-Kebahagianmu, adalah tugasku-
Ini bukan cerita tentang Anak geng motor dan bukan tentang anak nakal, bangor, tak berperasaan yang kemudian menjadi sosok penuh kebucinan setelah mendapatkan cintanya. Tapi ini tentang dia, Jimmy Prime Damara.
Cowok...
Teriakan Alya membuat semua siswa yang berada di parkiran menoleh padanya. Tapi tidak dengan orang yang dipanggilnya sendiri. Orang itu terus berjalan tanpa menghiraukan panggilan Alya.
"Eh! Kalau dipanggil itu nyaut, jangan diam. Ga Sopan lo!" Sentak Alya, menepuk bahu Jimmy.
Jimmy menoleh kearah Alya "Kenapa?"
"Pake nanya kenapa? Kemarin lo ngeread chat gua doang. Ga ada akhlak lo!" Ujar Alya.
Jimmy menaikkan alisnya satu "Terus?"
"Ya-gapapa" Alya jadi gugup sendiri. Lah iya! Ngapain dia jadi terlihat marah seperti ini?
"Kemarin itu daredoang. Gausah gr lo" Ujarnya lagi. Entah kenapa Jimmy merasa tidak suka dengan pernyataan Alya, ntahlah dia juga bingung.
"Hm"
"IH ANJIR! HM DOANG. BENER-BENER LU YAH" Jimmy lagi-lagi dibuat bingung, kenapa cewek ini yang malah marah? Harusnya kan dia? Karena merasa dipermainkan? Aneh!
"Hai Jimmy, Pagi" Sapa Ayla, yang tiba-tiba muncul dihadapan mereka berdua.
Jimmy tersenyum tipis "Pagi"
"Aku bawa bekal buat kamu, makan yah" Ujar Ayla, menyodorkan tupperware berwarna merah.
"Saya ga minta"
"Kamu emang ga minta, tapi aku sendiri yang berinisiatif buat bikinin kamu"
"Gausah, merepotkan"
"Ga kok. Makan yah, aku bangun jam 5 pagi buat bikin ini loh" Ujar Ayla, menyodorkan kembali tupperware-nya. Jimmy yang merasa tidak enak, kemudian mengambil tupperware itu.
"Makasih"
Ayla tersenyum lebar "Eh ada lo, Al? Sejak kapan disini? Ko gua ga liat?"
"Gua yang segede gini, lo ga liat Kak? Buta lo?" Sewot Alya.
"Berani lo sama gua?" Tantang Ayla.
"Ngapain takut?" Ujar Alya, menantang kembali.
"Gua aduin lo sama Ayah!"
"Dih, ngadu mulu kerjaan lo Kak. Buat apa Allah nyiptain tangan kalau ga buat baku hantam. Ayo sini!" Ujar Alya semakin menjadi.
Alya berdecih "Takut lo Kak? Dih pengecut" Lanjutnya. Lalu beranjak menuju kelasnya tanpa menghiraukan Jimmy yang sedang menatapnya. Tatapan yang sulit Alya jelaskan.
"Sial"
"Saya duluan. Nanti saya kembalikan tupperware-nya " Ujar Jimmy, kemudian berjalan meninggalkan Ayla.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
