9

163 32 5
                                    

—yonghee dan yongseung






pemuda berjas abu itu melangkah menuju ruangan yang ia tuju. sesekali membalas sapaan beberapa pekerja yang melihatnya. sudah lama rasanya tidak menginjakan kaki di kantor mewah ini. dulu sang ayah sering sekali memaksanya datang untuk sedikit mempelajari kegiatan didalam kantor.

pemuda itu menghembuskan napasnya dengan kasar sebelum mengetuk pintu bercat cokelat tua dihadapannya. ia pun masuk kedalam ruangan itu setelah mendengar intruksi dari dalam.

terlihat seorang laki-laki lain sedang terduduk dikursinya sambil melihat beberapa berkas dimeja.

"maaf... aku menyerah, aku tidak sanggup memenuhi tugasku" ucap yonghee tanpa basa-basi.

lelaki dihadapannya menghela napas kasar, kemudian menatap yonghee dengan tatapan serius.

"kenapa?"

"aku tidak bisa yongseung, hubungan itu sudah jalan beberapa tahun tapi hasilnya tetap sama...

aku dan minhee tidak akan pernah saling mencintai"
yonghee mengikuti langkah kaki yongseung yang berjalan menuju jendela ruangannya

"inikah alasanmu kabur dari rumah? menyusulku kesini dengan alasan olimpiade? " yongseung terkekeh kecil

"kukira otak pintarmu itu akan memikirkan alasan yang lebih bagus yonghee"

"yongseung, aku tidak tega melakukannya" wajah yonghee mulai memerah karena menahan emosi, dia ingin cepat terbebas dari urusan ini dan menjalani hidupnya dengan tenang.

"sangat disayangkan... ayah pasti akan kecewa padamu dan juga itu berarti kau gagal untuk membuktikan bahwa kau lebih baik daripada ku"

yonghee mengepalkan tangannya. bayang-bayang masa kecilnya berputar kembali didalam otaknya. ia tidak suka merasa kalah dari yongseung. sedari dulu yongseung selalu saja lebih dibanggakan.

"dengarlah yonghee, aku memberimu tugas yang mudah. sementara aku mengerjakan yang sulit, kau hanya perlu membuatnya menjadi milikmu hanya sampai waktu yang telah ku tetapkan."

yongseung menoleh kearah yonghee yang sedang menunduk, lalu ia pun tersenyum tipis.



"ayolah, yonghee yang ku kenal itu tidak mudah menyerah seperti ini... apalagi ini adalah permintaan terakhir ayah, kau pasti ingin membuktikan kelayakan dirimu di keluarga kim, juga kan?"



yonghee mengepalkan tangannya sampai buku-buku tangannya memutih. mencoba menyalurkan emosinya. ia selalu kalah telak, semua yang dikatakan yongseung benar. dia selalu ingin membuktikan bahwa ia layak, ia lelah dipandang remeh.

maaf, minhee
batinnya berkecamuk, ia sangat menyayangi minhee sebagai adiknya. tapi ia tidak ada pilihan lain, ia tidak ingin kembali ke kehidupannya dahulu.

yonghee keluar dari ruangan yongseung dengan sedikit membanting pintu. membuat beberapa karyawan terkejut tapi kembali tidak peduli.


sementara itu yongseung diruangannya menatap punggung yonghee yang menghilang dibalik pintu. lalu tersenyum sambil berkata








"itu baru, adik tiri yang ku kenal"



























----------------------------------------

hayo maksud yongseung tuh apaya 😫

konflik akan semakin rumit guys

[discontinue] Secret Garden ; HwangminiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang