanyol.
Jangan sampai Taehyung tahu jika istrinya telah memikirkan pria lain.
Rasa rindu kembali menyerang gadis bersurai panjang itu, setiap malam di kamar besarnya dengan segala hal tentang Taehyung, merindukan segala sentuhan pria tampan itu, dan selalu berakhir dengan menciumi kemeja yang belum ia cuci bahkan sebelum Taehyung pergi ke Jepang, karena aroma tubuh suaminya adalah salah satu keharusan.
Rasanya Juhee ingin sekali mengutuk kakak iparnya sendiri, selalu saja membuat suaminya dalam perjalanan bisnis yang begitu lama, tapi di sisi lain Juhee pun mengerti tugas dan tanggung jawab suaminya.
Kim Seokjin mengalami trauma yang berlarut-larut, dan selama ini ia tidak bisa bepergian dengan menggunakan pesawat, oleh sebab itu Taehyung lah yang sering menggantikannya bila ada meeting atau perjalanan bisnis ke luar Negeri.
Trauma itu di sebabkan saat calon istri Seokjin yang akan menyusul dirinya ke Korea, tiba-tiba pesawat yang di tumpangi nya meledak, Seokjin dalam keterpurukan yang panjang, selama 7 tahun ini, ia masih belum bisa menerima kehadiran sosok wanita manapun dalam hidupnya.
Sejak awal keluarga Kim memang tidak pernah setuju Taehyung maupun Seokjin menikahi gadis yang berbeda kasta, namun dengan kekuatan cinta mereka, ia bisa menembus tembok yang membenteng tinggi.
Nyonya Kim merestui pernikahan Taehyung dan Juhee bukan hanya tanpa sebab, karena pada dasarnya ia sangat menginginkan sosok cucu laki-laki untuk penerus perusahaan besarnya, karena apabila Taehyung memiliki seorang putra, maka perusahaan akan jatuh ke tangan Taehyung sepenuhnya.
Wanita paruh baya itu sudah lelah mengharapkan Seokjin agar ia segera menikah dan memiliki seorang anak laki-laki, bahkan nyonya Kim tak segan-segan merencanakan kencan buta untuk sang putra sulungnya setiap minggu, namun tetap saja akan berakhir sia-sia.
Seokjin sangat mencintai mendiang calon istrinya, Choi Ahreum. bahkan sampai detik ini hatinya tertutup rapat untuk siapapun.
Kembali lagi pada Juhee yang tengah berbaring di ranjang besarnya, ia kembali mengambil ponsel yang ia letakkan di narkasnya, seperti biasa pria itu belum juga membalas pesannya.
"Sayang, kau masih sibuk?"
"Ahhh yassss na-nantihh a-aku telponhh kembali, a-ku sedanghh sibukhh"
Taehyung menutup sepihak panggilannya, seketika bibir Juhee bergerat dan tangannya begitu kuat menggenggam ponsel yang masih ia letakan di telinganya, hati Juhee kembali berdetak tak karuan.
Juhee mendengar suara parau suaminya yang sedikit mendesah, pikiran konyol Juhee terus bersaut-sautan.
•••
Seorang pria tampan tengah menunggani tubuh elok wanita yang menungginginya, pria itu terus menampar bokong sintal wanita yang terus mendesahkan namanya.
Taehyung di buat gila dengan tubuh wanita dalam kungkungannya ini, ia terus meremas payudara yang sejak tadi menggantung bebas dalam genggamannya, kata-kata kotor terus ia ucapkan agar segera menuju puncak klimaksnya.
Wanita yang kini tengah hamil empat bulan itu kemudian berbalik menyerang Taehyung, wanita itu langsung mengarah pada kejantanan yang masih tegak menjulang dan mengulumnya dengan rakus, sampai pada titik kenikmatan itu berakhir.
Taehyung memejamkan matanya, rasa bersalah dan terjatuh kelubang dosa telah ia lakukan, Taehyung terus mengingat wajah istrinya saat melakukan hal tak senonoh pada wanita lain, namun mau bagaimana lagi Taehyung pria normal ia tidak ingin terus menahan hormonnya.
Taehyung memunggungi tubuh wanita itu, dan sang wanita menangis dalam diamnya tat laka ia sadar bahwa Taehyung belum juga mencintainya.
Taehyung mengambil ponsel di narkasnya, mengetikkan sesuatu pada sang istri yang sudah sangat ia rindukan.
"Sayang, dua minggu lagi aku akan kembali, aku sangat merindukanmu"
[]
Readers..
Jangan bully aku ya, sejak awal aku udah bilang akan buat Taehyung sebrengsek mungkin.Sebenernya aku males banget ngetik yang berbau 21+ ini, tapi adegan itu emang salah satu point terpentingnya. Huaaaah maafkan aku 😭😭😭
KAMU SEDANG MEMBACA
ANOTHER LOVES -END-
FanfictionPatah hati yang paling kejam adalah ketika kau tersadar bahwa semesta yang kau genggam sudah tidak mencintaimu lagi.