hutan cempaka [ End ]

episode 6 (penari)

                    "Harap menggunakan
            Translate bila tidak di mengerti"

___________________&~~~&___________________

Saat adhisti menatap wanita tersebut bunyilah suara gamelan,lalu wanita tersebut pun menari di depan Adhisti tetapi,yang di bikin aneh adalah ia menari tanpa menapak kakinya atau bisa di sebut juga ia menari sambil melayang.

"Hah t-tolong" dengan terjatuh

Lalu wanita tersebut mendekati Adhisti sambil melayang.

"anaku apa kowe kenal karo aku" dengan logat bahasa jawa yang kuat

"Ti - tidak saya tidak kenal sama ibu" sambil gemetaran

"Apa kowe pancen lali karo aku" jawab dengan ekspresi terkejut

"Sampeyan pancen bocah sing ora manut" ujar wanita tersebut lagi dengan amarah nya yang tinggi

Lalu tiba tiba semua barang barang di kuliahan terjatuh dan terbanting karena amarah nya tersebut,bukan itu saja kaca semua nya retak dan pecah,lampu kuliahan pun berkedip kedip lalu pecah,dan di saat ia sedang marah Adhisti pun dapat kesempatan untuk kabur lalu ia pun larii sekuat tenaga ke arah keluar kuliahannya tersebut.

"Sampeyan Kudune ora mlayu saka kula !?!?!?" Dengan mengejar Adhisti

Lalu

"Arghh" sambil terguling

Adhisti pun terjatuh dan wanita tersebut tidak segan segan untuk mencekik leher Adhisti dan wanita tersebut mengangkat nya sambil mengatakan

"Ndo, sampeyan pancen lali karo Ibu" dengan bahasa dingin

"Aku lan sampeyan bakal dolanan bareng ya nak, aja wedi aku ora bakal nglilani kowe mati, aku bakal slametake nganti main ing pungkasan dolanan iki"

"Tolong lepaskan saya bu" dengan bicara terbata bata

"Apa kowe ora tresna karo ibu" balas dengan meluapkan amarah nya lagi

"Sakit Bu sakit" jawab Adhisti

"Sampeyan kudu ngrasakake apa sing dak rasakake nalika ngomong yen sampeyan lali karo Ibu" balas dengan emosi kecil

"Maaf kan aku tapi tolong lepaskan" dengan rasa tak sanggup

Lalu wanita tersebut membanting Adhisti yang sudah tidak sanggup lagi

"Ukhhuk ukhhuk" Adhisti dengan sakit yang amat sakit di bagian lehernya

"Aku ora pengin kowe mati" jawab wanita Tersebut

"Aku lan sampeyan bakal nerusake permainan ing wektu liya lan Dina Ibu ora bakal nglalekake kowe" ujar wanita tersebut

Akhirnya wanita tersebut hilang di hadapan Adhisti begitu saja

Lalu

"Adhisti, adhisti, Adhisti" suara bisikan

"Adhisti,adhisti, Adhisti" suara bisikan Dengan semakin jelas dan jelas

"ADHISTI !?!?!?"

"Hahhh" dengan tarik nafas yang panjang

"Lu kenapa kok tiba tiba pingsan" ujar angel

"G - gua gak papa" ujar adhisti

"Kok ngosh ngoshan sih" jawab Siska

"Hooh lu tadi ngeri tau tiba tiba main asal pingsan aja mana lama lagi" balas Dewi

"Gw - gw - gw" ujar Adhisti

"Gw kenapa ?" Jawab angel

"Gak" dengan pernapasan yang masih tidak teratur

"Udh kita biarin dulu nanti juga dia cerita" ujar Siska dengan mengangkat bahu Adhisti

"Ok,ok" balas angel

Akhirnya mereka pun bergegas untuk membawa Adhisti ke ruang kesehatan,awalnya semua terlihat ramai sedang melihat keadaan Adhisti yang sedang pingsan lalu secara tiba tiba semua nya pun bubar ke tempat kejadian

"Bahaya nih Adhisti lagi di pertaruhan nyawa yang tidak aman" ujar Satrio

Oh ya,bila kalian ingin tau Satrio adalah anak yang di kenal sebagai pengikut mantra mantra dan lain sebagainya bahkan ia tau kapan org itu kecelakaan,mati,dan juga ia bisa bercakap dengan arwah,dan juga ia bisa teleport ke dunia lain atau dunia kasat mata, ternyata yang mengikuti aliran tersebut bukan cuma Satrio tapi itu turun menurut dari keluarga Satrio hingga ke Satrio nya.

Bel pelajaran pertama pun berbunyi akhirnya seluruh siswa pun memasuki kelasnya, sedangkan angel menemani adhisti di ruang kesehatan

Dan saat di situ juga Satrio pun ijin kepada guru pelajaran pertama kelas Adhisti, sejujurnya satrio ada hal lain bukan hanya menjaga Adhisti.

"Adhisti gua mau nanya" tanya satrio

"Ya ada apa" jawab Adhisti

"Lu tadi habis di kejar wanita penari jawa kan ?" Ujar Satrio

"K - kok lu tau !" Balas adhisti

"Ya gua ada keturunan garis keras kekuatan ilmu gaib" ujar satrio

"Ohh apa jangan jangan lu dukun" jawab Adhisti

"Heh bukan,main asal ceplos aja lu" balas Satrio dengan emosi

"Udh lah terserah mau keturunan apa kek,yg penting kita omongin dulu nih soal hutan, kira kira kita bakal ke hutan mana ?" Tanya angel

"Hutan cempaka" jawab Adhisti

"S - serius Lo" balas angel dengan gemetar

"Pliesss jangan Adhisti" sambil menjulurkan tangan nya untuk memohon kepada Adhisti

"Penakut" balas Satrio dengan gelak ketawa nya

"Hihhh,udh sih Adhisti jangan" ujar angel dengan memohon lagi

"Kita kan gak bakal tau di dalam hutan itu ada apa,lagi pula kita loh yg pertama ke hutan itu,eh maksudnya org org yg ada di kuliahan kita" jawab Adhisti

"Ya sih tapi resiko nya gimana" balas angel dengan rasa takut

"Kita berdoa aja semoga gak terjadi apa apa" ujar Adhisti

"Ya deh ya" balas angel lagi

Akhirnya mereka pun sudah sepakat untuk melakukan eksperimen alam dan mereka sudah memutuskan untuk menentukan jadwal pergi,memang semua nya untuk di suruh melakukan di hari pekan tetapi Adhisti mau berangkat 3 hari sebelum hari Minggu.

"Ok,gw setuju ae lah" ujar angel

"Akhirnya dek aku bisa membawamu kehutan tersebut semoga kamu tenang ya di hutan cempaka,dan di rumah akhirmu" ujar Adhisti dalam hatinya

Akhirnya mereka pun sepakat untuk menentukan jadwal, kendaraan,dan lain sebagainya sudah di siapkan dengan jelas dan Matang, bukan hanya itu saja angel pun memberikan kabar untuk semua anggota yang ingin ikut dalam ekspedisi alam ini dan akhir kabar menggembirakan akhirnya mereka semua juga sepakat untuk berangkat.

"Putriku, aku bakal ngenteni kowe ing pungkasan dolanan iki ya, aku ora bakal nglilani kowe metu saka tanganku"