Mencintai seseorang bukan kesalahan. Tapi bagaimana jika dia memiliki kekasih yang berada di satu grup boyband juga? Kesetiaan sungguh menjadi ujian.
•┈┈┈••✦☪︎✦••┈┈┈•
Tentang cinta seseorang yang telah berlalu. Dan tentang perasaan yang terlambat di...
Aku bersama Yongie, itu adalah buku diaryku, teman terbaik yang tidak pernah mencacatku.
Selama ini aku menulis tanpa member tau. Tidak ada satupun yang tau aku gay dan aku menyukai teman satu grupku.
Aku benci kamu, Hyung
Aku suka sama Hyung
Mustahil untukku dicintai dia
Yongie secara mengejutkan tidak pernah gagal membuat hatiku lebih ringan tapi tetap tidak bisa menghentikan aku dari menangis.
Pada momen itu, aku mendengar suara pintu terbuka dan mataku terkunci dengan milik Donghae Hyung yang mengeryitkan dahi melihatku. Aku dengan cepat menjatuhkan pandangan dan menunduk menyembunyikan apa yang sudah terlanjur Donghae Hyung saksikan.
Satupun member termasuk kusebut itu adalah Siwon Hyung yang sekamar denganku tidak pernah kubiarkan melihat kondisi emosiku yang paling rapuh.
Aku menggerakkan pandangan, lirikan kecil ke arah dimana Donghae Hyung berdiri. Aku tidak percaya ini terjadi dan semua yang bisa Donghae Hyung lakukan setelah ini membuat kondisiku lebih buruk, dia akan menceritakan pada member tentang aku yang menangis.
"Bagus sekali bodoh. Itu salahmu sendiri kau tidak mengunci kamarmu!"
Pertahananku di posisi yang sama, menunduk dan menolak melihat Donghae Hyung kuharapkan bisa membuat dia segera pergi. Pandanganku naik mencari tahu mengapa Donghae Hyung tidak juga melakukan apapun, yang kulihat ekspresinya menyisakan keterkejutan.
Jadi sekarang juga aku putuskan untuk menghapus air mataku dan menjernihkan tenggorokanku untuk bicara, “Hyung butuh sesuatu?”
“A-ak.. aku tadi mau bilang aku membawa makanan.”
“Aku tidak lapar. Terima kasih, Hyung.”
“Hyukie-ah, apa yang terjadi? Kau jadi menjauh dari kami dan sekarang kau menangis. Kau selalu bisa berbicara padaku.”
Mulutku hampir terbuka untuk menjawab ketika suara Kibum Hyung dari lantai bawah terdengar.
“Donghae-ah, ayo makan denganku.”
“Hyung, aku membutuhkanmu untuk menghapus retak dan luka hatiku.”
“Aku baik-baik saja. Hyung bisa pergi, pacarmu menunggu untuk makan denganmu, Hyung.”
“Hyuk, kita bisa bicara nanti jika kau mau.”
Situasi ini asing, aku kehilangan kemampuan menyamar ketika aku sudah tertangkap lepas dari perlindunganku.
“Aku sudah bilang, Hyung. Aku baik-baik saja dan tidak ada yang salah.”
Donghae Hyung melihatku tanpa percaya ucapanku tapi tetap meninggalkanku, kami sama-sama tahu percakapan tidak akan terjadi lebih jauh. Segera setelah dia menutup pintu, aku kembali menunduk, terpuruk dan lagi kurasakan air mata semakin berjatuhan membasahi Yongie yang tak pernah mengeluh lelah kutetesi tangisan.
Ｄｏｎｇｈａｅ
Aku duduk di ranjang, di kamar yang kutempati dengan Kibum. Berusaha untuk fokus mendengarkan Kibum yang sedang bicara tapi aku benar-benar tidak bisa.
Pikiranku tertuju untuk Eunhyuk, aku masih tidak mempercayai mataku sendiri. Eunhyuk adalah bayi besar kami, kami membuatnya bahagia lebih dari apa yang pernah kami sendiri rasakan.
Bagaimana wajah semenyedihkan itu dan air mata Eunhyuk datang secara tiba-tiba? Ekspresi yang hanya kulihat di drama Eunhyuk. Aku mulai memikirkan sikap Eunhyuk selama ini.
Senyum lepasnya
Wajah tanpa bebannya
Keraguan datang untuk diriku sendiri, mungkin dia sedang berlatih peran? Tidak. Aku mendengar dengan baik dia sepenuhnya kembali ke grup dan meninggalkan karir aktingnya.
Jadi dia kosong dari drama apapun, kecuali dia memainkan drama di hidupnya sendiri selama ini.
Aku menggeleng. Kibum menyadarkanku,
"Chagi. Hey, kenapa? Kelihatan ada yang mengalihkan pikiranmu. Ada apa?"
Aku ragu untuk menceritakan, wajah Eunhyuk yang menunduk menyembunyikan air mata membuatku tahu dia tidak mengharapkanku untuk melihatnya seperti itu. Dia mungkin akan benci jika member lainnya tau.
"No, baby. Tidak ada apa-apa tapi aku bisa mengandalkan bantuanmu agar aku memberikan perhatian lebih padamu."
Kibum tersenyum dengan tatapan yang sama sepertiku, senyum yang seksi itu membara di tulangku saat Kibum mendekat. Dia menciumku dan mendorongku berbaring di ranjang membuatku senang akan malam kami berdua. Dan hanya kami berdua.
ＯＶＥＲＤＵＥ
⋆͛*͛ ͙͛✧*̣̩⋆̩🌙.*·̩͙⋆゜⋆͛*͛ ͙͛✧*̣̩⋆̩🌙.*·̩͙⋆゜🦋
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
