Pict by TAETZUWI
Hi Readers..
Silahkan vote dan komen se anjim mungkin buat Taehyung, sebelum kalian akan ngebucin Taehyung di cerita selanjutnya.
___
DOR !!
"Tidaaaaaaaaakkkkk" Juhee berteriak
Taehyung memegangi dada kirinya, dengan berlumuran darah di tangan besarnya, Taehyung kalah cepat saat tubuh Jungkook berhasil memeluk tubuh Juhee, dan tubuh Taehyung lah yang menjadi tameng pelindung untuk tubuh belakang Jungkook. Taehyung ambruk dalam tubuh yang mengenaskan.
DOR !!
Satu tembakan lagi terdengar, kali ini bukan dari peluru yang sama. Jimin tersungkur terjatuh di hadapan mereka, darah mengalir di sekujur kepalanya.
"Maafkan noona Jim" ucap seorang gadis yang sama-sama bermarga Park itu, Sooya.
Sooya dengan cepat menembak kepala Jimin kala pistolnya mengarah kembali pada Juhee, sebenarnya rencana awal nya degan Jimin sudah ia sepakati bersama, membuat seluruh keluarga Kim menderita, namun justru kebaikan Seokjin mampu meluluhkan hatinya, Sooya mulai jatuh cinta.
Seokjin datang bersama Sooya beberapa saat lalu ketika Jungkook pun mengiriminya sebuah pesan untuk menyadap lokasinya, dan sialnya lokasi Jungkook tidak bisa terakses, pria itu frustasi.
Namun tidak kehabisan akal Seokjin malah melacak lokasi Taehyung, dan benar saja pria itu melihat mobil Taehyung di sana, dan dengan cepat ia memasuki tempat itu.
Seokin melihat tubuh bergetar Taehyung dengan luka tembakan di dada sebelah kirinya, darahnya membanjiri kemeja itu, Juhee menangis menopang kepala Taehyung untuk berbaring di pangkuannya, dan Jungkook melepas jaketnya sendiri untuk menahan darah yang mengalir di sana.
Dengan sigap beberapa polisi pun berdatangan untuk mengamankan tubuh Taehyung dan tubuh kaku Jimin, sirine ambulance terdengar di luar.
Sooya menangis dalam kungkungan Seokjin kala tubuh Jimin di angkat menuju ambulance, Seokjin menatap Juhee yang menangisi Taehyung, sungguh ia tidak memiliki celah lagi untuk masuk kembali pada hidup Ahreum-nya. Seokjin memejamkan matanya dengan kuat.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANOTHER LOVES -END-
FanfictionPatah hati yang paling kejam adalah ketika kau tersadar bahwa semesta yang kau genggam sudah tidak mencintaimu lagi.