Happy Reading👀
«"ADA BI ATIH LAGI DANGDUTAN
MALAMNYE DILANJUT LAGI
ADA ENENG YANG CAKEP PISAN
SELAMAT PAGI, BUAT YANG ADA DIHATI!"Kelas XI MIA 3. Yang tadinya tentram, aman, damai. Hanya suara Alya dan kedua sahabatnya yang terdengar. Sekarang ditambah dengan kedatangan Raiden beserta antek-anteknya membuat kelas menjadi ribut.
"Heh! Tumben lo pada baca buku gini? Kerasukan apa lo semua?" Tanya Jeno heran. Karena seisi kelas sedang sibuk dengan bukunya, sampai ada yang berebut tugas dari teman, untuk dicontekin pastinya.
"Tadi Pak Asep kesini, nyuruh belajar. Katanya mau ulangan matematika, dan pr yang kemarin harus dikumpulin. Kalau ga, ga bakal ikut ulangan" Jawab Wira, ketua kelas. Membuat Enam manusia itu membulatkan matanya, kaget.
"WAH ANJIR! SERIUSAN?! MAMPUS! GUA LUPA NGERJAIN PR LAGI!" Teriak Hugo, Frustasi.
"Heh Buntelan Gogo! Bisa kaga sehari aja gausah teriak-teriak?! Pecah gendang telinga gua lama-lama. Apes bener sekelas sama lo mulu" Ujar Alya, sambil melempar kertas yang sudah digulungnya, yang tepat mengenai sasarannya.
"Kita itu jodoh, Al. Makanya dipertemukan terus" Ujar Hugo, mendapat pelototan tajam dari Alya.
"Lupa atau emang sengaja?" Sindir Raiden.
"Sengaja si, biar bisa nyontek disini. Baru liat, belum gua baca soalnya aja udah bikin kepala gua mau meledak" Ujar Hugo.
"Itunya namanya bodoh" Celetuk Martin.
"Heh Titisan bule! Emang lo sendiri udah Pr nya? Belumkan? Jadi gausah banyak komen kaya netizen!" Ujar Hugo, membuat Martin cengar-cengir.
Sementara siswa lain yang sedang terlihat sibuk dan serius belajar. Berbeda dengan satu orang dipojok bangku belakang yang terlihat tenang, dan enteng duduk ditempatnya. Dia dengan santai membaca buku, dan mendengarkan musik dengan headset ditelinganya.
"Bagi contekan lah, Jim" Ujar Hugo, kepada orang tersebut.
"Jangan lo kasi, Cupu. Ntar si buntelan malah keenakan" Cibir Alya.
"Alya sayang diam deh! Mau aku pecat jadi Istri?" Ujar Hugo.
"NAJIS!"
Jimmy yang merasa terusik dengan kedatangan dedemit satu itu, mendongak untuk menatapnya. Dengan alis terangkat seolah bertanya "Ada apa?"
"Bagi contekan, gua belum selesai ngerjain pr. Lo kan baik Jim" Ujar Hugo sembari mengguncangkan bahu Jimmy.
Hugo yang sedang berusaha untuk mendapatkan contekan dari Jimmy. Sedangkan temannya malah enak-enakan duduk dibangkunya sambil menunggu contekan itu. Untung Hugo sabar.
Tanpa berkata sepatah kata, Jimmy kemudian menyodorkan buku yang tergeletak diatas mejanya kepada Hugo. Tapi belum sempat buku itu sampai ditangan Hugo, suara seseorang membuat seisi kelas mulai menegang.
"Selamat pagi anak-anak" Sapa Pak Asep. "Pagi juga Pak"
"Hugo ngapain kamu disitu? Kembali ketempat duduk kamu" Hugo menghela nafas berat. Tamat riwayatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Angel Of The Heart
Novela Juvenil-Kebahagianmu, adalah tugasku- Ini bukan cerita tentang Anak geng motor dan bukan tentang anak nakal, bangor, tak berperasaan yang kemudian menjadi sosok penuh kebucinan setelah mendapatkan cintanya. Tapi ini tentang dia, Jimmy Prime Damara. Cowok...