Hai Readers..Sorry kalo ada yang masih gak terima dengan endingnya, tapi menurutku ini adalah ending yang manis.
___
"Kemarilah sayang!" ucap Juhee memanggil putra keduanya agar lebih mendekat pada mereka, Leon.
"Mama, ini tempat apa?" ucap Leon dengan polosnya
"Ini adalah sebuah pemakaman Leon, di dalam sana ada seseorang yang tertidur dengan damai"
"Bolehkah Leon juga ikut tidur di sana, mama?"
"Belum saatnya sayang, jika waktunya tiba kita semua akan beristirahat dengan tenang di sana, kemarilah berdoa bersama hyung-mu" bujuk Juhee agar anak bungsunya ikut duduk di sisi kiri putra pertamanya, Tiger.
"Tiger-hyung sedang berdoa atau tertidur sih?" tanya Leon polos mengamati seluruh wajah tenang kakaknya dengan fokus.
"Sssst berisik sekali kau bocah kecil" ucap Tiger dengan ketus
"Galak sekali, dasar harimau" gumam bocah berusia 7 tahun itu.
Sang mama dan daddy yang mengamati percekcokan kecil kedua putranya itu justru malah terkekeh, mereka selalu memberi sebuah kehangatan setiap harinya, sangat menggemaskan.
"Hai pah, bagimana kabar papa? Aku akan masuk Universitas terbaik di London, kampus yang papa inginkan dulu, dan aku mewujudkannya untuk papa, papa tau tidak? mama menangis saat aku mendapatkan beasiswa di sana. juga daddy, daddy yang membantuku mengurus segalanya di London, apa papa bangga juga pada Tiger? Pasti jawabannya Iya, sudah ketebak. Papa beristirahatlah dengan tenang, Tiger menyayangi papa" laki-laki berusia 18 tahun itu berdoa dalam hatinya dengan penuh senyum, sambil mengelus batu nisan ayahnya, juga meletakkan setangkai bunga mawar putih di sana.
"Apa hyung menangis?" tanya Leon dengan polosnya, anak berusia 7 tahun itu selalu saja menggoda hyungnya.
"Mama, apa kau membawa jarum dan benang? Sungguh aku akan membuat anak ini berhenti bicara" ucap Tiger ketus.
"Daddy, lihatlah hyung akan menjahitku" ucap bocah laki-laki itu mengadu tak terima.
"Hentikan boys, sekarang waktunya mama dan daddy yang berdoa dengan tenang, oke" ucap pria tampan berbalut setelan jas hitam yang sangat pas di tubuhnya, juga kaca mata mengantung indah di wajah itu. Pria itu masih sangat tampan walau di umur yang sudah tidak muda lagi.
"Taehyung-hyung, sudah 18 tahun berlalu, aku masih tidak menyangka mengapa secepat ini kau pergi, bahkan kita belum sempat mendengar siapa yang Ahreum pilih antara kau dan aku, tapi kau telah menyerah duluan, tapi aku sudah tahu dengan pilihannya, dia akan selalu memilihmu hyung, kau tidak pernah mati dalam hatinya, aku sangat kesal. aku akan terus menjaga Ahreum dan Tiger untukmu, jika aku melanggar kau boleh kembali ke dunia ini untuk menghajarku, sudah ya aku malah jadi tertawa" ucap Jungkook dalam hatinya tersenyum getir di tempat, mata pria itu berkaca-kaca masih tak mengira bahwa segalanya berakhir secara singkat.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANOTHER LOVES -END-
FanficPatah hati yang paling kejam adalah ketika kau tersadar bahwa semesta yang kau genggam sudah tidak mencintaimu lagi.