01- Alya Angelista Wijaya

71 24 44
                                    

🎶BOOM -NctDream🎶

Happy Reading👀

«



"GOOD MORNING CUPU!"

Orang yang dikatai Cupu itu mendongak menatap Sang pelaku, tapi tidak sampai seperkian detik, dia lalu menunduk kembali melanjutkan untuk membaca buku yang sedang dia baca.

"Akh Iya! Gua lupa, lo kan bisu Jim" Ya, korban itu adalah Jimmy. Jimmy yang sudah terbiasa akan hal itu terlihat biasa saja, toh percuma dia melawan, karena pelaku itu seorang Cewek. Keras kepala. Lagi pula akan membuang-buang waktu dan tenaganya saja.

"Udahlah Al, masih pagi. Dia juga bodoamat tuh. Mending ngantin, lapar gua"

Alya Angelista Wijaya. Cewek Keras kepala, pembuat onar, dan juga hobi ngebully. Yap! Dia adalah cewek Si pelaku itu.

"Kuy Kuy Kuy" Ujar Alya, menerima tawaran sahabatnya tadi. "Heh, Cupu! Jangan baca buku mulu, sekali-kali baca do'a gitu, supaya lo dapat hidayah buat ga jadi bisu gini" Ujarnya lagi kepada Jimmy.

Ucapan itu tidak membuat Jimmy berkutik, dia tetap melanjutkan bacaannya, seolah-olah menganggap Alya hanyalah angin lalu saja.

"Al, gua saranin nih yah, mending lo dah yang baca do'a. Supaya lo sadar dikit, benci bener lo sama Jimmy, heran gua. Ati-ati kecantol cintanya, mampus lo" Ujar Kesya, sahabat Alya.

"Wah anjir, Gausah ngadi-ngadi lo kalau ngomong! Ya kali gua suka sama dia, mending gua suka sama Pak Tamrin njir" Ujar Alya tidak suka. Pak Tamrin adalah salah satu tukang bersih-bersih disekolah.

"Seriusan?! Gua pegang kata-kata lo, Al" Ujar Nadin sembari tertawa.

"Jangan-jangan lo beneran nyimpan rasa lagi sama Pak Tamrin. Ga nyangka gua" Tambah Kesya, membuat Nadin semakin tertawa kencang.

"Tapi Pawangnya Pak Tamrin serem anjir. Waktu itu sekolah udah sepi, dan gua liat Bininya Pak Tamrin bawa senjata pamungkasnya sambil marah-marah karena Pak Tamrin ketauan nyolong duit Bininya" Jelas Nadin heboh, untung kelas sedang sepi jadi mereka tidak menjadi Pelawak dadakan dikelas.

Sudah jelas semua akan tertarik dengan topik ini. Seorang Tukang bersih-bersih sekolah yang hits itu pasti akan mendapat julukan baru Suami takut Bini.

"Senjata pamungkas apaan? Maksud lo Panah? Keris? Pedang atau apaan Kampert?" Tanya Kesya.

"Dih, yakali dia bawa gituan. Bakal jadi perang kelima dah anjir. Biasalah emak-emak, apalagi kalau bukan sapu" Ujar Nadin kembali ketawa mengingat kejadian tersebut, membuat perutnya seketika tergelitik.

"Anjir Haha!! Kurang kerjaan banget lo ngintipin pertikaian rumah tangga orang" Ujar Kesya, dengan tawa menggema.

"Ya iyalah! Kapan lagi gua liat Pak Tamrin yang receh, hits dan aduhay itu bisa kicep depan Bininya" Ujar Nadin, dengan tawa yang sudah sedikit reda.

"Jadi gimana, Al? Masih mau lo suka sama Pak Tamrin? Pawangnya galak cuy, Ati-ati" Ujarnya kembali.

"Sinting lo! Gua becanda kali, yakali gua sama Pak Tamrin, Dih!" Sewot Alya.

"Serius juga gapapa Alya sayang. Gua siap jadi pagar ayu dipernikahan lo" Ujar Kesya sambil ketawa.

"Kampert! Ngantin ga nih?! Keburu Bel bunyi ini" Ujar Alya, mengalihkan pembicaraan. Kenapa ujung-ujungnya dia yang ditertawakan oleh teman-temannya?! Memang Akhlak Obso!

Jimmy yang sedari tadi sibuk dengan bukunya, tapi diam-diam menyimak hanya tertawa kecil, setelah mereka bertiga meninggalkan kelas.

The Angel Of The Heart Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang