💘 day 5

535 130 43
                                    

day five
take a long walk together. hand to hand.

"ini perjalanan panjangnya disuruh sepanjang apa, ya?" tanya changbin yang lagi ngelihatin layar hp

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"ini perjalanan panjangnya disuruh sepanjang apa, ya?" tanya changbin yang lagi ngelihatin layar hp. ngecek foto 30drc sambil rebahan dengan posisi kepala di sofa sedang kaki di sandaran.

"emang kita disuruh ngukur pake garisan?" tanya naya balik.

"enggak tau. tapikan ini lagi pandemi. gak boleh pergi-pergi. di rumah aja."

"yaudah, room tour  rumah lo aja, tuan muda. kan perjalanan panjang juga," usul naya.

"nggak- nggak." changbin auto nolak. soalnya dia males di ceng-cengin bundanya kalo ketahuan gandengan sama naya. dih padahal bunda udah tahu, anaknya seorang slave-love ((alias budak cinta :D)).

"jajan aja lah kuy di depan lapangan," ajak changbin sambil bangun dari posisi gak normalnya.

"gue ayok aja asal dibayarin, mah." yang diajak ngangguk setuju. "pake motor sapa?'

"jalanlah. kan mau gandengan."

"tapi kan ja-- hmp--" changbin nutup mulut naya pake telapak tangannya.

"dilarang sambat."

naya merengut sebel.

"dah sana siap-siap. gue pulang dulu ambil jaket sama masker," ujar changbin sebelum balik badan jalan ke arah tangga ninggalin naya sendirian di ruang keluarga lantai dua rumahnya.

"jangan lupa bawa dompet, tuan muda!" seru naya bikin changbin yang udah sampe lantai bawah misuh-misuh.

×××

"berangkat sekarang?" tanya changbin persis setelah naya keluar dari pagar rumahnya.

yang diajak ngangguk. kayak biasa, langsung jalan dahuluin changbin yang masih berdiri nyender di pagar.

"heh, mau kemana?!" changbin narik ujung jaket naya bikin cewek itu refleks berhenti.

naya noleh bingung. "katanya mau jajan?"

changbin ulurin tangannya ke depan terus ngecicit, "gandeng."

naya dengus geli-geli jijik sama tingkah pacarnya. tapi tetep nyambut uluran tangan yang lebih tua, sekaligus jadi yang pertama satuin telapak tangan mereka walaupun akhirnya tangan naya tenggelam juga ketutupan tangan changbin, habis itu ngomong,

"mau gandeng ngomong dulu tuh biar apa, sih? biar lucu ya?"

changbin nggak dengerin ledekannya naya dan malah mainin tautan tangan mereka. diayun-ayunin ke depan belakang depan belakang, semangat banget persis kayak anak-anak yang mau dianter ke sekolah. 

pas lagi asyik-asyiknya nikmatin dunia milik berdua, tiba-tiba ada segerombolan cowok-cowok bermasker yang nggak lain dan nggak bukan adalah temen main yang juga merangkap sebagai tetangga mereka, jisung, hyunjin, felix, sama jeongin teriak-teriak ngeledek.

"gandengan terus ki arep nyebrang po piye!"

"woalah ono bucin! ojo cedak-cedak cah ndak ketularan!"

"social distancing woe! corona corona!"

"pantes dijak dolan wegah. jebule lagi ngebucin!"

bukannya ngehindar supaya nggak diledekin, changbin malah melet-melet balik ngeledek sambil ngangkat gandengan tangannya sama naya dan dilihatin ke para jomblo-jomblo ngenes itu.

"wooo malah umuk!" empat cowok itu balas teriak.

sumpah, naya malu.

notes ;

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

notes ;

aku habis baca ulang ini terus baru sadar cerita ini se-nggak jelas itu. menangyd T-T

sweet chaos. ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang