Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
drrrt drrrt drrrt
naya yang baru aja selesai lipat mukena langsung bangun dari duduknya buat ngambil hp yang tiba-tiba bunyi. dahinya ngernyit bingung pas liat nama si penelepon, tertulis di sana, 'tuan muda'. padahal ini masih jam lima pagi, bahkan matahari aja masih antara niat nggak niat mau nampakin diri tapi ngapain changbin udah nelpon dia sepagi ini.
"halo," sapa naya setelah geser logo hijau.
"assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh," sahut suara dari seberang.
naya hampir keselek ludahnya sendiri denger sahutan changbin. WOILAH ngagetin banget changbin ngucap salam? biasanya mah kalo ke kuburan doang.
"tumben salam?"
"dijawab, bab."
"walaikumussalam warrahmatullahi wabarakatuh," jawab naya sebelum kembali ngulang pertanyaanya, "tumben ngucap salam?"
"lah lo nggak baca challenge day one?" changbin balik bertanya.
"enggak. emang apa?"
"give the warmest greetings ever."
"ya terus?"
"assalamualaikum itu kan salam paling hangat."
"YA TAPI MAKSUTNYA KAN NGGAK GITU-" naya menghembuskan nafas lelah. "terserah lo, lah, bin," lanjutnya pasrah.
"dah ya, gue matiin."
"iy-"
tut- tut- tut-
belum sempat naya selesaiin ucapannya, sambungan telepon udah dimatiin sepihak. naya yang kesel udah siap-siap mau banting hp sama ngumpat,
"WOE CHANGBIN ANJ-- astagfir gak boleh misuh, habis subuhan. man eman pahalaku."
tapi gak jadi karena inget baru aja selesai sholat.
hp ditaruh lagi, naya ngelus dada sabar.
tolong ingetin naya buat bunuh changbin nanti siang sebelum shalat, supaya dosanya bunuh manusia-ralat, babi bisa dihapus sama pahala shalat dhuhur.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.