Sabtu, 5 September 2020
Dear Reader. Terima kasih untuk supportnya dan votment-nya
Cerita ini sekedar untuk menambah hidup penuh warna.Happy Reading.
Di dalam sebuah mobil box dengan pencahayaan yang sangat minim, beberapa bocah duduk berpelukan, ada yang sambil menangis karena ingin pulang, ada yang diam karena tak sadarkan diri. Mereka semua berjumlah 18 anak lelaki dengan usia antara 5-10 tahun. Di sudut di tempat yang lebih gelap dari sekelilingnya, duduk meringkuk seorang bocah lelaki, sejak ia sadarkan diri ia mendapati dirinya sudah berada di dalam ruang ini. Bocah lelaki itu adalah Zhang Yibo, dan bocah itu sadar bahwa ia berada di dalam sebuah mobil box tertutup karena ruang ini terasa berguncang-guncang bahkan kadang seperti melempar mereka ke kanan dan ke kiri.
Zhang Yibo tidak bicara apapun, juga tidak menangis. Ia tahu bahwa ia sedang diculik dan dibawa ke suatu tempat, dan sekarang entah sudah hari ke berapa ia berada di dalam ruang gelap ini. Sebuah ruang tanpa jendela hanya ada hembusan AC yang tidak begitu terasa dinginnya. Di sudut yang ada di depannya ada sebuah bilik kecil yang berfungsi sebagai toilet. Karena ruangan cukup besar untuk sebuah mobil box, maka Yibo mengetahui bahwa kendaraan yang memuat mereka ini adalah sebuah truk yang didesain seperti mobil box, atau mungkin sebuah container yang diangkut sebuah truk.
Para penculik itu akan menghentikan mobil box yang ditumpanginya di dalam sebuah gudang, lalu hanya akan membuka pintu untuk memberi mereka makanan yang sudah dijatah. Tak seorang bocah pun diizinkan turun, jika melawan atau memaksa kabur maka akan ditangkap dan dipukuli, seperti tiga bocah yang tak sadarkan diri itu. Yibo tak mau dipukul, tetapi bukan berarti ia pasrah. Otaknya dan matanya terus bekerja mencari celah dan kesempatan untuk melarikan diri. Melarikan diri bukan perkara mudah, sebab para penculik itu begitu ketat menjaga mereka, dan jumlah mereka tidak sedikit. Setiap tiba di dalam suatu bangunan besar mirip gudang ini, selalu ada banyak orang di sekitar yang ikut mengawasi. Jadi sampai saat ini Yibo belum mendapat kesempatan untuk kabur.
Kesempatan mungkin hanya datang satu kali, dan Yibo bocah yang cukup jeli, berhasil menemukan kesempatan itu. Ketika kendaraan ini berhenti cukup lama mungkin sudah berjam-jam hingga waktu makan siang tiba, pintu pun dibuka. Yibo melihat laut. Ya, para penculik itu memarkir mobil box besar ini di dalam kapal kargo!
Para penculik itu menyuruh semua bocah turun untuk pergi mandi, mereka sudah berhari-hari tidak mandi tentu mereka sudah sangat bau. Yibo melihat para penjaga mereka berganti-ganti, dan berasumsi mereka pasti tidak begitu mengenal wajah para bocah, jangan-jangan mereka juga tak tahu berapa jumlah semua bocah, mereka hanya tahu tak satupun boleh melarikan diri!
Di kapal ini ada 3 bilik mandi, namun hanya dipakai 2 bilik mandi saja, karena itu para bocah di kelompokkan ke dalam kelompok-kelompok kecil untuk bergiliran masuk ke bilik mandi. Yibo berada di kelompok 4, yaitu kelompok yang paling akhir. Kelompok pertama, yang duluan masuk ke dalam bilik mandi ke 1, kemudian kelompok 2 di bilik ke 2. Kelompok pertama selesai lebih dulu, sehingga kelompok 3 masuk ke bilik 1. Disusul kelompok Yibo masuk ke bilik 2. Sehingga kelompok 3 lebih dulu selesai disusul kelompok 4. Yibo sengaja keluar dari bilik mandi paling belakangan, lalu tanpa diketahui bocah yang bersamanya, Yibo memanjat dinding bilik, dan berpindah ke bilik mandi nomor 3 di sebelahnya yang tidak terpakai. Yibo bersembunyi di sana menunggu sampai keadaan aman. Seperti dugaan Yibo, para penjaga tidak menyadari bahwa bocah yang diculiknya kurang satu. Saat para penjaga membariskan para bocah untuk mengantri ambil makan, Yibo menyelinap turun ke dek bawah kapal, bersembunyi di antara tumpukan barang-barang. Kapal yang mereka tumpangi adalah kapal barang yang mengangkut sejumlah produk buatan Amerika dan juga buah-buahan seperti buah apel dan buah pir.
Yibo merasa beruntung, setidaknya ia tidak akan kelaparan bersembunyi di dek terbawah kapal itu, ada cukup banyak buah-buahan yang bisa ia makan jika lapar. Yibo bocah berumur 9 tahun itu, tidak akan bertindak sembarangan, ia cukup pintar untuk mengambil beberapa buah saja secara acak, dan tidak membiarkan ada bekas sampah apapun sehingga saat pemeriksa datang tidak mengetahui bahwa buahnya telah berkurang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Find the Middle Way [Slow Update]
RomanceTidak dapat berpisah tapi juga tidak dapat bersatu. Bertahan membuat sakit, melepaskan juga terluka. Xiao Zhanyi dan Xiao Ziyi dua bersaudara saling menyayangi. Saat seseorang hadir membawa cinta, hidup menjadi seperti benang saling mengulung ketik...