Part 5 | Terserah!

44 5 0
                                    

Tiga hari berlalu sejak Selatan sakit. Bagi Tara, itu adalah hari paling bahagia dalam hidupnya. Tanpa gangguan dari Selatan. Tentang kejadian beberapa hari lalu dalam video call, Tara sudah melupakan semuanya. Dan semoga saja, Selatan juga melupakannya. Saat ini, Tara sedang berada di kelas bersama Alin. Beberapa murid juga sudah berdatangan memadati kelas.

Tiba-tiba, seseorang masuk ke dalam kelas dan memberikan kode pada semua murid untuk diam. Dia lalu berjalan mengendap menuju ke arah Tara yang sedang menelungkupkan wajahnya dalam lipatan tangan. Saat sudah berada di belakang Tara, ia pun menghitung dari satu sampai tiga.

"Doorrrr."

"Eh ampun mama." Tara langsung terduduk karena terkejut. Ia menatap kesal pada seseorang yang tengah tertawa di belakangnya.

"Selatan!" Geram Tara saat melihat Selatan masih tertawa.

"Eh ampun mama." Kata Selatan memperagakan ulang latah Tara tadi.

Melihat itu, Tara menjadi semakin kesal. Ia menoleh ke depan tanpa mau melihat kearah Selatan yang sudah berhenti tertawa.

"Yaelah gitu aja marah Tar. Kemarin aja, kangen sama gue sampe nge vc berkali-kali pas gue sakit." Selatan sengaja berbicara dengan keras hingga semua murid mendengarnya.

"FITNAH!" Bantah Tara dengan cepat, sebelum semua murid menuduhnya dan mempercayai perkataan Selatan.

"Ngaku aja kali Tar, gak usah malu-malu. Btw lo imut banget pake piyama sapi waktu itu. Kalo sekarang udah beda, karena gak imut lagi tapi garang. Raarrrr." Selatan tersenyum penuh kemenangan saat melihat kepanikan dalam wajah Tara.

"Tara gak nyangka gue." Kata Alin sedikit berteriak dengan wajah tak percaya.

"Cieeee Tara." Teriak satu kelas membuat Tara rasanya ingin membunuh Selatan saat itu juga.

"Lin, lo percaya sama nih orang dari pada sahabat lo sendiri?" Tanya Tara dengan wajah kesal menunjuk kearah Selatan yang masih saja memasang senyum menyebalkan.

"Nih kalo lo gak percaya Lin." Selatan mengotak-ngatik handphonenya. Tak lama kemudian, Selatan menunjukkan layar handphonenya pada Alin.

Beberapa murid memadati sekitar Alin untuk ikut melihat layar handphone Selatan. Mereka yang telah melihat kompak langsung menatap kearah Tara yang berada di samping Alin. Merasa tak nyaman ditatap seperti itu, Tara merebut handphone Selatan dan melihat apa yang dilihat semua temannya tadi. Ternyata ada screenshot dari video call mereka kemarin, dan disitu ada dirinya menggunakan piyama sapi dengan wajah yang menurutnya sangat aib.

Belum sempat Tara menghapus foto itu, Selatan sudah lebih dulu mengambil kembali handphonenya dan berlari menjauh dari amukan Tara yang kini mengejarnya.

"SELATANNNN HAPUS FOTO GUE!!!" Teriak Tara masih mengejar Selatan.

Selatan dan Tara berlarian di kelas tanpa memperdulikan siswa lain yang hanya menatap mereka. Tara berhenti berlari, ia bernafas tak teratur. Dengan langkah kesal, Tara kembali ke kursinya dan duduk disana. Ia sangat lelah.

Tak lama setelah Tara duduk, Selatan menyusul duduk di bangkunya yang berada di belakang bangku Tara. Ditepuknya bahu Tara dua kali tapi tidak ada balasan dari Tara.

"Tar, lo marah sama gue?" Tanya Selatan.

"Udah deh Tan, hapus aja foto tadi." Alin angkat bicara saat tau Tara dalam keadaan yang tidak baik sekarang.

"Iya Tan, kasian tau Tara nya." Dhio menambahkan.

"Yaudah nih, gue hapus." Selatan buru-buru menghapus foto Tara yang tadi ada di handphonenya.

SELATARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang